TELAT

644 23 7
                                    

Alarm membangunkanku yang sangat tertidur dengan nyenyak, aku langsung mematikannya dan langsung mengecek ponsel dan langsung bengkit dari tempat tidur. Aku merapikan tempat tidurku yang sangat berantakan ini, suadah kayak kapal pecah. Dengan cepat aku merapikannya, setelah selesai merapikan tempat tidur aku langsung bergegas untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah. Oh iya btw ini hari Selasa dan aku bangun sedikit terlambat, dasar aku.

Dengan cepat aku memasukkan pakaian dan mengemasi buku pelajaran. "Put, makan dulu yuk." Mamaku menawarkanku untuk sarapan terlebuh dulu, melihat jam yang ada di tangannku aku langsung menggelengkan kepala pada mama, aku hanya berpamitan pada mama dan langsung mengayuh sepedaku.

Aku bukannya gak bisa bawa motor, tapi aku males kalo pake motor, gak asik lebih baik pake sepeda hehe. Aku mengayuh sepedaku sangat kencang dan hampir aja nabrak kuncing. Sialnya hari ini, aku melihat gerbang sekolah yang telah di tutup dan pak guru sudah standby di samping pintu gerbang, aku menghela nafas dengan kesal dan mendekati pak guru itu.

"Aduh Putri, udah jam berapa ini?!" teriaknya kesal padaku dan aku hanya tersenyum pada beliau. "Lah? masih bisa senyum kamu!" teriaknya. Tak lama kemudian datanglah seseorang.

"Ini lagi satu,sini kamu!" teriaknya pada Ezra yang terlambat juga. Dia melambaikan tangan padaku sambil tersenyum ramah. "Aduh kalian ini ya, bapak udah bilang jangan suka telat, dasar bandel, Ezra kamu udah hampir tiap hari berturut-turut telat mulu.Nggak bosan apa dihukun terus." ocehan mutiara pak guru pada kamu, dan kami hanya terdiam dan saling pandang-pandangan.

"Kalian berdua ikut bapak." kamupun mengikutinya dari belakang terlihat menuju ke tiang bendera, "Aku sudah apa yang akan terjadi." aku berbisik di telinga Ezra. Ezra hanya tersenyum dan mengangguk padaku. "Put, ntar kamu kamu pura-pura pingsan ya." Bisiknya padaku dan anehnya kau hanya mengangguk . "Kalo aku ngakak gimana, aku gak bisa ekting za." bisik lagi aku pada Ezra.

"Apa bisik-bisik dari tadi hah?!, tuh kalian hormat di tiang bendera selama satu jam pelajaran, kalian mengerti?!" perintahnya pada kami berdua. Kami berdua pun langsung berjalan menuju ke tiang bendera, sumpah aku malu banget orang pada ngeliatin dari jendela kelas. "Put, kita hormatnya sekitar Lima menit saja ya, habis itu kamu pura-pura pingsan dan nanti aku gendong kamu ke uks oke." kata Ezra padaku. Demi kulitku yang mulus ini,sumpah ini panasnya panas banget kaya di neraka. Jadi aku meng-iyakan kata Ezra.

Kami mengobrol selama hukuman itu, tak terasa udah tiga menit kami disini, "Cieee...Putri sama Ezra sosweet banget!!" teriak yuna, teman sekelas. mendengar teriakan Yuna, Ezra memandangku dan mengatakan, "Put, kamu gak risih sama gosip kita yang udah nyebar?" katanya. Dan aku menggelengkan kepala. "Enggak kok, kamu kali yang risih." jawabku. "Aku mah gak risih." ucapnya padaku sambil memberikan senyuman yang hangat.

"Put, ini udah lima menit, ayo buruan." ujar Ezra menyuruh aku untuk pingsan. "Kamu tahan ya za." kataku sambil menahan tawa. "Oke satu, dua, tiga.." Ezra menghitung dan pada hitungan ketiga aku langsung terbaring dan di tahan oleh tangan kekarnya. Sumpah aku kesusahan menahan tawa, dengan cepat Ezra langsung menggendongku persisi kayak orang nikah gitu,aaah jadi malu. Jangan tanyakan siswi yang lain pasti pada sirik sama aku.

Heboh sekali Seisi SMA ini pas melihat Ezra menggendong aku ke uks. Sampainya di uks aku di baringkan di kasur yang tersedia di sana. "Pliss jangan bangun dulu ya." kata Ezra berbisik padaku dengan lembut. Aku masih berakting seperti di drama hehe, jadi artis dadakan.

Ezra memanggil pengurus uks untuk memeriksaku supaya lebih  memastikan pak guru nanti, petugas uks memerikssa dan dia mengatakan bahwa tak ada yang sakit pada tubuh Putri. Tak lama kemudian aku bangun dan langsung memegang kepala pura-pura sakit kepa aja biar top aktingnya. Aku langsung melirik ke arah Ezra, aku pengen ngakak aja liatnya. Woow dia sangat lihai dalam akting.

Jelang beberapa saat pak guru tadi datang melihatku, aku masih memegang kepala dan mengatakannya pada pak guru pahwa aku pingsan dan kepalau terasa pusing, Ezra juga berusaha meyakinkan pak guru supaya percaya perkataan kami. Dan akhirnya beliau percaya dan menyuruh kami masuk kelas, aku membawa minyak angin dan langsung mengambil tas dan berjalan menuju kelas bersama Ezara di samping kananku.

"Hahahaha-" aku tertawa dan Ezra langsung menutup mulutku. "Ssstt,.. nanti pak guru dengar." katanya padaku sambil mengelus ujung kepalaku, itu udah biasa terjadi dia sering mengelus ujung kepalaku dan itu udah biasa dia lakukan pada semua orang, yah termasuk teman cowoknya. Ezra emang dikenal dengan kelembutan sikapnya tak sedikit orang yang naksir sama dia, dia juga pernah pacaran tapi tak berlangsung lama. dia itu kayak Downie wkwk.

Oke sekarang kami berdua udah berada di depan pintu kelas, kami pun segera masuk dan disana udah ada guru. "Ezra, Putri? habis dari mana?" tanya bu guru matematika. "Biasa bu, mereka itu suka telat ya gak?!" teriak Eggy teman cowoknya Ezra. Mendengar teriakan Eggy semua di kelas mentertawakan kami, It's oke, udah biasa bagi kami. "kalian berdua ini, sosweet banget sih gemes deh liatnya." kata bu guru itu. "Aduh ibuk, kita itu temenan jadi jangan bilang gitu ih." protesku pada bu guru. Bu guru pun langsung menyuruh kami untuk duduk.

Berhubung si Toni gak masuk jadi aku duduk sebangku sama Ezra aja deh, Toni itu teman sebangkunya Ezra. "Za aku duduk sama kamu ya." pintaku sama dia, dia hanya mengangguk dan kami segera duduk sambil mencatat materi yang ada di papan tulis. "Ehem mojok nih ye." kata Yuna yang gak habis-habisnya bully kami. "Yun, ntar aja gelutnya, aku mau nyatet." mendengar perkataanku Yuna langsung diem. "Jangan ganggu Putri dulu ya Yun, kasian dia habis pingsan tadi." ucap Ezra yang sangat hangat, hatiku langsung meleleh mendengar Ezra bilang begitu.

"hah?!" Put kamu gak papa?" tanya Yuna dengan sangat antusias. "Jangan khawatir aku gak papa kok kan ada Ezra hehe>" aku nyengir pada Ezra dan Yuna. "Dasar Monyet." umpat Yuna pelan.

VOTE & KOMEN JANGAN LUPA YA SAYANG

SoftBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang