Menyambut Puasa // INTRO

1K 62 3
                                    

Pukul pagi waktu setempat

Satu biji---ralat---satu orang anak dengan rambut acak-acakan bagaikan singa yang baru saja bertarung melawan tikus yang bahkan disegani oleh Bolaemon sendiri, terlihat tengah berjalan turun dari tangga menuju lantai bawahnya lalu berbelok ke salah satu kamar.

Tanpa 'Assalamualaikum' ataupun mengucapkan sapaan hangat di pagi hari yang sebenarnya masih pukul 3 dini hari, manusia dengan piyama bermotif Pikachu nya tersebut langsung menerobos masuk ke kamar tersebut.

"Bangun, Ang... "

Kosong.

Sekosong hati seorang pengangguran dalam Cinta yang tengah membutuhkan kasih sayang.

Dan manusia itu hanya menatap datar kamarnya yang tidak berpenghuni lagi. Dimanakah roh ataupun sosok yang menempatinya?

"ANGIN!! KAMU UDAH BANGUN, YA!!"

"BERISIK!!"

Manusia yang berteriak memanggil sosok yang dicarinya diketahui bernama 'Angin' tersebut berhasil memunculkan respon dari kamar sebelahnya.

Alhasil, penghuni kamar sebelah tersebut akhirnya keluar. Ditakutkan akan terjadi demo contohnya membakar ban seperti yang terjadi pada Indonesia akhir-akhir hidup ini, ternyata sosok penghuni kamar sebelah dengan piyama coklat bermotif batik tersebut justru menegurnya dengan wajah khas mengantuk sambil membawa guling.

"Hoamm~ Berisik, kak."

"Hehe. Maaf ya, Tanah. Ngomong-ngomong kok matamu hitam gitu? Begadang main game lagi?"

"Beli tahu campur pepaya, udah tau ngapain nanya."

"Tjakep." Si manusia yang sepertinya adalah kakak pelapor itu sendiri nampak memberikan jempolnya.

Tiba-tiba dua malaikat---iya kali malaikat---dua manusia datang dari lantai atas yang sepertinya berniat untuk turun ke bawah malah justru menghampiri kedua manusia tadi.

"Kak Pikachu? Kak Tanah? Tumben kalian udah bangun sepagi ini?" Bocah dengan piyama merah bermotif logo api bertanya dengan sopannya kepada kedua kakaknya.

"Kalo bukan sebagai kakak tertua sih... Aku juga ga mau. Padahal tadi masih enak-enak mimpi jalan-jalan ke Pikachuland." Tentu saja ini adalah jawaban dari manusia dengan piyama Pikachu itu sendiri.

"Air dan Api ga bisa tidur semalaman. Tugas sekolah kami masih banyak. Tadi berhasil selesai, niatnya mau tidur tapi alarm sahur berbunyi. Ya sudah kami cepat-cepat turun mau bangunin kalian." Manusia dengan piyama biru bermotif gelembungnya tersebut 'curhat'.

"Ternyata kalian sudah bangun. Ya sudah kita bareng-bareng aja makannya."

"Ck, ngantuk banget, asli. Pengen tidur lagi!" Si pembawa guling rasanya merengek bagaikan anak kecil minta dibeliin es cendol di Singapura.

"Bentar, Tanah. Ngomong-ngomong, Daun dan Cahaya kemana?"

"Ogh? Kalo itu.... Kami rasa mereka mencoba mengajaknya ikut sahur." Manusia berkembar tadi berseru bersama.

"Hmm, dia judes dan sedikit... Canggung menurutku." Si Pikachu 'sok bener'.

"Ga tau lah. Aku pengen cepet-cepet makan biar bisa tidur lagi."

Si Guling meninggalkan ketiga saudaranya tersebut dan pergi ke tempat ada banyak makanan dihidangkan, dan tentu saja maksudnya bukan warung pinggir jalan yang biasa dikerubungi anak kosan.

Dan tiga manusia berdaging tadi akhirnya memutuskan untuk mengikuti sang Guling tersebut. Dan tentu saja yang dimaksud bukan gulingnya tapi yang membawa guling tersebut. Ya kali guling bisa jalan sendiri, ya ada juga cuma di kuburan sana.

New SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang