Curhat

15 3 0
                                    

"Iyaa Div. Gimana ga kesel coba! Lo bayangin aja deh first kiss lo jatuh ke orang yang sama sekali enggak lo kenal!" Ocha masih terus mondar mandir di depan cermin sambil mengelap kasar bibirnya berulang kali.

Tadi setelah sampai kost, Ocha langsung menelfon Diva, sahabat yang paling dekat dengannya, ia memohon pada Diva supaya ia mau menginap di kostnya. Ia ingin mengeluarkan semua kekesalan di kepalanya.

Maklum saja Ocha marah.  Karena itu merupakan pertama kalinya bagi Ocha dan merupakan hal yang sangat memalukan.

Ribuan ocehan telah keluar dari mulut mungilnya, mengabsen berbagai macam nama hewan yang ada di kebun binatang.

"Hih amit amit si Cha. Jangan sampe gue kaya lo Cha." Ucap Diva bergidik ngeri.

Ocha menghentikan langkahnya. Dan menatap mata Diva dengan tatapan mengintrogasi.
"Kalo lo sama aldo udah pernah gini?" Ocha menautkan kedua tangannya mengibaratkan dua orang yang sedang berciuman.

"Belum. Gue bingung caranya gimana Cha." Jawab Diva dengan tampang polosnya.

Setelah mendengar jawaban Diva, Ocha kembali melanjutkan kegiatan mondar mandirnya. Tangannya ia lipat di depan dada.

"Lo aja yang punya pacar belom pernah. La gue, punya juga enggak, ehh malah udah disosor aja sama cowok setengah setan itu."

"Lagian lo juga sih. Ngapain nolongin orang mabuk. Masih untung cuma dicium. Coba kalo lo diapa apain. Nggak bisa bayangin deh gue." Timpal Diva lagi.

"Yah Div mana gue tau awalnya kalo orang itu mabuk. Lagian nolongin orang masa setengah setengah."

"Serah lo deh Cha. Tapi kalo gue jadi lo. Gue bakal cari tu cowok sampe ketemu. Gue mintain pertanggung jawaban." Tutur diva penuh kemantapan.

Ocha memutar tubuhnya menghadap ke arah Diva.
"Pertanggung jawaban? Lo kira gue hamil apa."

"Ya kalo gue sih gitu. Btw cakep nggak orangnya?"

"Yah mana gue tau. Gelap. Memar semua lagi. Tapi samar samar masih inget si gue."

"Jadiin pacar lo aja Cha. Siapa tau cocok."

Ocha menoleh ke arah Diva. Matanya melotot seperti ingin keluar dari tempatnya.
"Gila aja lo."

"Lagian lo kan juga belom pernah pacaran. Sekali kali biar tau rasanya gimana jadi tuan putri yang selalu diberi kasih sayang tulus, indah, nan syahdu." Jawab Diva santai.

"Bucin lo."

"Bodo. Belom rasa aja lo indahnya jadi bucin."

"Sinting lo Div."

"Belom pernah kan lo lagi sakit tiba tiba dibawain sarapan, disuapin, dielus elus. Ah yaampun Aldo gue."

Tak mau merespon lebih lanjut ucapan Diva. Ocha pun melempar tubuhnya sembarang ke arah sofa dan menutup seluruh bagian wajahnya dengan bantal minion miliknya.

 tangannya bergerak, meraba ponsel di sekelilingnya.

Setelah berhasil menemukan ponsel, Ocha menyingkirkan bantal minion yang menutupi wajahnya kemudian menyalakan musik favorite di ponselnya.

Kini lagu Thank you next - Ariana Grande mengisi ruangan di kamar Ocha.

Mengiringi penjelajahan otak Ocha yang melayang kemana mana sampai akhirnya membuat ia memejamkan mata dan terlelap.

                              ☀☀

Update lagi nihh!!

Makasih buat kalian yang udah mau vote yaa. Buat tambah semungut nulis🌻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ICHI OCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang