My Dearest

634 41 28
                                    

Chara : Mafumafu x Soraru

    Di pagi yang berawan, Soraru bermaksud berkunjung ke kediaman Mafumafu di apartemennya. Padahal tempat tinggal mereka berada di satu apartemen. Ntah kenapa utaite berambut silver itu selalu saja meminta hal yang aneh-aneh dari temannya.

    Soraru tahu kalau Mafu memang orang yang jahil sampai ke ubun-ubun, tapi kalau dilihat dari keadaan hari ini sepertinya ada hal penting yang menunggunya disana. Suara Mafu saat di telefon terdengar serak, malam ini kelihatannya ia bergadang lagi untuk mengerjakan proyek nya dan akhirnya menjadi seperti itu.

      Setelah tiba di depan pintu apartemen Mafu, Soraru pun segera menekan tombol interphone nya.

      “Silahkan masuk Soraru-san.” Terdengar suara serak Mafu dari interphone.

      Tanpa pikir panjang Soraru pun masuk ke dalam apartemennya dan berlari kecil ke ruang kerja Mafu. Cepat-cepat ia membuka pintu ruang kerja itu.

     Ia terbelalak begitu melihat kondisi Mafu dan ruang kerjanya.

     “Dasar kau...” Ia lalu segera mendekati Mafu yang  membaringkan kepala di atas meja kerjanya.

     Wajah Mafu kelihatan sangat merah, ntah apa ekspresi yang diukirkan wajahnya namun ekspresinya itu tampak sangat aneh. Komputer yang ada di hadapannya masih menyala terang, sepertinya proyek nya belum selesai dan dia malah jatuh sakit akibat kurang istirahat.

      “Kenapa tadi kau tidak bilang kalau kau sedang sakit?” Tanya Soraru sambil mengukur suhu badan Mafu dengan tangannya. Panas..., tangan Soraru merasakan sensasi itu ketika menyentuh kening Mafu.

     “Aku tidak ingin membuat Soraru-san semakin khawatir.” Jawab Mafu, ia berusaha tersenyum walaupun dengan ekspresi yang tampak aneh itu.

    “Kalau begini namanya kau membuatku semakin khawatir.” Keluh Soraru.

     Walaupun nampak dingin dan cuek, Soraru adalah tipe orang yang sangat perhatian dengan orang-orang disekitar nya. Apalagi dengan Mafu, tapi tidak diketahui ia mempunyai perasaan khusus kepada Mafu atau tidak. Bisa dibilang Soraru itu merupakan ‘Human Goals’, siapa saja pasti senang untuk berhubungan dengannya --namun sepertinya yang membuat dia agak sulit didekati itu adalah akibat sifat tsundere nya.

     “Ooh iya ya?? hehe, gomen.” Balas Mafu sambil tertawa dengan ekspresi aneh- mungkin sekarang ia kelihatan seperti orang mabuk.

      Soraru menghela nafas panjang lalu berusaha untuk mengangkat Mafu dan menggendongnya. “Setidaknya tidur lah di futon jika tidak ingin tambah parah.”

      Mafu hanya bisa tertawa kecil setelah mendengarnya sambil menatap Soraru dengan aneh. Ia membiarkan Soraru membawanya begitu saja menuju futon dan membaringkan dirinya disana.

    “Kau ini berat, jadi jangan sering-sering seperti ini ya.” Ucap Soraru yang kelihatan kesal, ntah dia kesal karena ulah Mafu atau dia kesal karena ada bakteri yang berani-beraninya membuat Mafu jatuh sakit seperti ini.

     “Soraru-san saja yang tidak bisa tumbuh lagi, seharusnya Soraru-san harus lebih tinggi dariku.” Balas Mafu, ia kelihatan tenang mengatakan itu selagi menutup kedua kelopak matanya.

       “Haa?? Apa kau bilang?!” Mafu kemudian tertawa aneh lagi, mulai dikhawatirkan dia ini mabuk atau memang sakit sih? Soraru menghela nafasnya, menyadari kalau Mafu memang sepertinya sudah tidak sadar secara normal. “Ya sudahla, tidak ada gunanya bertengkar dengan orang sakit.”

         Soraru berjalan menuju dapur, mengambil air dan menyediakan kompres untuk Mafu. Tak lama ia segera kembali dan mengompres Mafu dengan lihai, lagian hal seperti ini cukup sering terjadi sehingga Soraru tak perlu ambil pusing dengan kejadian ini.

After the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang