kamu tersenyum, "ya kan kita saudara?" sahut kamu.
yoonbin terkekeh, "inget deh, kita cuma saudara tiri, paham lo?"
ah iya, kamu lagi-lagi melupakan hal penting itu.
"kak, sini dulu sarapan" tawar bunda.
yoonbin yang posisinya masih menuruni anak tangga, menoleh sekilas ke arah bunda, dan berlalu begitu saja.
tanpa menghabiskan sarapan yang telah disiapkan bunda, kamu beranjak dan mengejar yoonbin.
"kok nggak sarapan?"
tanpa menjawab pertanyaan kamu, yoonbin melajukan motornya meninggalkan kamu yang masih berdiri di depan rumah.
"yoonbin tu nyebelin banget nggak sih? songong gitu" ujar yeji.
lia menganggukkan kepalanya, "bongkar rahasianya dong (y/n), keliatannya dia misterius banget" sahutnya.
kamu ketawa, "dia baik kok"
"nggak mungkin, lo aja dikasarin sama dia, keliatan banget dia songong" sahut yeji.
"yoonbin belum bisa nerima keberadaan aku sama bunda, makanya gitu. aslinya baik kok" jelas kamu.
"gue khawatir, lo terlalu baik untuk peduli sama dia" ujar lia.
kamu nggak sekelas sama yoonbin, kelas kalian jauhan. kamu kelupaan ngasih tau yoonbin kalau hari ini ada acara di rumah keluarganya. disuruh sama ayah sih, mau ngasih tau sendiri ya gimana yoonbin aja ga pernah ikut sarapan.
"hai chaeyeon!" seru kamu.
"hai (y/n)! nyari yoonbin ya?" kamu mengangguk tanda mengiyakan.
"bentar yaaa. HA YOONBIN LO DICARIIN" seru chaeyeon.
ga lama ada yoonbin keluar dengan muka datarnya, "kenapa ke sini?"
chaeyeon seakan mengerti, lantas meninggalkan kalian berdua untuk berbicara.
"ada acara di rumah tante ha, kamu disuruh datang sama ayah" ujar kamu.
"hmm"
"kamu beneran datang kan?"
"iya" sahutnya.
"ok deh, aku cuma mau ngasih tau itu aja, aku ke kelas dulu"
baru selangkah kamu jalan, tangan kamu udah ditahan sama yoonbin, "barengan aja, gue sekalian mau ke kantin" ujarnya.
