Four

606 67 16
                                    

VOTE!!!











Happy Reading~~~











DO Company


Jam kerja para karyawan sudah habis. Satu persatu karyawan disitu mulai membereskan barang barang mereka untuk beranjak pulang. Tapi Joy masih belum diizinkan pulang karena tugasnya belum selesai. Dan ini membuatnya kesal apalagi melihat sang bos mulai berdiri dari tempatnya.

"Sa-sajangnim mau kemana?", tanyanya melihat Kyungsoo akan keluar dari ruangan itu. Kyungsoo mendelik tak suka pada yeoja itu.

"Bukan urusanmu! Lakukan saja pekerjaanmu", ucapnya dingin membuat Joy memberengut kesal. Dengan sangat berat hati Joy melanjutkan pekerjaannya yang tak kunjung selesai. Sedangkan Kyungsoo berjalan keluar kantornya dan mendapati Wendy sudah menungguinya di depan. Namja itu menarik sudut bibirnya lalu menghampiri yeoja itu.

"Cepat sekali?", tanyanya pada Wendy di balas senyuman oleh empunya.

"Aku izin satu jam lebih cepat. Untunglah bosku memberi izin. Oh iya, kita akan kemana Kyungsoo sshi?", jawab Wendy diakhiri dengan tanya.

"Eumm...bagaimana kalau kita makan malam di café depan sana? Berhubung, aku masih ada pekerjaan yang harus kulanjutkan", balas Kyungsoo membuat Wendy terkejut. Dia kesal pada namja itu, padahal dia sudah capek mempersiapkan diri, bahkan datang duluan kemari. Dan sekarang apa? Mereka hanya jalan sampai ke depan kantornya?! Yaps, Wendy kesal sekali!

'Cih! Dasar gak mau rugi!' rutuknya dalam hati. Dan dengan berat hati dia mengangguk lalu mengikuti langkah Kyungsoo ke café itu. Ketika hendak memesan, tiba tiba Kyungsoo berujar lagi, "Jangan pesan yang terlalu mahal. Kalau lebih dari 100 ribu won, maka kau bayar sendiri". Mendengar itu, Wendy terpaksa mengangguk sambil tersenyum. Padahal dia bolak balik merutuki Kyungsoo dalam hatinya. Setelah memesan makanannya, mereka langsung makan tanpa banyak bicara.

"Kenapa kau mengajakku keluar?", tanya Kyungsoo sesudah makan.

"Hanya mau mengenalmu lebih jauh", jawab Wendy dengan senyum palsu terbaiknnya. Kyungsoo hanya mengangguk singkat dan tak banyak menanggapi Wendy.

"Type yeoja idealmu bagaimana?", tanya Wendy tanpa basa basi karena sangat penasaran.

"Type idealku? Hmm...Aku suka yeoja yang tidak banyak basa basi, tidak merepotkan, tidak banyak bicara, tidak banyak permintaan, penurut, setia, baik hati, dan cantik", Kyungsoo mendeskripsikan yeoja type idealnya. Wendy yang mendengarnya membulatkan matanya tak percaya.

"Cih! Type yang terlalu sempurna, pantas kau tak laku", gumam Wendy kesal membuat Kyungsoo mendelik sebal.

"Kau yakin?", Kyungsoo balik bertanya.

"Berkacalah sedikit tuan Do, jika kau mau mendapatkan yeoja seperti itu, maka bertidaklah romantic! Jangan seperti patung begini! Kau ini tak pernah pacaran ya?", kesal Wendy.

"Ne, aku memang tak pernah pacaran. Menurutku, pacaran itu hanya menghabiskan tenaga, waktu dan juga uang.", balas Kyungsoo membuat Wendy menambah kadar kekesalannya.

"Hah....kau terlalu independen", ujar Wendy.

"Yaps...itu memang diriku", Kyungsoo mengangguk setuju. Setelah beberapa percakapan singkat, makan malam itu berakhir. Wendy pulang sendiri, ya! Dia pulang sendiri karena Kyungsoo beralasan ada pekerjaan lain. Benar benar namja yang tak ada romantisnya sedikitpun.

'Cih! Menyebalkan sekali sih! Tapi aku harus sedikit bersabar, dia akan menjadi salah satu bidak balas dendamku untuk menyakiti Joy', batin Wendy lalu menaiki taxi untuk pulang ke apartemennya. Disisi lain, Kyungsoo memasuki ruangannya dan mendapati Joy sudah terlelap di mejanya. Namja Do itu langsung mengehela nafas kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang