SATU

4 1 0
                                    

Tok tok tok

" Neng bangun udah adzan neng " Ibu Pelangi ALAIKA AZZAHRA atau IKA, mengetuk pintu kamar Pelangi untuk membangun Pelangi karena adzan subuh sudah berkumandang.

" Heugh, hoamm " Pelangi langsung membuka matanya saat mendengar pintu kamarnya di ketuk oleh Ibunya.

" Neng udah bangun belom? Kalau udah shalat ya neng, terus mandi, Ibu mau shalat abis itu bikin sarapan "

Pelangi langsung membuka pintu kamarnya saat mendengar kembali suara Ibunya.

" Iya bu " jawan Pelangi serak sambil mengucek matanya.

Ibu Pelangi terkekeh melihat kelakuan Pelangi setiap kali di bangunkan.

" Yaudah, Ibu shalat dulu ya " ujar Ibu Pelangi seraya merapihkan rambut Pelangi yang berantakan lalu pergi untuk menunakaikan shalat subuh.

Pelangi langsung menutup pintunya dan melaksanakan apa yang tadi Ibunya bilang, setelah mandi dan berpakaian baju polos warna putih dan celana legging warna hitam sedengkul, Pelangi langsung turun kebawah untuk menyantap sarapan buatan Ibunya pagi ini.

" Pagi ka Rana " ucap Raffa Kanandra adik Pelangi yang sudah duduk di meja makan.

Pelangi memang dipanggil Rana baik dirumah maupun di sekolah, dan hanya satu orang saja yang memanggilnya Pelangi, dan kalian tau siapa orang itu.

" Pagi raff " balas Pelangi yang sudah duduk di sebrang Raffa. " Ibu mana? "

" Lagi ganti baju "

" Kits tunggu Ibu ya sarapannya biar bareng-bareng " ujar Pelangi yang di angguki oleh Raffa.

" Gimana sekolah kamu? " tanya Pelangi sembari menunggu Ibunya selesai mengganti baju.

" Baik-baik aja kok ka " Tahun ini Raffa sudah masuk sekolah menengah keatas dan Pelangi naik kelas Xll.

" Belajar yang bener ya raff, jangan pernah bolos dalam pelajaran, masa-masa SMP adalah masa dimana kamu bener-bener sekolah, dan masa dimana kamu dapetin temen yang bukan lagi anak SD, kakak gk larang kamu temenan sama siapapun tapi kakak bakal larang kamu buat gk ngikutin kelakuan temen kamu yang gk bener, kalau ada, inget, jangan pernah bikin kakak kecewa dengan sifat nakal kamu nanti, silahkan kalau kamu mau main, asal setelah pulang sekolah dan usahain jangan sampai seragam kamu kelihatan, dan jangan pernah sekali-kali kamu merokok, bukan kakak atau Ibu aja yang kecewa tapi almarhum ayah disana juga pasti kecewa, nanti saatnya tiba kamu boleh lakuin itu, bukan sekarang, inget pesan kakak ya raff, kakak sayang samu kamu makannya kakak ngomong kaya gini, karena nanti yang bakal nyesel kamu juga " Pelangi menutup ucapan panjangnya dengan senyum.

" Iya kak, Raffa gk akan nakal, Raffa bakal patuhin ucapan kakak, Raffa janji gk akan pernah bikin kecewa kakak sama Ibu, justru Raffa bakal berusaha supaya bisa bikin kakak sama Ibu bangga sama Raffa, dan ayah juga "

" Kakak pegang ucapan kamu ya, kakak tau kamu anak baik, pasti kamu gk akan ngecewain kakak, ibu, dan ayah " Raffa mengangguk dan Raffa bersumpah akan berusaha terus membuat kakak, ibu, dan ayahnya disana bangga padanya, karena Raffa sayang mereka.

" Kok belum ada yang makan? " tanya Ibu Ika yang baru selesai mengganti baju.

" Kita nunggu Ibu, biar bisa sarapan sama-sama " jawab Pelangi tersenyum.

" Seharusnya gk usah, Ibu tau kalian laper, tapi yaudah, makasih ya mau nunggu Ibu, ayok sekarang dimakan, abisin semuanya ya " 

Pelangi menuangkan nasi goreng ke piring Ibu Ika dan Raffa lalu kepiringnya sendiri, lalu mereka sarapan sambil bercanda ria, intinya pagi ini mereka awali dengan sarapan yang menyenangkan walau hanya dengan nasi goreng dan telur dadar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

3600 Hari Bersama, Laskar.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang