03

235 29 0
                                    

"kenapa harus lewat pintu belakang si kak??"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa harus lewat pintu belakang si kak??"

"ya gapapa"

"kita mau kemana siii??" jaemin menanyakan itu terus-menerus. aku tidak menjawab.

"udah diem ajaa", aku menyetir dengan fokus.

dringg! dringg!

handphone ku berdering, "jaem, angkatin dulu tuh siapa. ada di tas"

jaemin membuka tasku dan mencari handphoneku, "kak changbin"

"iya angkat ajaa"

jaemin mengangkat telepon dari kak changbin.

"halo kak?"

"jaemin?"
"chaewonnya mana?"

"lagi nyetir kak"

"jaem, speaker aja" aku menoleh ke jaemin sebentar dan balik fokus.

jaemin mengarahkan handphone ke arahku.

"chae?"

"kenapa kak?"

"kamu mau kemana?"
"mau jalan ga?"

"mau ke café kak, mau kok. jam berapa kak?"

"jam 4an deh"
"nanti kakak jemput ya"

"e-euh.. iya kak"
"yaudah kak aku matiin ya"

"iya chae, see u later"

"see u later kak"

bip.

jaemin memutuskan hubungan telepon di handphoneku dan mengembalikan benda itu ke tasku.

aku memberhentikan mobil ku didepan sebuah pagar rumah. dari pagarnya, aku tau bahwa ini rumah yang mewah.

"katanya mau ke café? ini dimana?" jaemin menoleh ke arahku, aku pun sebaliknya.

"rumah chenle, he said he doesn't stay in here anymore. tapi masih punya dia"

"so?"

"kita tinggal disini sekarang" aku mengambil tasku dan membuka pintu mobil.

"WHAT?!"
"WHAT ABOUT OUR CLOTHES AND STUFFS?! WH—WHAT ABOUT THE PAYMENT??" tanyanya dengan kaget. ia hanya bisa memasang muka 'what the heck' sambil keluar dari mobil.

tg? - chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang