Sekolah

536 38 5
                                    

Warning!
Dikabarkan akan terjadi typo!!

Setelah kejadian pasca sahur tadi, mereka berdelapan buru-buru bangun karena sang Surya yang berhasil membangunkan mereka tepat pukul 6.30 AM. Masih ada waktu sekitar ¼ jam untuk mereka bersiap + pergi ke sekolah. Karena dikatakan, sampai di sekolah tepat pukul 7 berarti sangat terlambat. Akhirnya mereka segera berbondong-bondong menyiapkan diri.

Tanah, Api, Air, Daun, dan Cahaya lebih dulu pergi ke SMP mereka. Sementara Angin musti menemani kakaknya yakni Pikachu Petir untuk mengantar R/N sampai ke SMA nya. Tentu sebelumnya dia sempat menolak mereka. Namun apa daya manusia tak dapat marah dikala sedang menjalankan puasa. Maka selalu ingatlah pada tuhan kalian bila kalian ingin marah.

Sampai di depan gerbang saat Petir tak sengaja menghentikan mobilnya di depan gerbang SMA R/N, asli rame banget pelajar-pelajar dari dalam sekolah berbondong-bondong mengerumuni gerbang. Para siswi berteriak 'Petir awesome!' dan sebagainya, sementara para siswa cowonya pada sirik ngeliat pelajar cewe pada mengagumi bocah SMP.

"Really Pikachu!"

'Pengen ku tampar kesadaran mereka satu persatu.' Itulah pikirmu.

"Yah, lagi-lagi dikerubungi, ya?" Angin menyindir Petir yang hanya menunjukkan ekspresi kebingungan.

"Ya sudah, kalian balik aja ke sekolah kalian. Mereka pada menggila sekarang."

"Ehh, masa gitu? Tugas kita mengantar kamu bukan sekedar mengantarmu sampai ke sekolah dengan sehat walafiat. Tapi harus memastikan kamu tetap utuh sampai kelas." Petir menyela.

'Serapuh itukah aky sampai harus ada bodyguard? Sampai typo kan jadinya.'

Yah, lagi-lagi kamu pasrahkan diri karena tak dapat melawan dikala puasa tengah menghalangi amarahmu. Kamu ditemani Petir dan Angin, bersama-sama menuju kelasmu dimana harus melewati lorong yang ramai pelajar bergosip dari siapakah yang telah menghamili kucing sekolah sampai alasan sebab kenapa ada bangkai burung yang ditemukan tewas di sebelah biskuit berbentuk hati dengan aroma bawang.

Dari sejak masuk, kamu terus mengawasi dari mata ke mata pelajar lain yang tertuju pada bocah di depanmu. Dan kamu hanya menatap datar menanggapinya. Kamu juga sudah tahu tentang kepopuleran keluarga angkatmu ini yang walaupun bentuknya bocah rada polosan gitu, tapi dilihat dari manapun dia memang cool. (Sungguh, Author sendiri mengakuinya.)

".. Kak Petir, ngomong-ngomong kakak ada seseorang yang kakak suka gak?"

Matamu terbelalak dan mulai penasaran dengan jawaban Petir dari pertanyaan Angin tadi.

"K-kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Abisnya belakangan ini kakak sempat populer di kalangan pelajar cewe. Jadi mungkin aja kakak juga ada rasa suka pada salah satu diantara mereka..."

Angin terkejut saat melihat Petir yang tiba-tiba blush sambil sedikit menundukkan kepalanya.

'W-Apa!? J-jadi Petir memang ada yang dia suka?!' Pikirmu panik entah kenapa.

Ya apa lagi alasan kamu panik kalau bukan karena dia masih bocah, belum SMA, masih polos, bahkan tipe anak yang kekanak-kanakan lah yang membuatmu khawatir.

"Waah!! Jadi kakak memang ada yang kakak suka?! Para fans kakak harus tahu nih. Mereka pasti iri!"

"L-lebih baik jangan begitu. Itu juga tidak akan membuat reaksi apapun pada mereka. Hasilnya pun mereka akan tetap mengejarku."

Petir melirikmu dengan pipinya yang merona. Sementara kamu bergidik saat melihat Petir yang saat itu juga menatapmu ketika kamu tengah menatapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang