Rumah itu memiliki pemandangan pedesaan yang indah dengan luas tanah sekitar enam hektar, pekarangan luas dan dekat sebuah gedung bekas Zaman penjajahan.
Pa Sumanto dan istrinya menceritakan lantaran rumah itu kosong puluhan tahun, maka ada sebuah rasa berbeda ketika berada di rumah itu. Terkadang, mereka bisa merasakan banyak mata memperhatikan ketika sedang berada dalam rumah. Pa Sumanto bahkan mengakui hantu itu benar ada sehingga setiap pagi jika dia berkunjung ke rumah tersebut, dia menyapa hantu-hantu di rumah tersebut dengan mengucap salam.
“Kadang ketika berdiri di suatu tempat di dalam rumah itu, saya bisa merasakan ada orang-orang di sekitar, tetapi mereka tidak mengganggu. Mereka tidak jahat dan kami berbicara pada mereka,” kata Sumanto.
Pa Sumanto menceritakan dia dan ibunya membeli rumah pertanian tersebut pada 2011. Saat dibeli, rumah itu dalam kondisi sudah bobrok dan sudah kosong sejak akhir tahun 1960-an. Awalnya, Sumanto dan keluarganya akan merenovasi rumah tersebut dan tinggal disana. Akan tetapi, rencana itu sekarang berubah.
“Untuk sejumlah alasan, saya tidak mau lagi membeli rumah-rumah berhantu. Saya sudah merenovasi 15 rumah. Pengalaman saya, ketika melakukan renovasi, mesin dari alat kerja tiba-tiba terganggu. Ketika rumah berhantu itu memiliki legenda, maka hantu-hantu itu cenderung ingin menampakkan diri,” kata Sumanto.
Rumah kosong lebih dari 50 tahun itu di sebagian ruangannya sudah ada yang direnovasi oleh Ma´ruf. Dalam proses pengerjaan itu, dia mengakui ada sejumlah temuan.
Ketika menggali tanah di sisi rumah suatu hari, ia menemukan sisa-sisa seluruh ruangan yang telah terkubur setidaknya selama satu abad. Di antara puing-puing bagian rumah yang runtuh puluhan tahun lalu, Ma´ruf menemukan sisa-sisa langit-langit parket yang sangat indah yang diketahui itu adalah bagian dari ruang perpustakaan di rumah itu.
Sumanto menceritakan pula, beberapa tahun lalu dia bertemu seorang paranormal yang mengatakan hal-hal yang pernah terjadi di sekitar rumah tersebut. Paranormal itu diantaranya menjelaskan soal perang sipil dan kebingungan para tentara mencari tempat berlindung. Ada pula paranormal lainnya yang mengunjungi rumah itu dan berdialog dengan salah satu hantu di rumah itu.
Sebuah manuskrip yang ditemukan menjelaskan di rumah itu pernah ada kematian. Manuskrip itu ditulis oleh mantan penduduk sekitar bernama Zainudin. Di situ dia juga menjelaskan beberapa anggota keluarganya beremigrasi ke Daerah jawa pada 1870. Dia menceritakan adik perempuannya, Rosyidah, yang mengelola rumah itu meninggal pada 1852 atau ketika dia berusia 26 tahun. Rosyidah sangat cantik dan sehat, termasuk sehari sebelum kematiannya. Dia ditemukan meninggal mendadak pada keesokan paginya.
“Saya dan adik laki-laki saya Joko, tidur di sebuah kamar yang terhubung dengan kamar Rosyidah. Saya mendengar sebuah teriakan dan kegaduhan seperti orang yang terjatuh di lantai kamar Rosyidah. Saat saya mencek, saya menemukan Rosyidah sudah tergeletak di lantai dan adik saya Mutia masih di atas tempat tidur memegang tangan Rosyidah berusaha menarik dia. Kami memindahkan Rosyidah ke tempat tidur dan dia meninggal tanpa meninggalkan sepatah kata pun,” tulis Chairul Shaleh.
Rumah yang terbengkalai lebih dari 50 tahun lampau itu sekarang dijual dengan harga 50.000.000 Rupiah oleh agen properti Stags. Sumber di Stags menceritakan rumah itu diyakini di bangun pada abad ke-17. Di dalam rumah terdapat lima kamar tidur dengan masing-masing ruangan memberikan karakter berbeda. Rumah itu masih menyisakan sebuah aula bergaya abad pertengahan, tangga kastil, dan lorong tradisional khas abad ke-17
Bersambung.......
Cerita selanjutnya saya akan bercerita tentang keadaan dimana saya melakukan uji nyali di tempat itu...........
Pastinya akan menarik.. :)