Awan Hitam

27 2 2
                                    

Dunia terasa gelap,
Langit begitu mendadak seperti malam dan badai dan juga awan mulai menghitam di kelilingi oleh petir yang mulai menyambar siapa saja yang ada di dekatnya.

Aku melihat itu dengan mata kepalaku sendiri. Waktu itu aku berada di pintu gerbang rumahku. Awan itu tepat di atap rumahku. Jujur itu sangat mengerikan namun indah untuk diabadikan.

Aku langsung berlari menuju rumahku untuk mengambil kamera dslr dan di depan rumahku juga ada 2 orang temen cowok yang sedang asyik menyeting kamera.

Aku bergegas masuk kedalam rumah lalu aku berlari kedepan gerbang lagi untuk mengabadikan moment langka ini. Waktu aku memotret, sekali, dua kali. Jeprettt jeprettt.... Tiba-tiba awan itu mulai menampakkan wujud aslinya. Bentuknya seperti kabut hitam seperti ada roh jahat di dalamnya lalu awan itu mengamuk dan segera mengelilingi daerah rumah.
Gelapp.. Sangat gelap.. Aku tidak bisa melihat apa-apa.

Sejenak penglihatanku membuyar dan aku tidak bisa merasakan apa-apa. Mataku tidak bisa terbuka dengan benar
Lalu tiba-tiba mataku bisa terbuka dan aku berada dirumah tua yang sangat kotor, penuh dengan debu dan juga sepi. Rumah ini terlihat angker sekali. Tidak berpenghuni. Aku sudah berada di lamtai 3 paling atas rumah ini. Waktu aku melihat kebawah ada orang yang sedang memperhatikanku. Dia terlihat seperti penunggu gerbang rumah tua yang amat menyeramkan.

Aku panik dan pingsan. Setelah itu aku berpindah tempat lagi menjadi di hutan yang tak berpenghuni. Aku rasanya seperti di pindah-pindahkan oleh kabut awan yang berada di atap rumahku. Sesampainnya aku dihutan. Aku melihat ada anak kecil yang sedang merangkak dengan lincahnya menghampiriku dan anak itu sangat menggemaskan, lucu sekali. Aku mengajak nya untuk ikut bersamaku melewati hutan yang sangat sepi. Aku menggendongnya kira-kira anak itu berusia 2 tahun.

Aku mengajaknya untuk menemukan pemukiman warga yang ada di ujung sana. Terlihat sekali lampu rumah penduduk yang menandakan hari sudah mulai gelap.

Sesampainya aku di pemukiman warga. Bayi itu hilang entah kemana. Tidak ada di tanganku. Waktu aku melihat kebelakang bayi itu berambut panjang dengan wajah seram yang ternyata adalah penghuni rumah tua tadi.

Selesai......

Sebuah Pesan SingkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang