bagian kedua

28 4 6
                                    

Dering handphone Alam menghancurkan lamunannya.
Panggilan masuk dari salah seorang pengurus masjid.

"Waalaikumussalaam"
......
"Maaf pak, bisakah jadwal saya diundur atau diganti"
.....
"Hanya ada sedikit permasalahan"
.....
"Waalaikumussalaam"

Alam menjatuhkan dirinya ke atas ranjangnya. Baru sesaat Alam mencoba untuk membuang jauh permasalahannya-terdengar suara ketukan pintu kamar nya. Alam sudah bisa menebak bahwa yang di sebalik pintu itu adalah ibunya.

"Alam. Bukain pintunya dong nak".pinta sari.

Alam segera membukakan pintu kamarnya dan mempersilahkan Sari untuk masuk.

"Ada apa bu".ujar Alam

"Apakah kamu sudah memikirkan tentang perjodohan kamu dengan Aisyah?". Tanya Sari

Hati Alam kembali resah dengan pertanyaan ibunya tersebut. Alam terdiam dengan waktu yang cukup lama sehingga Sari memutuskan untuk menyadarkan nya.

"Alam mengapa kamu terdiam?". Tanya Sari kembali.

"Bisakah Alam berfikir dalam kurun waktu yang terbatas Bu?". Tanya Alam kembali.

"Ibu mengerti bahwa kamu agak keberatan akan perjodohan kamu dengan Aisyah, sebaiknya kamu sholat hajat, minta supaya perjodohan ini tak ada hambatan. Lagi pula Aisyah kan wanita Sholehah dan dia.. .

"Cukup Bu Alam sudah memastikan  bahwa Alam akan menuruti permintaan perjodohan ini". Ujar Alam membuat Sari tersenyum dan tak sadar bahwa setetes air mata jatuh membasahi pipinya.

"Alhamdulillah nak, kami akan selalu berdoa supaya Aisyah adalah jodoh terbaik bagimu. Kabar ini akan ibu sampaikan langsung ke  ayah mu." Ujar sari

"Bu, mengapa engkau tidak memberi tahu kalau Aisyah yang akan menjadi istri Alam." Tanya Alam dengan senyuman yang seperti memaksakan untuk tersenyum.

"Alam, ibu tahu kalau kamu masih keberatan akan keputusan ini, tapi ibu yakin kamu akan bahagia dengannya. Ibu mau kebawah dulu assalamu'alaikum." Ujar sari dan pergi meninggalkan Alam dengan tetesan air mata jatuh membasahi pipinya.

Alam berusaha menenangkan diri dan merebahkan tubuhnya keatas ranjangnya. Alam berusaha membuang permasalahan perjodohannya sehingga ia tertidur.

-:-

Dering handphone membangunkan Alam dari tidurnya. Alam seakan tak percaya bahwa ia tidur selama itu. Ia juga terkejut dan bergegas ke kamar mandi dan berwudhu. Alam teringat bahwa ia belum sholat Zuhur dan sekarang sudah waktu Ashar. Selepas Alam menyelenggarakan sholat Zuhur dan ashar-ia kembali terdiam dan dan melirik ke arah jam dinding, mandi ya Alam belum mandi dan menyadari bahwa ia belum mandi sehingga ia bergegas menuju ke kamar mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuhan 9 cmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang