*Pov :* Orang ketiga sebagai pengamat.Lelaki yang tengah memegang dada nya sambil tertunduk menangis adalah lelaki yang tengah kehilangan perempuan yang ia cintai.
Kala matanya mengeluarkan bulir bening yang menyakitkan, lelaki itu berkata, " Aku masih belum bisa membahagiakannya, aku juga belum sempat mengucapkan apapun, sakit." Dia meremas dadanya sendiri seolah merasakan sakit yang teramat dalam pada jantungnya.
Lelaki itu pun terisak dengan memukul-mukul dadanya, ia tidak bisa merelakan kekasihnya pergi meninggalkan dunia. Seakan hati dan jantung tertusuk oleh derasnya air hujan yang menusuk tubuh dia kebal berdiri menangis tertunduk seperti itu.
Miris saat dia menangis dengan mulut menganga seperti itu, seolah pilu yang ia rasakan telah membunuh jiwa nya yang tak bisa kembali sediakala.
Direnggutlah nyawa kekasih oleh sang maha kuasa.
"Dada ku sesak Ya Tuhan, kenapa kau cabut nyawanya, sebegitu kentara kah penyakitnya? Apa aku tidak pantas mebahagiakan nya dalam ikatan pernikahan, Ya Tuhan izin kan aku merelakanya sekarang, renggutlah nyawa ku juga." Dia berteriak ditengah pelataran dan derasnya air hujan yang mengguyur seluruh tubuhnya, semuanya luruh dalam tangisan. Lelaki itu menangis berteriak sambil memperdalam remasan dada nya hingga semakin menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kompilasi Cerita Pendek
Short StoryCerita ini aku tulis dari hasil kegagalan-kegagalan yang aku temui dikehidupan, ini mengenai perasaan, persaingan dan persahabatan. Bukan hanya cerita cinta biasa, melainkan penuh kesakitan didalamnya.