Sinopsi :
"Apa? Bagaimana bisa dia menyuruh ku menikah setelah membuangku !!! Dasar orang tua yg egois"
...
🐼
...
Kehidupan Zhang Yixing berakhir disini saat semuanya hancur akibat keingin tauanya pada sosok gadis yang ia lihat di tepi Danau Telag...
Song Yuqi sangat membenci dirinya sendiri terutama keluarganya, bagaimana bisa gadis yang baru saja menginjak usia 19 tahun sudah menikah.
Iya, menikah.
Tahap demi tahap dokumen ia baca, sampai pada titik akhir yaitu penandatanganan surat pernikahan. Tugasnya hanya satu yaitu menandatangani semua dokumen yang telah diberikan oleh kepala pelayan pagi hari ini. Jayacandra memberika dokumen itu kepada nona muda dikediaman ini tepat setelah dokumen itu ditanganya.
Dikediaman keluarga Song diluar negri, hanya ada satu penghuni Song yang tinggal disini, siapa lagi kalau bukan Song Yuqi, putri tertua Tuan Song. Semenjak Nonya Song meningal dunia.
Yuqi diasingkan oleh keluarganya sendiri, ia sudah di sini sejak kanak-kanak. Bagaiama pun anak kecil selalu menyukai keindahan bukan?, Itu lah yang dipikirkan ayahnya saat mengasingkanya di bumi pertiwi ini. Tuan Song tau kalau putri kecilnya itu sangat menyukai pemandangan alam, makanya ia mengirimnya ke Dieng, Wonosobo,Indonesia jauh dari kampung halamanya di Bejing,Cina.
Ini tandatangan terakhir untuk surat pernikahannya. Lembar demi lembar surat dibaca Yuqi. Matanya tertuju pada satu titik tepat berada disebelah kiri namanya. Disana hanya ada namanya dan sang mempelai pria, Zhang Yixing. Tak ada foto sama sekali, hanya ada sebaris nama itu.
Surat pernikahan sudah ditandatangani dan dokumen-dokumen lain pun sudah selesai. Dua jam telah berlalu sejak semua dokumen berpindah ketanganya akhirnya dia bisa istirahat sejenak dikasur kesayangannya.
Itu semua membuatnya lelah.
Ia tidak percaya menikah tanpa pendamping ini sungguh gila. Pernikahan macam apa yang ia lakukan. Sekarang statusnya sudah bukan lagi menjadi putri tertua keluarga Song, tetapi menjadi nyonya muda dari keluarga Zhang.
Disatu sisi, Yuqi berfikir pria macam apa tuan muda Zhang? apakah ia sosok yang berwibawa dan baik? seperti apa rupanya? apa kebiasaanya? Bagaimna sifatnya? Apakah keputusanya itu tidak membuatnya menyesal di kemudian hari.
Memikirkan itu saja sudah membuatnya strees. Bahkan sekalipun ia tak pernah bertemu dangan tuan muda Zhang. Dia hanya pernah sekali bertemu dengan kedua orang tua Zhang Yixing itu pun saat mereka berkunjung ke Indonsia tepat satu bulan sebelum dokumen itu dikirim.
***
Suara langkah kaki terdengar menyusuri lorong yang sangat gelap tak ada pencahayaan sama sekali disana hanya ada lorong yang panjang dan diujung lorong itu ada sebuah pintu berwarna hitam, BlackRoom namanya. BlackRoom adalah Ruang bawah tanah dari kediaman Zhang, Ruang yang hanya boleh diinjak oleh keturunan Zhang, Ruang yang sangat gelap dari luar tapi saat masuk lebih dalam dari ruangan itu kalian akan disuguhi oleh pemandangan yang memanjakan mata terdiri dari ruangan kedap suara yang luas, lantai yang dihiasi keramik, disisi-sisi kiri pojok ruangan terdapat taman bunga yang cantik dan tertata rapih, lukisan mewah para tertua Zhang serta keturunannya disetiap sisi tembok tapi hanya ada dua pasang bangku dan satu meja yang saling sejajar disana.
Langkah demi langkah, detik demi detik berlalu akhirnya ia sampai di BlackRoom. Disana ada sepasang suami istri yang menunggu kehadiranya. Ups bukan kehadiranya tapi sesuatu yang ia genggam.
"Semua sudah saya tandatangani" Yixing memberika dokumen yang ada ditangnya kepada Zhang Junqing kemudia ia berbalik cepat untuk pergi dari tempat ini.
"Ibu sangat menyayangimu Yixing" Pu Payun berteriak, hingga samar-samar Yixing mendengarnya lalu ia tersenyum kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
7 hari telah berlalu
Disisi lain Zhang Yixing sudah dipusingkan dengan kedua orang tuanya. Tak tau lagi apa yang harus ia perbuat sekarang, semua dokumen pernikahan sudah tercatat dalam negaranya, yaitu Tiongkok. Bagimana pun ia tak bisa memutuskan pernikahan ini, nyawanya dalam bahaya terutama wanita itu.
Zhang Yixing hanya tau gadis yang ia nikahi jauh dari negri asalnya, Song Yunqi wanita itu tinggal di Indonesia. Entah di daerah mana tapi samar yang ia dengar di Dieng.
"Bagi sebagian orang pernikahan merupakan bagian yang suci, tak ada orang yang mengangap pernikahan dengan sebelah mata. Pernikahan adalah upacara pengikat janji yang dilakukan oleh dua orang untuk meresmikan ikatan perkawinan." Lain cerita dalam kasus pernikahan Yixing dan Yuqi, mereka bahkan belum bertemu, tapi sudah menjadi pasangan suami istri. Itulah pernikahan yang meraka alami. Hanya selebar berkas yang menjadi bukti jika mereka sudah menikah.
Dalam salah satu dokumen perjanjian, tertulis mereka tidak boleh bertemu sebelum Yuqi berumur genap 20 tahun, yaitu satu tahun dari sekarang.
Kehidupan awal meraka bermula dari sini.
.... ... .. .
Terimakasih untuk para reders yang sudah membaca karya saya ini Disini saya hanya ingin menyampaikan terimaksih yang sudah menyukai cerita saya.
Dan untuk semuanya mohon bantu cerita saya yang tidak seberapa ini