Ini terasa sangat sesak, aku ingin sekali keluar dari amukan para fans ini. "Oh Tuhan.... Tolonglah aku. Aku sudah tidak tahan lagi". Entah siapa yang menarikku hingga aku terjatuh ke dalam amukan mereka.
Pikiranku sekarang tak karuan. Pandanganku samar samar. Aku hampir kehabisan nafas hingga akhirnya aku terjatuh. Hanya 1 kata yang dapat ku dengar dengan jelas sebelum aku benar benar jatuh pingsan. "Jaehyun"
When in the hospital~~~
"Hei.... Kamu tidak apa2?" ucapnya khawatir sambil menggenggam salah satu tanganku dengan tangannya yang dingin dan gemetar itu. Rasa gelisah sangat tergambar di raut wajahnya.
Aku tidak tahu siapa dia. Aku sama sekali tidak bisa membuka mataku dengan lebar, aku hanya bisa melihat dengan samar samar. Namun, suara pria itu sungguh tidak asing.
Aku tak berdaya. Tubuh ini sangat lemas, seakan menyuruhku untuk memejamkan mata saja. Namun, baru sedetik saja aku memejamkan mata, tiba tiba ada yang memukuli pelan pipiku. "Jangan pejamkan matamu," begitu katanya.
Aku ingin sekali mengatakan kepadanya, kalau tubuhku ini sangat lemas, namun ventilator yang menutupi mulut ini pasti menghalangi dia untuk membaca bibirku.
Tandu ini akhirnya sampai membawaku ke ruang IGD.
*Sejam kemudian*
"Permisi dok, kenapa wanita itu tak bangun daritadi?" tanya Jaehyun kepada sang dokter
"Kamu tidak perlu khawatir, penyakit asmanya kambuh. Saat itu ia kekurangan oksigen jadi dia jatuh pingsan" jelas sang dokter
"Berapa hari dia harus beristirahat?"
"Jika nanti dia sudah bangun, dia sudah boleh pulang apabila kondisinya memungkinkan"
"Oh, baiklah. Terimakasih dok"
Jaehyun kembali duduk di samping wanita itu. Ia sangat khawatir.
"Hey bangunlahh...... Kamu baik baik saja kan? Maaf sudah membawamu ke dalam masalahku" Jaehyun tampak khawatir sekali
"Aku mohon bangunlahhh....."
Kini aku merasakan ada sesuatu yang menggenggam erat tanganku. Suara itu, suara yang tadi aku dengar sebelum tiba di kamar ini.
Aku mulai menggerakkan jari jariku yang terasa sangat kaku. Dan aku perlahan membuka mataku.
Dia yang menjatuhkan kepalanya di kasurku akhirnya menyadari gerakanku. Ia mulai mengangkat kepalanya dan tersenyum. Kini ragaku tercengang lemas namun jiwaku sangat membara ketika melihatnya.
"Ja.....Jaaaeehhh.....hyunnn?" ucapku terbata-bata
"Hei, sudah bangun? Syukurlah" kini ekspresi Jaehyun berubah
"Kamu bisa duduk sendiri?"tanya Jaehyun
Dan aku hanya menganggukkan kepalaku saja.
Dia membantuku untuk bangun. Aku ingin sekali teriak bahagia, akhirnya aku bisa bertemu dengan salah satu member NCT dari agensi SM Entertainment itu.
Aku ingin sekali melepas ventilator ini. Aku berusaha keras untuk melepasnya namun tanganku yang terasa kaku ini tidak akan sanggup untuk melepasnya. "ahhh" teriakku pelan.
"Kamu kesakitan?" tanya Jaehyun
Aku mengisyaratkan agar ia membantuku melepas ventilator ini. Untung saja ia mengerti bahasa isyarat yang aku gunakan. Iapun langsung membantuku melepas ventilator ini dan langsung memberiku minum.
Tiba tiba ia menarik tanganku dan menggenggamnya. "Maafkan aku, aku benar benar tidak sengaja melakukan ini semua. Maafkan aku yang sudah membawamu ke dalam masalahku".