Not! Alcohol And Oil (KOOKV)

We Are Meet

Akhirnya setelah sekian lama ini Up 😘. Semoga suka ya 😇. Makasih banyak buat semua dukungannya 😚😁.

Mohon maaf dengan seluruh Typo yang bertebaran ✌

Selamat menikmati 😁

.

.

.

Seokjin, Mahasiswa Kedokteran yang galaknya patut kita apresiasikan. Seokjin sering dicap sombong oleh banyak orang karena melihat kelakuannya secara satu kali pandangan. Mungkin karena dia kaya raya dan juga rupawan, karena itu Seokjin bersikap seperti itu.

Seokjin itu begitu pemilih. Dia hanya berteman dengan orang-orang High Class berkantong tebal yang dapat membuat orang berkantong tipis iri.

Karena itu dia mau saja satu kos dengan Taehyung dan Jimin yang sama-sama berkantong tebal seperti dirinya.

Padahal Seokjin sesungguhnya tidak seperti itu. Pemuda cantik itu sebenarnya sangatlah baik dibalik topeng galak dan sombong yang dia pasang.

Tanya saja pada Jimin dan Taehyung kalau tidak percaya.

Seokjin yang kaya raya pun sebenarnya ingin juga berteman dengan orang-orang sederhana.

Ada alasan kenapa Seokjin menjadi seseorang yang bertampang sombong, dan begitu pemilih dalam berteman.

Itu karena ketika dia duduk di kelas 4 Sekolah Dasar, Seokjin berteman dengan orang biasa yang sayangnya selalu memorotinya.

Tak hanya itu, temannya itu pun sering memfitnah Seokjin dengan tuduhan bahwa Seokjin adalah tukang bully dan sering membully temannya itu ketika Seokjin tidak ingin lagi diporoti oleh temannya itu.

Karena itu Seokjin trauma berteman dengan orang biasa dan menjadi seperti sekarang.

Tapi,...

sepertinya hal itu mulai berubah sejak Kim Seokjin, Mahasiswa Kedokteran yang Rupawan dan Kaya Raya bertemu dengan Kim Namjoon, Mahasiswa Teknik yang Miskin yang bahkan Kuliah dengan Beasiswa.

Mereka bertemu saat Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru.

Mereka berdua yang sama-sama cerdas dan jenius di sekolah masing-masing diterima di Seoul University lewat jalur Nilai atau SNMPTN.

Ketika itu, Seokjin dengan percaya dirinya mengatakan kepada kedua orangtuanya bahwa dia akan daftar ulang sendirian saja tanpa ditemani oleh mereka.

Seokjin berkata kalau dia sudah dewasa.

Seokjin pun menjalani pendaftaran ulangnya dengan lancar sampai pada terakhir dia mendapatkan masalah.

Pemuda Kim itu tidak terbiasa dengan yang namanya 'Uang Tunai'.

Maklum, pemuda kaya raya itu terbiasa dengan Kartu ATM ataupun Kartu Kredit yang biasa ia bawa kemana-mana karena jumlah saldonya yang fantastis.

Dan ketika itu, Seokjin kehabisan Materai untuk daftar ulang. Dan dengan sangat terpaksa, dia harus membelinya dengan bibi penjual dadakan yang berada di depan gedung pendaftaran ulang tersebut.

Dan mirisnya, Seokjin tidak membawa uang tunai.

Bodoh! Tentu saja dia harusnya berfikir bahwa tidak mungkin Bibi penjual Materai itu melakukan transaksi menggunakan kartu!