"Kau boleh mencintai siapapun. Siapapun kecuali dia."
Isakan gadis itu terdengar semakin pilu, membenamkan kembali wajah itu berharap menemui sedikit titik terang dari buncahan hatinya yang menggerogoti bak kanker.
Namun dada sang kakak nyatanya tak mampu memberi sedikit ketenangan, Min Aerin tetap gelisah. Sangat.
"Aku tidak bisa, kak. Hatiku seolah telah dibawa pergi oleh hatinya yang telah mati."
"Jadi kau lebih memilih ikut mati bersama dengan hatinya? Jangan tersesat terlalu jauh, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu jika kau sendiri saja tidak ingin diselamatkan."
Dua kakak dan beradik itu seolah tenggelam dalam kesedihan bersama. Min Yoongi yang merasa kasihan sebab adiknya yang terlalu mencintai pria yang bahkan tak memiliki hati lagi untuk diisi sedang sang adik yang terlalu bodoh karna jatuh pada pria yang hati dan jiwanya seolah sudah tak berada di badan. Pria itu telah mati, hatinya telah mati hingga tak memiliki lagi rasa untuk dirasakan.
Kim Namjoon bukan pilihan tepat untuk merasakan cinta karna bahkan pria itu sendiri sudah berjanji untuk tak lagi mencinta atau dicintai.
[]

KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERO
FanficJika bukan karna kesalahan, jika bukan karna kebodohan Min Aerin mungkin ia tak akan terluka berkali-kali lipat. Mencintai nyatanya tak selalu sehangat matahari dan setenang rembulan. Mencintai bagi Min Aerin seperti menunggu pelangi setelah hujan t...