2

113 1 0
                                    


Matahari telah bersinar terang, harusnya sih sekarang Dara sudah mandi dan bersiap siap ke sekolah. Namun nyatanya, Ia masih berguling sana sini di kasur. Hari ini, Ia akan memulai misinya, 'mengejar niko'. Katanya sih begitu. Entah apa yang akan Dara lakukan hari ini, semoga saja tidak mempermalukan dirinya sendiri.

"Ckckckck, gila ya, gue punya adek kebonya setengah mati, DARAAAAA BANGUNNNN WOII". Teriak Dava-- kakak kandungnya Dara yang hanya beda satu tahun.

Tak ada sinyal bahwa Dara akan bangun.

"YaAllah, kebo banget sih, bangun sekarang juga atau gue tinggal, biar lo naik angkot".

Oke, Dara auto bangun.

"Iya iya, ini Dara bangun, tapi jangan tinggalin, tungguin Dara mandi dulu bentar, udah ah keluar dari kamar Dara bang, sonooo pergi". Ucap Dara sambil bangkit dari kasurnya dan bergegas menuju kamar mandi.

Setelah mandi dan bersiap siap, Dara segera turun kebawah untuk menemui abangnya itu. 

"Nah akhirnya turun juga, lama banget sih lo". 

"Sebentar kali, orang cuma 10 menitan". 

"Iya, siap siap sih 10 menit, bangunnya itu loh, 2 jam. Udah ah ayo berangkat, nanti gue telat lagi". 

"MAMAAAA, PAPAAA, DARA SAMA BANG DAVA BERANGKAT DULU YA, ASSALAMUALAIKUM". Teriak Dara. 

Sungguh teriakkan Dara menggema ke seluruh sudut ruangan, bahkan ke rumah tetangga sekalipun. 

*******************

Sesampainya di sekolah, Dara langsung pergi mencari sahabatnya. Yup, siapa lagi kalau bukan Kanya. Sahabat sekaligus konsultan percintaannya. Katanya sih begitu. 

Namun, ketika sedang mencari Kanya, Ia merasa ada seseorang yang menubruknya, oh bukan. Dia yang menubruk seseorang lebih tepatnya.

"Ehh sorry sorry, gue ga liat tadi, sorry banget ya". Ucap Dara tanpa melihat ke arah orang yang tak sengaja Ia tabrak itu. 

Tak ada jawaban dari orang tersebut, Ia hanya melirik name tag Dara. 

"Senja". Gumamnya salu pergi meninggalkan Dara yang masih mematung di tempat.

"Senja?" Ucap Dara bingung.

"Perasaan masih pagi deh, belom sore". 

Bukan bodoh, memang terkadang polosnya Dara suka kelewatan. 

Masih dengan wajah bingungnya, Dara sibuk mencari Kanya kesana kemari. 

Karena Kanya sangat sulit ditemukan, entahlah, mungkin dia tidak masuk hari ini. Akhirnya Dara memutuskan untuk menjalankan misinya sendirian.

"Apa gue langsung cari temennya Kak Niko aja ya?". Gumam Dara pada dirinya sendiri. 

Dara pun segera mencari kelas 12 IPA 3 untuk bertemu salah satu teman dekatnya Niko. 

Dalam perjalanan menuju 12 IPA 3, Dara lagi lagi menabrak orang untuk kedua kalinya, entahlah  mungkin dirinya memang lagi sial.

"Eh sorry sorry, gue gak sengaja". Ucap Dara. 

"Santai, gue juga gapapa kok". Ucap orang tersebut. 

Rangga Aditya.

Itulah hal yang pertama kali Dara lihat saat menaikkan kepalanya, name tag bertulisan Rangga Aditya kelas 12 IPA 3 itu apakah salah satu dari teman dekatnya Niko?.

Saat laki laki itu hendak melanjutkan jalannya, tiba tiba sja, Dara bersuara dan menghentikkan Langkah laki laki tersebut. 

"Ehh Tunggu".

"Ada apa?".

"Umm, gue ada makanan buat lo". 

"Makanan? kita aja gak kenal". 

"Gue Dara dan lo Kak Rangga kan?. Nah udah kan kenal, udah nih ambil aja makanannya, enak kok". 

"Jangan jangan lo kasih racun ya?". 

"Jaman sekarang ada ya orang berbuat baik malah di fitnah, udah ambil aja, anggep aja 

sebagai permintaan maaf gue karena udah nabrak lo, tenang kalo keracunan gue ada asuransi rumah sakit. Dah gue mau balik ke kelas dulu, Oh ya Adara Senja 10 IPS 1". 

"Ga nanya". 

"Bodoamat, yang penting lo tau dan sekarang kita udah kenal". Ucap Dara lalu pergi meninggalkan Rangga sendirian.

Bila tak mengingat misinya, sungguh Dara sangat ingin merobek mulut kakak kelasnya itu.

*********************

Di kelas 12 IPA 3, sedang ramai membicarakan sosok perempuan yang menabrak Rangga dan secara tiba tiba memberinya makanan. 

"Sumpah ya tuh cewek aneh banget". Ucap Rangga.

"Daripada lo ribet banyak omong, mending lo kasih makanannya ke gue aja, kayaknya 

enak tuh". Ucap Dewa. 

"Gak, enak aja, gue laper". 

"Yaela tadi ngatain cewenya aneh, sekarang makanannya ga bagi bagi, ada manusia kayak gitu". 

Yaa kira kira begitulah percakapan mereka, hanya membahas seputar cewek tersebut dan makanannya. 

Rangga dan Dewa masih sibuk memperebutkan makanan tersebut, Saga sibuk membaca buku, Juna dan Ido sibuk bermain game, dan Niko? entahlah Ia sibuk dengan pikirannya sendiri. 









SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang