One

28 0 0
                                    

Pemandangan Dieng memang sangat indah, siapapun yang melihatnya pasti akan takjub. Mulai dari pegunungan, bukit, telaga, danau, kawah dan juga koplek candi di wilayah Dieng. Keindahan pemandangan alam disana tidak kalah dari daerah lainya, walaupun suhunya tetap dingin tapi sangat sejuk.

Hari minggu adalah hari untuk bermalas-malasan dan berlibur untuk sebagian orang, itu juga yang dilakukan Yuqi pagi ini. Dari jendela kamarnya ia selalu bisa melihat betapa indahnya pegunungan Dieng semakin diliat-liat pegunungan itu sangat menawan sampai-sampai dia akan terpanah  jika melihatnya lebih lama, padahal dia sudah terpanah dengan keindanya. Walaupun Yuqi ingin bermalas-malasan pagi ini, tapi sudah saatnya ia harus menemui nenek kesayanganya karena tepat hari ini 17 maret adalah hari ulang tahunya.

Yuqi bergegas ke kamar neneknya sambil membawa sepuncuk Bunga Edelweiss yang ia beli subuh tadi. Yuqi melangkah menuruni anak tangga menciptakan melodi. Hingga ia sampai dikamar utama yang cukup luas.

"祝您福如東海,壽比南山. Selamat ulang tahun nenek" Yuqi memberikan bunga dan memeluk neneknya sangat erat.

祝您福如东海,寿比南山 : zhù nín fú rú dōnɡ hǎi shòu bǐ nán shān.
Biasanya digunakan untuk orangtua yang berulang tahun seperti kakek atau nenek yang artinya cukup puitis karena jika diterjemahkan secara harfiah ada kata laut cina timur dan juga gunung selatan, ini adalah idiom china yang cukup terkenal, intinya agar orang yang diucapkan panjang umur selalu. (Sumber.Google)

"Ya! Kau mau membunuhku?" sambil melepaskan pelukan cucunya, Yuqi tersenyum sambil memeluk neneknya lagi tapi tidak dengan erat.

"Ya! Kau mau membunuhku?" sambil melepaskan pelukan cucunya, Yuqi tersenyum sambil memeluk neneknya lagi tapi tidak dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunga Edelweiss melambangankan ke abadian agar nenek panjang umur dan sehat selalu" ujarnya.

"Kau mirip seperti ibumu" entah mengapa saat teringat oleh kata itu membuat hati Yuqi sedih, sedih yang mendalam dan ujung-ujungnya ia meneteskan air mata.

Sambil mengelap air mata cucunya, Gayatri berkata "Sudah jangan menangis, Bukanya kau selalu memberikan hadiah yang bermakna setiap tahunya dan bukanya aku yang seharusnya menangis akan pemberian mu itu? Sudah-sudah ayo kita sarapan" Yuqi menganganguk tanda setuju. Ia berjalan sambil memeluk lengan neneknya entah mengapa hari ini rasanya ia ingin bermanja dengan siapa lagi kalo bukan dengan nenek kesayanganya? mungkin karna hari ini hari istimewah baginya.

Saat tiba diruang makan Yuqi menatap Gayatri dan berkata dengan ragu "Nek aku ingin bertemu ayah" sudah berkali-kali Annchi menanyakan hal itu. Ingin rasanya ia melihat wajah ayahnya walaupun hanya sekali. Sudah bertahun-tahun ia ditingalkan mana mungkin Annchi masih ingat dengan wajah ayahnyakan? Apa lagi dia mempunyai masalah dengan daya ingat jangka panjang dan pendek. Otak besarnya selalu bermasalah, jika sudah bereaksi apapun bisa terjadi.

"Sekarang bukan saat yang tepat Putri " dengan wajah raut cemas Gayatri menghawatirkan cucuknya.

"Apa dia tidak mengijinkan ku lagi?" tanyanya sekali lagi

Your Screat NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang