Istana

3 0 0
                                    

         Suatu ketika disebuah Negeri Genovia, hiduplah keuarga kerajaan yang memiliki puteri tunggal, Ia bernama puteri Geniver. Geniver kini menginjak umurnya yang ke-17 tahun, ia bersekolah di sekolah kerajaan. Geniver adalah Puteri Kerajaan Genovia, Ia memiliki imajinasi yang begitu tinggi hingga taka da mengerti bagaimna sebenarnya Ia memandang dunia, bahkan orangtunya sekalipun.

*Di pagi hari yang sangat cerah*

*Di kamar Geniver*

Ratu "Wake up Geniver this is already morning *membuka tirai kamar Geniver* mau sampai kapan kamu tidur ? Nanti kamu bakal telat ke sekolah, come on honey, wake up from your sleep !!" *menarik selimut yang dikenakan Geniver*

Geniver "Okay, okay mom I will wake up but give me 5 minutes" *menarik kembali selimutnya*

Ratu "Geniver kamu itu lama siap – siapnya udah sekrang kamu bangun dan lekas mandi !! *mengguncang – guncang tubuh Geniver* Papa sudah menunggu di ruang makan untuk sarapan"

Geniver "Iya Ma, aku siap – siap sekarang" *bangun dengan malasnya sambil meregangkan tubuhnya*

*Ratu melihat buku dongeng yang di baca oleh Geniver di samping tempat tidur*

Ratu "Pantas saja kamu sangat susah untuk di bangunkan, ternyata kamu membaca buku dongeng ini lagi, *menghela napas* Geniver umur kamu sekarang itu sudah menginjak 17 tahun mau sampai kapan kamu membaca buku ini ? Ini hanya dongeng untuk anak – anak di bawah usiau Geniver"

Geniver "Ma, apa Cuma anak – anak di bawah usiaku saja yang boleh membaca buku ini ? Aku masih sangat menyukai buku ini ma, semuanta terlihat sempurna di dalam cerita ini, andai aku berada di dala cerita ini atau cerita lainnya, yang mana tokohnya memiliki kekuatan yang luar biasa, kekuatan yang tersembunyi yang tak aku ketahui bahkan orang lain sekalipun. *melihat tangannya sambil membayangkan bahwa ia memiliki kekuatan* Pasti akan sangat menyenangkan Ma *menatap Sang Ratu dengan wajahnya yang penuh harapan dan kegembiraan membayangkan bahwa itu adalah nyata*

Ratu "Yasudaglah terserahkamu saja, Mama sudah bingung dengan apa yang ada dipikiramu tentang kekuatan dan dongeng tersebut. Itu tentu saja hanya cerita dongeng yang tak mungkin menjadi kenyataan, soal kekuatan ? Taka da yang Namanya kekuatan. Sudahlah Mama akan ke bawah untuk menemani Papamu di ruang makan. Jika kamu telat bangun seperti ini lagi mama tak akan segan untuk membuang semua buku dongeng yang kamu punya. Maid akan menyiapkan baju dan perlengkapan yang akan kamu kenakan untuk sekolah, bergegaslah !!"

Geniver "Iya, baik Ma"

*Geniver mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi*

*Di kamar mandi*

Dalam hati Geniver "Mengapa taka da yang percaya akan kata – kataku ? Aku yakin bahwa cerita di dalam dongeng itu nyata dan aku juga yain kalau aku sebenarnya memiliki kekuatan luar biasa yang tersembunyi hanya saja aku tidak tahu bagaimana cara mengeluarkan kekuatanku. Apa aku aneh ? Ah tidak, tidak *menggelengkan kepalanya yang penuh dengan shampoo* Aku tidak aneh hanya saja memang mereka tidak mengerti bahwa semua itu nyata, baiklah aku harus bergegas menyelesaikan mandiku lalu berangkat untuk sekolah" *mempercepat mandinya namun tetap dilakukan dengan teliti agar bersih*

         Geniver pun selesai mandi dan berpakaian Ia meuruni tangga menuju ruang makan, Sang Raja begitu antusias melihat kedatangan puterinya ke ruang makan, Geniver dengan anggun namun sedikit cepat gerakannya menuruni tangga dengan mengenakan gaun berwarna pink pastel, Ia mengikat setengah rambutnya dengan pita yang disenadakan dengan gaun dan sepatu hak yang dikenakannya.

Raja "Wah lihat siapa ini ? Anggun sekali anak Papa ini, sangat cocok dengan gaun yang kamu kenakan"

Ratu "Hei !! dia juga anakku !! Jika taka da aku dia tak akan lahir, sudah pasti dia cantic dan anggun karna akulah Ibunya dan paras juga keanggunaannya itu menurun dariku, tetu saja dia mengenakan apa pun pasti cocok"

Geniver "Sudah, sudah janga bertengkar, aku sudah terlambat. *mengambil roti dan meminum sedikit susu yang di hidangkan* Aku berangkat sekarang ya Ma, Pa, see you *mengecup pipi Raja dan Ratu*

Ratu "Hei makan dengan benar, kenapa harus sambil jalan begitu, kan tadi Mama sudah bilang kamu akan terlambat jika kamu bangun seperti tadi. Semua ini karna kamu membaca buku dongeng itu lagi, kali ini Mama serius jika besok kamu bangun terlambat seperti ini, Mama akan membuang semua buku dongengmu"

Geniver "Aku sudah telat Ma taka da waktu lagi, jangan dong MA jangan di buang semua buku dongengku, aku janji besok aku akan bangun tapt waktu, tapi jangan buang buku dongengku, okay Ma ? Aku anggap itu artinya iya, okay, bye Ma, Pa" *menaikki kereta kuda kerjaan bersama dengan satu pengawal kerajaan*

Ratu "Tunggu Geniver, Mama hampir melupakan sesuatu, hari ini kan adalah hari ulang tahunmu yang ke-17 tahun, Mama akan menyiapkan pesta ulang tahunmu malam ini, Mama sudah menyiapkan kartu undangan untuk kamu bagikan ke teman teman di sekolah kerajaanmu, dan mama juga akan mengutus panglima kerajaan untuk mengirim kartu undangan ulang tahunmu ke saudara – saudara dan rekan dari kerajaan ini. Jangan lupa untuk kamu bagikan ke teman – temanmu, selamat ulang tahun puteri kesayangan Mama"

Raja "Selamat ulang tahun yang ke-17 puteri kesayangan Papa, hati – hati di jalan nak" * Raja dan Ratu melambaikan tangan*

*Puteri Geniver kembali membalas lambaian tangan Raja dan Ratu*


#sampai sini dulu yah ceritanya, semoga kalian suka dan ditunggu yah untuk kelanjutannya jangan lupa di like dan comment see you.

Geniver and The World of WitchWhere stories live. Discover now