Satu

3 0 0
                                    

Hai.
Ini adalah lembar pertama dari sebuah cerita yang entah sampai berapa lembar nantinya.

Ah, entahlah. rasanya hatiku sedang tak menentu saat ini. Aku ingin menulisnya supaya suatu saat nanti aku bisa membaca kembali ceritaku ini.

Ya, aku memang aneh. Orang bilang, cinta pertama tidak akan terlupakan. Tapi aku tetap takut. Aku takut, jika suatu saat nanti, aku lupa akan cerita indahku ini. Namun sebenarnya, akupun tak tahu mau mulai darimana.

Rasa senang karena merasakan jatuh cinta kembali berpadu dengan rasa takut kehilangan untuk kedua kalinya. Apa ini wajar? Namun ini sungguh mengganggu.

Baiklah, mari kita mulai bercerita.

Semuanya berawal sejak aku duduk di kelas 4 SD. Seorang bocah jatuh cinta? Rasanya itu tidak mungkin. Orang bilang, "Ah, itu hanyalah sebuah cinta monyet".

Awalnya, aku mempercayai perkataan itu. Saat orang - orang merendahkan rasa ini, apalah daya aku yang masih terlalu kecil. Aku hanya bergumam dalam hatiku, "Baiklah, mari sekedar mengagumi saja."

Hahaha, mungkin perkataannya tidak sebaku itu. Tapi, anggap saja aku berkata sebaku itu.

Aku mengaguminya.

Christian.

Dia lebih tua 4 tahun dariku. Saat aku pertama kali jatuh hati, ia sudah berbeda tingkat denganku. Ia duduk di kelas 2 SMP dan aku kelas 4 SD. HAHAHAHA sungguh aku ingin menertawakan diri sendiri. Itu sangat konyol! Bagaimana bisa aku se-bucin itu.

Mungkin kalian yang membaca berpikir bahwa aku jatuh hati pada kakak kelas.

Bukan.
Dia bukan kakak kelasku. Dia adalah temanku dari aku masih sangat kecil.

Aku tidak tahu sejak kapan kami mulai berkenalan. Yang pasti aku tahu, ayah kami adalah sepasang sahabat sejak mereka masih SD. Hingga kini, mereka tetap bersama. Bukankah itu best friend goals? Banyak bukti - bukti foto kami bersama sejak kami masih sangat kecil. Kami selalu bermain bersama, dia pun selalu menjagaku ketika bermain. Dia memang sosok kakak yang baik bagiku yang adalah anak tunggal. Aku senang bisa merasakan kasih sayang seorang kakak walaupun bukan dari kakak kandungku. Mengingat perasaan itu, aku jadi curiga pada diriku sendiri. Apa aku sudah jatuh padanya sejak masih sangat kecil? HAHAHAHA. tidak - tidak. Rasanya tidak mungkin.

Karena rasa itu berbeda saat pertama kali aku menaruh rasa padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Second TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang