*Bagian 1

504 88 9
                                    

❖-,[Chapter 1],-
.

✁_________________________

Baiklah, sekarang Taeyong terjebak didalam mansion mewah nan lega dengan bos muda menyebalkannya.

Lihatlah, sekarang ia seperti babu Jung Jaehyun, bukan sekertaris pribadinya. Ia dipaksa mengerjakan semua pekerjaan pemuda Jung itu, meskipun pekerjaan pribadi sekalipun.

"Kerjakan ini"

Oh, lihatlah betapa dengan mudahnya pemuda Jung itu datang untuk memberikan setumpuk tugas lagi padanya. Tidak bisakah bosnya itu melihat bahwa dia sudah seperti zombie yang dipaksa mengerjakan setumpuk berkas yang sepertinya tidak ada habisnya. Rasanya Taeyong ingin menangis saja.

"Gelo sia gelo sia Jaehyun, gelooooo"

Gumamnya. Mana mungkin Taeyong berteriak didepan Jaehyun? Bisa bisa pekerjaannya terancam, dan ia adalah anak pertama yang harus membiayai keseharian adik dan ibunya.

"Kau berbicara sesuatu Lee?" Siyal!!! Si Jung bodoh ini ternyata memiliki pendengaran yang bagus juga!!

"Ti-tidak bos, hehe" Ucap Taeyong sembari mengerjakan berkas tersebut lagi. Rasanya tangannya sudah ingin patah, demi apapun.

Sungguh, ia tak akan ada disini, mengerjakan beratus ribu berkas ini jika bukan permintaan Jung Yunho, atasannya yang terbaik sekaligus yang banyak membantunya, yang entah kenapa memiliki anak super menyebalkan seperti Jaehyun.

✁_________________________

Flashback

"Tolong jadi sekertaris pribadinya, disini atau dimanapun, mulai sekarang anda akan tinggal di mansion Jung, awasi semua perilakunya, dan jika ada yang aneh segera beritahu saya" Ucap Yunho dengan nada tegasnya, menandakan ucapannya itu tidak boleh ditolak.

"Eh??" Pekik Taeyong bingung, kenapa ia ditunjuk untuk menjadi sekertaris pribadi Jaehyun? Bahkan, banyak sekali sunbaenimnya disini.

Tanpa diduga, Yunho mendekat kearah Taeyong, lalu menggenggam tangan pemuda manis itu.

"Kau tahu Taeyong, hanya kau yang dapat kupercayai, kau ingin melakukannya demi paman kan??"

Baiklah, Yunho dan Taeyong memang sangat dekat, karena itulah Taeyong bekerja disini. Yunho itu teman ibunya yang paling dekat, dan Yunho juga menanggung keseharian mereka dulu. Sebelum pria bermarga Jung itu lalu menikah, dia tak meninggalkan mereka, namun tak bisa ada untuk mereka setiap hari seperti dulu. Karena itulah ia menawari Taeyong bekerja diperusahaannya.

Taeyongpun menerimanya, bahkan Taeyong ingin membalas semua budi Yunho, namun Yunho membalas untuk tidak usah repot repot, karena Jaejoong; Ibu Taeyong adalah sahabat dari masa kecilnya. Bahkan dulu Taeyong selalu berharap Yunho menjadi ayahnya, namun ternyata Yunho telah mempunyai anak, dan mereka ditinggalkan oleh istri Yunho, dan siapa sangka anaknya ternyata begitu menyebalkan?

"Emm, baiklah saya bersedia menjadi sekertaris pribadi Jaehyun paman" Balasan Taeyong itu langsung dibalas senyuman oleh Yunho dan dengusan kasar dari Jaehyun.

Yunho mengacak acak rambutnya, membuat Taeyong merindukan sosok itu menjadi sosok ayahnya, seperti dulu.

"Jaehyun memiliki pribadi yang sangat buruk, jadi paman berharap kamu bisa mengubahnya sedikit demi sedikit. Bahkan jika paman bercerita waktu 2 hari tak akan cukup untuk menceritakan keburukan seorang Jung Jaehyun yang tertutupi oleh wajahnya itu" Ucap Yunho seraya melirik sinis kearah Jaehyun, dibalas tatapan tak kalah tajam dan sinis dari Jaehyun.

"Sudahlah Yah, jangan membuat imageku buruk"

"Kau memang buruk Jung kecil"

Taeyong sedikit tertawa mendengar perdebatan kecil diantara para Jung tersebut.

"Paman, memangnya Jaehyun itu seperti apa?" Entah dari mana keberanian datang padanya untuk menanyakan ini pada Yunho. Membuat Yunho menatapnya dengan penuh ketertarikan.

"Kau yakin Yongie? Aku yakin kau akan sangat bosan mendengarnya"

"Tidak paman, Yongie akan mendengarkan semuanya" Entah pergi kemana bahasa formal yang sedari tadi dipertahankan oleh si Lee manis itu.

"Nanti paman akan menceritakannya ne, nanti paman akan mengirimimu pesan padamu, untuk membuktikan betapa buruknya si kecil Jung itu"

"Ayah, aku sudah besar, jangan memanggilku 'si kecil Jung' terus" Jaehyun beranjak dari kursinya, lalu pergi keluar begitu saja.

"Lihatlah, betapa tak sopannya dia. Bahkan paman sendiri bingung kenapa memiliki anak seperti itu?"

Taeyong terkekeh untuk kedua kalinya. Membuat Yunho tersenyum penuh aura keayahan melihat senyum manis Taeyong.

"Jangan begitu paman, itu adalah anakmu"

"Kau tahu? Paman lebih berharap memiliki anak sepertimu Taeyong-ah" Ucap Yunho seraya mengarahkan telapak tangannya untuk mengusap surai lembut milik Taeyong.

'Sungguh mirip Jaejoong. Oh, aku merindukanmu Jongie' Batin Yunho seraya terus mengusap usap surai lembut Taeyong.

"Bagaimana kabar ibumu itu Yongie?"

Dan percakapanpun mengalir dengan begitu saja diantara mereka, terkadang ada tawa diantara mereka.

Flashback end

✁_________________________

Taeyong menggeleng gelengkan kepalanya mengingat itu. Tangan mungil itu menggapai perutnya dan mengelus ngelusnya.

Ia sangat lapar sekarang.

Taeyong berjalan kearah bawah, menuju dapur di mansion itu.

Taeyong sudah mengetahui seluk beluk mansion itu karena dulu Yunho selalu mengajaknya kemansion besar ini. Dan anehnya, dulu ia tak pernah sekalipun bertemu dengan Jaehyun.

Taeyong mulai memasak nasi goreng untuknya. Setelah beberapa lama ia berkutat dengan hal hal berbau masakan itu, akhirnya nasi goreng buatannya selesai.

Bukannya tak sopan, tapi Yunho memang menyuruhnya menganggap rumah ini adalah rumahnya sendiri. Tidak salah kan jika ia memasak?

Iapun mulai memakannya dengan lahap, seperti biasa, rasanya enak dan ada rada ke-Indoannya.

Taeyong pernah tinggal di Indonesia selama 10 tahun dan mempelajari beberapa hal dari negara tropis itu. Termasuk memasak dan bahasanya.

Taeyong mempelajari bahasa sunda, karena ia tinggal didaerah Bandung, dan siapa sangka bahasa itu sudah mendarah daging didarahnya? Bahkan ia selalu mengumpat dalam bahasa itu, agar tak ada yang mengerti apa yang ia ucapkan.

Dan masakannya yang berbau Indonesia itu selalu dipuji oleh semua orang karena cita rasanya yang unik dan enak.

Setelah selesai menghabiskan semuanya, Taeyong melirik jam dinding yang terpasang didapur tersebut.

Jam 22.10

Sungguh, Jung Jaehyun menyuruhnya bekerja tanpa istirahat. Tadi, ia saat datang kesini dan mulai bekerja jam 12.44, dan sekarang sudah jam 22.10.

Taeyong mulai menyembunyikan kepalanya dilipatan tangannya, ia sudah sangat lelah, demi apapun.

Tak terasa, pemuda Lee itu sudah jatuh dalam mimpi indahnya. Dan disaat yang bersamaan, Jaehyun baru saja pulang, entah dari mana.

Jaehyun sedikit terkekeh melihat sang sekertaris tertidur meja makan didapur.

"Oh, kau membuat makanan, tapi tak membuatkannya untukku. Nakal sekali kau Lee" Gumam Jaehyun seraya mencubit hidung Taeyong, dibalas erangan pelan dari pemuda Lee itu.

Jaehyun segera mengangkat badan mungil Taeyong yang beratnya tak seberapa, bahkan seperti mengangkat kapas, sangatlah ringan.

'Berat dan baumu sama seperti dulu Lee. Dan baumu itu masih membuatku nyaman, seperti dulu.'

Jaehyun menidurkan badan Taeyong dikamar tamu. Setelah itu ia menyelimuti badan mungil itu. Lalu ia mengecup kening si manis itu.

"Night bee"

✁_________________________

Ayo ayo Jaehyun siapanya Taeyong, hehe

❖-,[TBC],-❖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Love »Jaeyong«Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang