ILYA || WA ...

6 2 0
                                    

"Hari ini,jam ini,detik ini.aku merasa Realitaku seindah ekspetasiku."
-pelangi amarilis


HappyReadingSayang:*

****
Jika bell berbunyi memang membuat seluruh siswa dan siswi begitu bergembira karena suntuk dengan beberapa jam pelajaran membuat nya pusing dan pegal karena terus duduk dikursinya.

Seperti saat ini Arsen, Reifan, Daniel, dan ronald.Saat ini tengah keluar dari kelas nya,dengan begitu heboh.ya seperti biasa daniel dan ronald sepasang dua curut selalu memperdebatkan hal sepele.

"Anjeer lo gatau apa ya,tadi pagi ban gua bocor jadi ada di bengkel. Sekali-kali kek bonceng gua."oceh daniel pada ronald,sedangkan ronald hanya tebar pesona pada  cewek yang lewat didepan nya.

"Gua lagi ngomong bukan berak." geram daniel.rei tertawa sedangkan Arsen hanya menatap mereka datar sambil memasukan tangan dikantong celana nya.

"Arsen," teriak suara cewek,sontak mereka bertiga mencari asal suara itu.

Disana ia menatap cewek centil itu jengah sedangkan Arsen hanya menatap renata dingin.

Renata si cabe rawit.batin daniel

Kaleng rombeng.batin ronald

Cabe kurang belaian.batin rei

"Hai,Arsen mao balik ya?bareng dund renata gak dijemput nih."ucap renata dengan memasang muka menyedihkan nya,sedangkan Arsen tampak acuh memasang earphone ditelinga nya.

Rei,Ronald dan daniel hanya menatap renata kesal.sialan.mereka segentang ini dicuekin.

"Mm,tapi renata jemputan kita kan sudah nunggu digerbang."ucap pelangi pelan,renata hanya melotot kesal kearah pelangi.

Rei, Ronald, Dan daniel melihat kebelakang dan menatap dari atas dan bawah seorang cewek itu dengan tersenyum.

"Hai,Pelangi." sapa mereka bertiga.pelangi menatap mereka lalu tersenyum.

"Hai,kak." sapa balik pelangi,mereka bertiga mengangguk.mereka memaklumi pelangi memanggil nya kakak,yah memang umur mereka setahun diatas pelangi.

"Lepas!"perintah dingin arsen menyentakkan tangan renata yang sedari tadi bergelayut di lengan nya.

Pelangi menatap Arsen tersenyum dengan wajah memerah,kenapa pelangi selalu terpesona dengan wajah datar dan dingin Arsen.pelangi tersentak saat bahu nya ditabrak oleh sepupu nya itu ia bisa melihat wajah kesal renata.

Pelangi dengan canggung menatap mereka ."maa..maaf kak,pelangi permisi." ucap pelangi membuat mereka bertiga mengangguk.

"Nama pelangi,tapi penampilan gak kaya seindah nama nya,tapi nih ya kalo dilihat liat dia manis juga." ucap daniel menatap punggung pelangi yang makin menjauh.

Rei dan ronald tertawa,membuat daniel dan arsen menatap binggung.

"Danielo pramaja,level lo rendahan banget.masa suka sama sicewek cupu."ucap ronald,sambil memegang perut nya yang terasa sakit.

Daniel dan rei tak perduli ia meninggalkan ronald yang masih tertawa,mengikuti Arsen yang sudah berjalan menghampiri motornya.

" setiap gua ketawa pasti ditinggal,cepet amat lo udah gak ada udah kaya dedemit."ucap ronald,saat sudah ada didekat mereka.

I LOVE YOU,Arsen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang