Halo halo👋👋👋
Siapa diantara kalian yang menunggu sequel oneheart? Gk ada ya wkwkwk.I'm back guys, aku beneran bawa sequel dari cerita markri. Masih adakah bucinnya markri? Ayo berlayar lagi bersamaku wkwkwk.
Happy reading~
Wuffyu💖
✨✨✨
'Kita adalah dua hati yang dipisahkan oleh jarak. Kita dua individu yang saling merindu tapi tak mampu untuk bertemu. Kita adalah dua anak manusia yang sengaja dijauhkan semesta namun masih menjalin cerita.'
Yeri menutup bukunya, di sini sudah pukul dua dini hari. Pasti di Korea sana Mark sedang sibuk dengan aktivitasnya.
Gadis Kim menghela nafas, menutup mata sebentar. Dia rindu tanah air, jujur saja dia rindu segala yang ada disana.
Rindu keluarga, rindu teman-teman, dan tentunya dia juga merindukan kekasihnya, Mark Lee.
"Good night Yeri, kamu belum tidur?" Yeri menoleh, tersenyum kecil pada temannya yang memang suka seenaknya saja masuk ke kamarnya. Ah, jadi rindu Saeron.
"Belum, liat sendiri kan." Yeri terkekeh diakhir katanya, diikuti gadis cantik itu.
"Gue cuma mau ngasih tau, kalau Hendery ngundang anak-anak ke kafe besok siang. Lo bisa?" kening Yeri mengerut, apalagi yang akan dilakukan anak orang kaya itu?
"Yer?"
"Ah, gue usahain dateng kalau sempet." gadis yang akrab disapa Arin itu mengangguk lantas keluar dari kamar Yeri.
Yeri yang masih belum merasa mengantuk memilih untuk kembali melanjutkan acara menulisnya. Seru juga bisa menuangkan karya lewat coretan pena, meski tau kisah nyata tak pernah seindah skenario drama ciptaan manusia.
"Ada kalanya, kita harus saling mengerti. Jika salah satu bahkan mungkin kedua manusia dalam satu hubungan itu punya rasa jenuh dan akan merasa jenuh. Jika sudah begitu, siapa yang mau disalahkan? Hanya kedewasaan yang bisa membuat semuanya berjalan dengan baik-baik saja."
"Jago juga gue bikin quotes." Yeri terkekeh sembari memuji dirinya sendiri, tak pernah menyangka dia punya bakat terpendam begitu.
Sarangeul haetta
Uri gamanna~Dering ponsel yang melantunkan lagu terkenal milik Ikon itu membuat Yeri memicingkan mata.
Nomor asing, milik siapa?
Karna takut, dia memutuskan tidak menjawab panggilan itu, tapi karna si penelpon malah terus-terusan menelponnya secara brutal, mau tak mau Yeri mengangkat panggilan yang sudah sekitar 5 kali itu.
"Hal--"
"Hai nona kim, how are you?"
"Hendery?"
"Yeah, it's me."
"Gk usah kaget gitu kali. Kita bicara formal aja ya. Kayaknya kamu terlalu kaku."
"Udah ada yang ngasih tau? Besok gue ngundang kalian semua ke kafe deket kampus. Gk usah tanya kenapa, cuma lagi pengen aja."
Yeri berdecih, dasar alasan klise. Bilang saja mau pamer kekayaan orang tua.
"Datang kan? Apa perlu gue jemput? Oh okay. Gue jemput jam sepuluh. See you dear."
Piipp
Yeri melempar ponselnya ke kasur. Ini gila, benar benar tak masuk akal. Aish, Hendery itu memang sudah gila.
Yeri merebahkan dirinya di kasur, rutinitas sebagai mahasiswi baru di universitas ternama Inggris memang melelahkan. Ditambah lagi, harus bertemu laki-laki tidak jelas seperti Hendery.
Tingg!
Sebuah notifikasi muncul di layar ponsel Yeri, begitu melihat siapa pengirimnya, gadis kim tak bisa untuk menahan senyumnya.
Tau kan? Dia Mark Lee.
Mark❤
Aku harus ucapin selamat pagi atau selamat dini hari Yer?
Ah kayaknya aku harusnya ngucapin I Love You and I Miss You.
Kamu udah tidur ya?
Have a nice dream, my love❤
Yeri semakin tersenyum dibuatnya, bahkan dari jarak yang jauh begini saja, Mark mampu membuat gadis itu semakin jatuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always• sequel of oneheart
Fanfiction• sequel of oneheart• " jarak itu tak pernah jadi masalah, karna saat kita dipisahkan oleh sesuatu bernama jarak, saat itulah hati kita diuji. memilih tetap setia atau diam-diam mendua?"