bagian satu

25 4 1
                                    

Suara pesan masuk...

Mario

“Hai”

"Lo dapet id line gue darimana?”

“Hm dari grup”

"Grup apa?”

“Grup kelasan”

"Lo anak baru ya”

“Ga”

*******

Pagi itu Agatha berangkat sekolah lebih awal. Bukan berarti dia termasuk anak yang rajin tapi karena dia belum mengerjakan tugasnya. Semalam ia sibuk memikirkan keberadaan ayahnya. Ia sudah mencari namun, tidak ada yang mengetahui. Sekarang ia sudah kalang kabut mengerjakan tugas yang masih menumpuk.

“ Ta tumben lo udah datang?” lirih Melody
“Gue belum ngerjain tugas ini”
“ Btw dy lo kenal Mario? Masa dia ngechat gue”
“ Dia bilang apa aja?”

Tiba tiba mata mereka langsung tertuju dengan orang yang baru saja masuk. Dia adalah Mario Abraham Sutomo masuk kelas  dengan tergesa gesa, diikuti beberapa teman nya.

“ Gue liat tugas dong”  sambil duduk di samping Agatha
Mata Agatha tak berhenti melihat orang yang berada di dekatnya. Sampai saatnya Mario menyadari dia sedang di awasi oleh perempuan.

“Udah, biasa aja liatin gue”
“Lah siapa juga yang liatin lo, orang gue lagi cari melody” alibi Agatha
“Melody aja kekantin, ngapain lo cari dia disini”
“Hmm gue juga tau “ sambil berjalan ke kantin dengan santai
"Dasar cewe aneh” bisik Mario

*********

Awan sudah kelabu menandakan akan turun hujan. Seperti biasa Agatha menunggu kendaraan setianya yaitu bus kota di halte dekat sekolahnya. Namun, sampai hujan turun tidak ada satu pun bus yang muncul. Tak jauh dari tempat gadis itu ada seorang cowo yang memperhatikannya.

“Lo ga balik?”
“Lo ngomong sama gue?” menunjuk diri sendiri
“Ga, gue ngomong ama ini halte”
“Oh yaudah terusin deh” berjalan  menjauhi Mario
“Agatha gue ngomong ama lo woi!” teriak Mario sambil mengejar Agatha
“Kenapa si?”
“Lo mau bareng gue ga baliknya?”
“Gausa ngerepotin”
“Eh dodol ini hujannya gede, mau sakit lo?”
“Hmm yaudah deh"

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang ada. Tak berbicara satu kata pun hanya diam dengan pemikiran masing masing. Tak lama ibu Agatha menelponnya.

“iya sebentar lagi aku sampai rumah”
“ini rumah lo kan?” tak ada jawaban
“woi gue ngomong ama lo, kenapa lo diem aja”
“eh iya ini rumah gue, makasih ya” terlepas dari lamunan

Saat berada di area rumah, suara riuh terdengar. Aku paham sekali itu suara ibuku dan nenekku. Mereka pasti sedang bertengkar seperti biasa. Semakin memasuki rumah terasa tercekik udara panas.

********

“Ini anak tidak tau untung!” sambil mendorongku
“Aduh... ibu tolong hentikan” memegang kepala yang terbentur
“Sudah hentikan kau ingin membunuh anakmu sendiri?”
“Asal kau tau, saya akan menikah lusa jangan mengacaukannya”

Detik itu satu panah tajam tertancap. Gadis itu sangat ketakutan memeluk dirinya, ia menginginkan keluarganya kembali. Namun, takdir berkehendak lain. Mata gadis itu memanas,tak bisa menahan air matanya. Hanya diam tak berkata apapun, seperti kehilangan kosa katanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

agathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang