One

25 1 0
                                    

"Kurasa tiket masuk Broadway untuk penampilan McCallary semakin mahal saja. Atau yah, Funny Girl lainnya, kau tahu?" Bae-Baetry Morisson duduk di depan meja kasir.

"Kelas mereka semakin tinggi." Natalie melontarkan lawakan yang aneh.

"Ya terserah," Bae terkekeh.

Setelah membersihkan grand piano tua di pojok ruangan seperti biasa, Natalie kembali duduk di depan kasir, di sebelah Bae.

"Apa ada yang salah? Kau terlihat sangat murung, Nat.."

"Aku tidak apa-apa.." Natalie tertawa kecil. Ini bukan waktu yang tepat untuk berbicara mengenai Tommy.

Alunan lagu Jesse McCartney memenuhi ruangan. Bae dan Natalie sibuk mendengarkannya dan berhenti ketika seorang pemuda bertubuh tinggi memasuki toko, membuat bel yang berada di atas pintu bergemerincing.

"Ah, selamat siang." Bae berdiri kemudian tersenyum manis kearah pelanggan tersebut.

"Apa disini ada yang bernama Natakie Sourirè?" Ia melepaskan topi hitam yang ia kenakan.

Mata biru gelap itu memandang ke seluruh penjuru ruangan. Kemudian ia berhenti pada seorang gadis yang hendak ke ruang belakang.

"Natalie? Itukah kau?" Suara beratnya terdengar lembut.

Natalie menghentikan langkahnya. Tanpa berbalik untuk memandang laki-laki itu, ia membuka mulutnya, "siapa?"

"Natalie?!" sontak laki-laki itu tanpa izin melewati kasir dan menyentuh bahu kiri Natalie. 

"Nat, kau harus ikut aku sekarang," ujarnya.

Namun, cepat-cepat Natalie menepis tangan laki-laki itu dari bahunya dan berbalik, "siapa kau?" tanya'nya dengan wajah kebingungan.

"Lebih baik kau ikut saja denganku.."

***

Setelah meyakinkan Baetry Morrison untuk izin dari pekerjaannya, menggunakan mobil sedan hitam milik laki-laki yang baru ia temui bernama Maxon Hoover, Natalie mengikutinya meski tak tahu tujuan mereka.

"Aku mau minta maaf..." sambil menyetir, sesekali Maxon melirik kearah Natalie yang duduk merenung di sebelahnya.

"Ya."

"Maaf karena tiba-tiba begini. Tapi, aku harap kau bisa memakluminya. Aku sendiri juga sangat shock mendengar kabar tersebut. Tak kusangka bahwa hal itu benar-benar terjadi." jakun besarnya bergerak naik-turun ketika ia berbicara.

"Oh... hujan. Sial! Aku baru saja membersihkan mobil ini."

Sementara Maxon sibuk mengumpat karena masalah hujan, dengan wajah datar Natalie memfokuskan pandangannya kearah bulir-bulir air hujan yang menepel di kaca jendela mobil yang berada di sebelahnya.

Maxon menghentikan celotehannya ketika Natalie menghela nafas, "akhirnya aku bisa keluar dari kota gila itu."

"Heh?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If The Rain Fall HeavilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang