Pertemuan Pertama

18 5 0
                                    

Kriiing....

Pagi menyambut. Membangunkan seorang tuan putri di keluarganya. Entah apa yang membuatnya bangun sepagi ini. Padahal mentari belum menampakkan sinarnya.

Selesai merapihkan tempat tidurnya, ia pun mangambil handuk juga pakaiannya dan segera pergi ke kamar mandi.

Mandi, sudah. Siap siap, sudah. Menyiapkan buku, juga sudah. Setelah semua dirasa sudah ia lakukan, ia pun turun untuk sarapan bersama.

" Pagi ma, pa"

" Pagi juga sayang ,tumben udah bangun aja" sapa mamanya.

" Iya dong, aku kan anaknya rajin"

" Udah udah sekarang kita makan, nanti papa yang bakal anterin kamu ke sekolah" kali ini papanya yang angkat bicara.

Setelah itu hanya suara dentingan sendok dan piring yang mengisi kesunyian.

• • •

" Belajar yang bener ya" ucap papa Airel sambil mengulurkan tangannya.

" Asssshhiiiiaaapp" Airel menerima uluran tangan papanya lalu masuk ke sekolah.

Suasana masih cukup sepi. Namun Airel tidak bingung karena ini masih jam 06.00,mungkin semuanya masih di rumah.

Ia menyusuri koridor yang sepi. Kelasnya berada di paling ujung. XI IPS 01.

Berhubung kelas masih sepi, Airel memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Menurutnya, perpustakaan itu surga dunia. Ia bisa menghabiskan waktu untuk membaca semua buku. Walaupun hanya buku novel.

• • •

Kring..kriiing...

Semua murid bergegas masuk kelas.

" Tumben lo baru dateng" ucap Lena.

" Gue udah dateng dari subuh kali"

" Tapi kok nggak kelihatan? " tanya Zara.

" Gue di perpustakaan "

Airel memiliki dua teman yang sangat baik.

Elena Permata
Gadis bertubuh tinggi yang hampir menyamai Airel dengan warna kulit kuning langsat, rambut lurus sebahu, serta hidung mancung. Dialah orang yang paling bodo amat kalau menyangkut tugas, namun  dia hanya perlu waktu lima menit jika ia mengerjakannya.

Devina Zara Pradista
Diantara Airel dan Lena, ia yang paling pendek. Tapi jika disandingkan dengan yang lain, ia termasuk tinggi karena ia hanya sedagunya Lena. Kulitnya sawo matang, rambut lurus, hidung yang lumayan mancung. Diantara ketiga nya, Zara-lah yang paling heboh. Entah itu di sekolah atau di luar sekolah.

Tak lama setelah itu ,bu Lita datang.

" Selamat pagi anak anak.. "

" Pagi bu.. "

" Oh iya, hari ini ibu mau menguji otak kalian,jadi siapkan selembar kertas dan juga bolpoin. Jangan ada barang apapun selain yang ibu minta. "

" Baik bu.... "

Kelas menjadi hening. Tidak ada yang celingukan, karna mengingat ini kelas yang isinya anak otak encer.

• • •

" Gila! Gue kira itu materi yang udah di ajarin, eh taunya malah bab selanjutnya " keluh Zara

" Biasa aja" jawab Lena

" Iya tau yang otaknya encer mah semuanya juga bisa" ucap Zara

" Udah udah ribut mulu. Nih makan" Airel datang sambil membawa pesanan mereka.

EL2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang