Part 1

35 6 0
                                    

"Serly?" Fani memanggil teman sebangkunya. Serly hanya menatapnya seolah olah tatapannya menjawab "apa?"

"Gue takut deh, kelas 12 nanti sekelas lagi sama Arga. Nyebelin banget gak sih? 3 tahun sama dia." Perkataan Fani membuat Serly tertawa renyah. Entah Pikiran apa yang membuat Fani bertanya seperti itu.

"Njir lu tawa lagi" Fani memanyunkan bibirnya. Serly tersenyum memukul pundak Fani pelan "awas jodoh hahhahaa"

"Ogah"

"Lumayan loh Arga, bisa buat lo move on dari kakel" Fani melirik Serly tajam, memang benar yang dikatakan Serly. Arga bisa membuat Fani melupakan cinta pertamanya yang bertepuk sebelah tangan. Entah kenapa, setiap Fani melihat Arga bawaannya dia ingin marah marah.

"takut ah, nenek lampir marah" sebelum Fani membalas perkataan Serly, Arga sudah berada di samping Fani.

"Emang nenek lampir" Arga mengacak rambut Fani dengan lembut. Fani mematung tidak tahu harus berbuat apa. Sebelumnya Arga tidak pernah bersikap halus kepada siapapun. Itu setahu Fani

"Ogep, kalo mau pacaran jangan di depan gue kali." Serly berdiri berniat meninggalkan Arga dan Fani berdua. Fani yang melihat Serly akan meninggalkannya dengan makhluk yang menyebalkan dia pun ikut berdiri.

Arga meraih tangan Fani yang ikut berdiri. "Tega lu, ninggalin gue"

Fani mendengus kesal "emang lu siapa gue?" Pertanyaan Fani membuat Arga terdiam sejenak dan melepaskan tangan Fani. Fani pun meninggalkannya dan menuju Serly dan Hana.

••••••••

Bel pulang sekolah berbunyi, bagi murid murid SMA Bakti itu adalah surga karna pelajaran telah usai dan mereka dapat bermalas malasan dirumah ataupun bersenang senang dengan teman mereka.

Emang lu siapa gue? Pertanyaan itu membuat Arga diam, tidak seperti biasanya yang jail, banyak berulah, banyak omong, dan nggak bisa diam.

"Fan? Lu liat Arga gk sih? Kok dia jadi diem gitu ya? Emang lu kasih obat paan sampe diem kayak gitu?" Hana sejak tadi memperhatikan Arga yang sejak perlajaran berlangsung sampai bel pulang hanya diam tidak seperti biasanya.

"Ekhm perhatian ni yeeee" goda Fani yang membuat Hana malu, jujur saja Fani memperhatikan Hana yang selalu menperhatikan Arga dan itu bukan untuk hari ini saja dari beberapa minggu yang lalu, Fani curiga Hana menyimpan rasa untuk Arga.

"Bilang aja lo cemburu kan?" Mendengar Serly, Fani langsung berkicau "selalu gue, kenapa gue? Kenapa gk yang lain aja tuhan, selalu Fani yang salah? Selalu Fani yang dapat dampaknya, apakah kau tidak kasian dengan hamba mu yang im--" Fani memberhentikan kicauannya saat ada yang membekap mulutnya dari belakang. Jelas itu bukan Serly atau pun Hana, karena mereka sedang ada di depan Fani.

"Shiapha shih lho, lhephashin ghak?" Setelah berhasil melepaskan bekapannya, Fani bersiap meneriaki orang itu. Tapi terhenti saat Fani melihat Rendy yang membekapnya.

Deg

Deg

Deg

"Banyak omong" Rendy mengusap lembut puncak kepala Fani. Yang membuat Fani,Serly, dan Hana membeku. Ya walaupun Fani yang mendapat perlakuan itu Serly dan Hana sangat terkejut dari sifat dingin dan cueknya Rendy menjadi lembut itu.

"Gue balik duluan ya? Jangan lupa makan nanti maag nya kambuh" Rendy menepuk pundak Fani lalu pergi meninggalkan mereka yang masih terdiam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RE or ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang