*Di kereta kerajaan*
*Menghela napas*
Dalam hati Geniver "Lelah selalu terburu – buru seperti ini setiap pagi, andaikan aku hidup di negeri dimana aku memiliki kekuatan sendiri, pasti hidupku akan lebih mudah dan aku juga pasti bisa melakukan apa pun yang aku inginkan dengan menggunakan kekuatanku. Pasti hidupku akan damai, tak akan seperti ini, tak ada pelajaran kerajaan yang harus ku temui setiap harinya *mengela napas* andai saja itu memang nyata"'
*Berhenti memikirkan apapun sejenak sambil membuka jendela kereta kerajaan dan menikmati pemandangan di pagi hari*
Geniver "Sir Luby kita masih lama bukan ?"
Sir Luby (Pengawal) "Iya puteri, perjalanan ini masih lama, mungkin akan memakan waktu setengah jam lagi"
Geniver "Apakah aku kan telat untuk sampai di sekolah ?"
Pengawal "Tidak, saya jamin itu"
Geniver "Okay, aku masih mengantuk, bisakah kamu bangunkan aku ketika kita sudah sampai ?"
Pengawal "Baiklah, dengan senang hati saya akan membangunkan puteri"
*Geniver pun tidur dengan pulasnya*
*Akhirnya kereta kerajaan pun sampai di sekolah khusus kerajaan, Sir Luby pun membangunkan Puteri Geniver untuk lekas memasuki kelasnya*
Sir Luby (Pengawal) "Puteri, puteri, bangun kita sudah sampai sekolah, puteri akan telat untuk masuk ke kelas *berbicara di dekat telinga sang putri karena takut untuk menyentuh tubuh sang puteri, dikarenakan itu sangat tidak sopan utuk ukuran pengawal sepertinya karena yang bis menyentuh sang puteri hanya Maid kerajaan juga keluarga kerajaan ataupun teman – teman kerajaan lainnya*
Geniver "Eghhh..."
Dalam hati Sir Luby "Yah sepertinya puteri terlalu lelap dalam tidurnya, apa aku harus berbicara sedikit keras lagi ? Hmm... Mungkin memang harus, baiklah ayo kita mulai"
Sir Luby (Pengawal) "Puteri Geniver ayo bangun !! Kita sudah sampai sekolah, puteri akan telat apabila tidak lekas bangun, Puteri banguuuunnn !! *menggoncangkan tubuh Sang Puteri*
Geniver "Eghh.. Iya iya aku akan bangun *mengucak matanya*
Sir Luby (Pengawal) "Maafkan saya puteri apabila saya telah lancang, saya melakukan ini demi puteri sendiri, sekali lagi maafkan saya *membungkukkan tubuhnya*
Geniver "It's okay Sir I will understand it, aku juga merasa berterima kasih, jika bukan karenamu, aku tidak akan bangun dari tidurku. *membungkukkan tubuhnya sambil mengangkat sedikit gaunnya, tanda hormat* Permisi Sir dan terima kasih"
Sir Luby (Pengawal) "Sama – sama Puteri Geniver, aku akan kembali untuk menjemput" *menaikki kereta kudanya kembali*
*Puteri Geniver pun berlari menuju kelas, sesampainya di kelas bel pun berbunyi tanda pelajaran akan di mulai*
*Grace, guru tata krama kerajaan pun memasuki kelas untuk memulai pelajaran tata krama*
Grace "Hai, morning guys how's your day yesterday, is it good ?" *meletakkan buku – buku yang ia bawa untuk materi yang akan ia terapkan*
Seluruh murid di kelas menjawab dengan serentak dengan semangatnya kecuali Geniver "Hello Madam, morning it was good !!"
Grace "Good, okay mari kita mulai pelajaran tata krama hari ini"
Pelajaran pun telah di mulai dan berlangsung selama 1 jam, sedangkan durasi yang di tentukan setiap pelajarannya adalah 1 setengah jam. Di setiap harinya anak – anak kerajaan harus belajar 3 pelajaran di sekolah yang berarti mereka harus menikmati berbagai pelajaran yang di terapkan selama 4 setengah jam, itu belum termasuk dengan jam istirahat. Tanpa sadar di sela – sela pelajaran tata krama Geniver tertidur dengan pulasnya tanpa terganggu dengan kebisingan yang ada di kelasnya. Grace, guru tata krama pun melihatnya tertidur di dalam kelas, lalu ia menghampiri Geniver.
YOU ARE READING
Geniver and The World of Witch
FantasyKisah ini menceritakan seorang puteri kerajaan yang mendapatkan kekuatan yang ia impikan, dan menemukan pria yang bisa meluluhkan hatinya. penasaran kelanjutannya seperti apa ? baca selengkapnya ....