Karel langsung menaruh handphonenya di saku celananya. Dan memesan jus jambu merah entah untuk siapa. Dan setelah jusnya selesai dibuat. Ia langsung berlari, menaiki tangga sehingga tiga kali dan langsung memasuki kelas tanpa mengetuk. Dan terlihat, Ayla sedang menaruh kepalanya di mejanya dan ditutupi matanya dengan tangannya. Karel langsung menaruh gelas itu di area pipinya. Ayla yang merasa kalau itu Karel dia langsung menegakkan kepalanya, dan langsung memeluk orang yang ada di hadapannya.
"Maafin aku" Ucap Ayla memeluknya erat.
"Udah gak usah minta maaf. Kamu gak salah, kalo aku jadi kamu aku juga bakal marah kek tadi. Jadi wajarlah kamu marah. Udah gak usah di pikirin" Ucap Karel santai sambil membalas pelukan Ayla. Tapi Ayla langsung melepas pelukannya, dan mengambil jus yang tadi di taruh di pipi Ayla.
"Buat aku kan" Ucap Ayla sambil meminumnya.
"Sebenernya sih bukan buat kamu. Tapi buat kak Aldy. Yaudahlah ud..." Ucap Karel terpotong
"Kok kamu gak bilang? Tau gitu gak aku minum" Ucap Ayla sambil menaruh Jusnya di meja sambil senyum senyum tidak jelas.
"Ya buat kamu lah. Ngapain juga aku beliin dia jus. Dia bisa beli sendiri" Ucap Karel, tapi Ayla masih tidak mengambil jus yang tadi ia sengaja minum.
"Iya, bener dah itu buat kamu sayang" Ucap Karel sambil cup mencium pipi Ayla dan segera pergi begitu saja. Ayla yang merasakan pipinya di cium ia langsung terdiam dan memegangi pipinya. Dan terlihat Salsha dan Amy langsung duduk di bangku yang berada di depannya.
"Etciee di cium. Pengen deh, sama abang karel di cium" Ucap Salsha sambik mencubit pipi Ayla gemas.
"Ihh sakit tau Sal. Jangan di pegang, nanti bekas ciumannya abis" Ucapnya tebar pesona sambil memegangi pipinya yang habis di cium sama Karel.
"Idih di cium aja seneng, alay banget sih. Untung bukan temen kelas gw. Kalo di kelas gw ada temen kek gitu, udah gw abisin" Ucap Gwenny yang memang berada di kelas. Tapi sedang berbicara dengan orang lain.
"Khem khem. Situ males punya temen alay, tapi yang situ udah kek anjeng" Ucap Ayla sambil tertawa dan mendekatinya.
"Apa maksut lo gw kek anjeng ha?" Tanya Gwenny marah sambil mendorong Ayla. Ayla langsung memperlihatkan handphonenya dan.
"Mirip banget yahhh" Ucap Ayla sambil melihat gambar di handphonenya dan melihat Gwenny.
"Apaan sih lo cewe murahan" ucap Gwenny sambil mendorong Ayla.
Ayla yang terlanjur marah, ia langsung merobek tutup jusnya. Dan menuangkan di kepala Gwenny dengan sengaja. "Eh sorry gw gak sengaja. Dada, selamat bersihin badannya" Ucap Ayla sambil tersenyum senang dan berjalan dengan kegirangan di ikuti oleh kedua sahabatnya Amy dan Salsha.
"Ayla, bangsat lo emang ya. Awas lo gw abisin" ucap Gwenny sambil menghentakkan kakinya marah.
Ayla hanya berjalan dengan girangnya, di ikuti kedua sahabatnya. Dan ia sampai di rooftop sekolah. Ia langsung tiduran di sana dan menatap indahnya langit. Yah walaupun sinar matahari membuatnya agak sulap. Tapi tiba tiba, temannya memberi kaca mata hitam. Dan mereka bertiga tiduran di rooftop menatap indahnya langit. Walaupun mereka melihat dan masih di bantu kaca mata hitam.
Di sisi lain ada seseorang yang menampakkan wajah meronanya. Sehingga ia semakin tampan untuk dilihat, dan tidak bosan juga untuk di pandang.
"Woe" Ucap Nathan dan Naufal mengageti Karel yang duduk di tempat duduknya dengan wajah yang sangat gembira.
"Kampret lo. Ngapain sih kuker amat dah. Gak da kerjaan ha? Sampe sampe ngagetin gw" Ucap Karel yang marah karena di kageti oleh kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karel My Sweet
Teen Fiction"Karel mana?" "Karel sehat kan?" "Aku kangen roti sobek dia" "Aku kangen pelukan dia" "Aku kangen main sepeda sama dia, terus aku peluk dia" "Aku kangen tidur bareng sama dia di roftoop" "Aku kangen dia belajar bareng" "Dia dimana?" "Dia sehat kan?"...