Chapter 1

23 6 4
                                    

ZACK

Tiga jam kemudian..

"Rina pergilah bersama Roy..Aku ingin kalian pergi ke ruang kendali penjara ini dan matikan semua cctv yang ada.."

"Zack,Bagaimana ini ? Polisi ini tidak ada habisnya.." Roy terus menghajari polisi yang mengejar..Mematahkan tulang mereka satu persatu dan mengambil senjata yang mereka miliki..

Aku berlari menuju sel Rio dan berusaha membukanya menggunakan boomerang ku..
"Rio,Kau harus keluar dari penjara ini,demi Rian.."

"Rian sudah mati..Percuma,untuk apa aku bebas dari penjara ini ?"
Wajah kesedihannya terlihat dengan keluarnya air mata hingga menetes pada lantai penjara itu..

Aku menarik kerah bajunya dan memukul wajahnya hingga hidungnya mengeluarkan darah..Tetapi tiba tiba pintu sel Rio terbuka sendiri..

"Zack..Bawa lari Rio keluar penjara..Kami akan membuka pintu sel semua teman teman kita.."
Suara Rina dan Roy terdengar melalui pengeras suara di ruangan itu..

Tanpa pikir panjang aku menyeret Rio keluar penjara itu dan tak perlu butuh waktu lama semua teman teman di sekolah pembunuh itu keluar dari penjara itu bersama Roy..

"Hahaha..Zack kita berhasil menyelamatkan semuanya.." Teriak Roy dengan wajah bangga sembari tertawa..Tetapi Roy berjalan pincang dan menggendong Rina..
Tanpa pikir panjang aku berlari pada Roy dan..

"Roy..Kenapa kakimu ? Ada apa dengan Rina ?"
"Hahaha..Biasa Zack..Di penjara itu ada sedikit hambatan..Kaki ku terkilir oleh beberapa polisi yang ternyata bisa bela diri tangan kosong disana dan Rina menyelamatkanku dengan snipernya..Namun,kaki Rina tertembak oleh polisi disana.."

Aku menggendong Rina dan berjalan menuju Rumah Sakit terdekat.."Tenang Zack,Dia hanya pingsan karena kaget.." Ucap Rio menepuk pundakku mencoba menenangkan ku setelah Rina dan Roy di rawat di rumah sakit..

"Hah ?Tenang !? Mereka berkorban untukmu..Kamu masih bisa tenang ?"Ucapku kesal sembari mengangkat kerah Rio dengan tangan kanan ku yang siap memukul wajahnya..

"Maaf Zack.."Jawab Rio pasrah dan memegang pergelangan tanganku..
Seketika keheningan memenuhi rumah sakit..
"Maaf tuan tuan..Dilarang ribut di lorong ini atau saya akan memanggil security disini.." Ucap salah satu suster di ruang tunggu dengan tangan yang sedang memegang ponsel siap untuk memanggil security..

Beberapa menit kemudian..
"Nak,Teman kalian sudah sadar.." Ucap Dokter dengan senyum yang terlihat puas setelah keluar dari ruangan Rina..

Tanpa pikir panjang Aku dan Rio memasuki ruangan itu..Disana terlihat senyuman Rina yang paling indah dengan matanya yang berkaca kaca..

"Zack..Apa aku berhasil ?" Tanya Rina memastikan sembari memegang tangan ku dengan erat..

"Ya Rina..Kita berhasil.." Balasku dengan senyuman untuk membuatnya tenang sembari melepaskan genggaman tangan Rina..

Lalu aku berjalan ke samping dan melihat Roy sedang mengalami terapi kaki nya..

"Oi Zack..Hahaha..Bagaimana ? Aku keren kan saat menyelamatkan Rina ?" Tanya Roy dengan melihatkan semangatnya dan mengepalkan tangannya ke arah wajahku..

"Permisi suster..Boleh kami berbicara dengannya sebentar ?" Tanyaku dengan senyuman pada suster itu..Lalu suster itu pun pergi keluar ruangan..

"Terimakasih..Terimakasih sudah menyelamatkan Rina..Tapi aku punya kabar buruk..Kita sudah menjadi buronan di kota ini jadi kita harus pindah kota bersama semua murid dikelas kita.." Ucapku membulatkan tekad untuk pindah kota..

"Baiklah tapi kapan ?" Ucap Roy dengan wajah heran dan menunjuk kakinya yang masih terkilir dan keadaan kaki Rina yang masih terluka karena tembakkan..

"Baiklah akan aku pikirkan ini besok..Kita semua harus beristirahat beberapa hari disini.." Ucapku sembari meninggalkan ruangan itu..

"Duduklah..Kita harus berpikir untuk pindah kota secepatnya.." Ucapku menyuruh Rio duduk di ruang tunggu itu bersamaku..

Aku memikirkan semua..Bagaimana cara kita pindah kota ? Bagaimana kita bertahan hidup di kota lain dengan keadaan uang sedikit ? Bagaimana jika polisi menemukan kita sebelum kita pindah kota ? Bagaimana cara kita membayar biaya rawat rumah sakit ?

"Zack..Wajahmu kenapa ? Jangan terlalu memikirkan apa yang harus kita lakukan..Hahaha.." Ucap Rio dengan wajah tenang..

Jangan terlalu memikirkan apa yang harus kita lakukan..Jangan terlalu memikirkan apa yang harus kita lakukan..Kalimat itu terngiang di pikiranku dan..

"Binggo..Itu jawabannya.." Teriakku dengan wajah senang dan berdiri dari tempat duduk..
"Stttt..Jangan berisik di sini tuan.." Seorang suster menegurku dengan mengangkat ponselnya mengancam untuk menelfon security..

"Rio..Ikut aku keluar Rumah Sakit ini.." Ucapku sembari menarik tangannya keluar rumah sakit itu..

"Ada apa Zack ?" Wajah heran Rio terus keluar sejak tadi..

"Aku tau cara kita pindah kota secepatnya dan mendapatkan uang untuk cukup bertahan hidup disana..Jadi..Dengarkan aku.."

***
Tunggu lanjutannya ya.. ^_^
Jangan lupa Vote dan Komen..

The DAYS 2 : Lost ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang