Seorang gadis cantik berambut panjang berkulit putih dengan mata hazel coklat nya kini sedang berjalan menuruni anak tangga di rumahnya pagi ini, ia terlihat sedang berjalan menuju ke arah meja makan di tempat papi dan mama nya kini sedang berada, gadis itu adalah prilly thasafa safna wijaya.
"Pagi sayang"sapa arga wijaya papi prilly saat melihat putrinya kini sudah duduk di hadapannya dengan menggunakan seragam sekolah barunya karena setelah bertahun-tahun mereka tinggal di pranciss kini mereka semua sudah menetap kembali di jakarta dan prilly kini sudah resmi menjadi murid baru di SMA WIJAYA salah satu sekolah elite dan favorite di jakarta, sekolah itu adalah yayasan milik arga wijaya papi prilly.
"Pagi pi"balas prilly tersenyum kecil membalas sapaan papinya.
Setelah tersenyum membalas sapaannya kemudian prilly melirik sekilas shera hapsari yang tak lain yaitu mama prilly lebih tepatnya adalah ibu tirinya karena ibu kandungnya sudah meninggal sekitar 2 tahun yang lalu.
prilly tak tau mengapa papi nya begitu cepat sudah mencari pengganti ibu kandungnya karena setelah setahun ibunya meninggal papi nya menikah dengan shera.
jujur prilly kecewa dengan papi nya karena ia sama sekali tidak ingin memiliki ibu tiri bahkan sampai saat ini prilly tetap memanggil shera dengan sebutan tante padahal shera sangat baik kepadanya namun entah mengapa sulit sekali untuk meluluhkan hati gadis itu.
Padahal prilly adalah orang yang sangat ramah dan mudah bergaul dengan siapa pun namun entah mengapa ia tetap tak bisa menerima ibu tirinya itu dan selalu saja bersikap dingin saat berhadapan dengan shera.
Di rumah ini prilly memiliki seorang pembantu yang sudah bekerja dengan keluarga nya dan mengurus nya sejak ia kecil dan bahkan saat prilly dan keluarganya tinggal di pranciss pembantunya yang tak lain adalah Bi Tesa juga ikut tinggal bersama mereka di sana.
Bi tesa sudah di anggap prilly seperti ibu nya sendiri dan ia juga menyayangi bi tesa seperti dia menyayangi ibunya, ia merasa bi tesa dan papi nya lah yang selama ini berusaha mati-matian untuk membuatnya bahagia setelah kepergian wanita yang sangat ia cintai yang tak lain adalah fina ibu kandungnya, biasanya apapun yang di minta prilly selalu di turuti oleh mereka namun entah mengapa saat prilly meminta papinya itu untuk jangan pernah mencarikan ibu tiri untuknya namun papinya malah melanggarnya.
"Kamu mau makan apa sayang?"tanya shera yang membuat prilly memutar bola matanya malas.
"Aku ga lapar tante"jawab prilly singkat.
"Pi aku langsung berangkat ke sekolah ya"lanjut prilly lagi sembari pamit kepada papinya dan mencium punggung tangan papinya yang di balas dengan kecupan lembut di keningnya oleh papinya itu.
Kemudian setelah itu prilly juga mencium punggung tangan mamanya, walaupun ia tak bisa menerima kehadiran ibu tirinya itu namun tetap saja prilly masih ingat bagaimana caranya menghormati orang yang lebih tua darinya.
Setelah mencium punggung tangan mamanya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun prilly langsung melangkahkan kakinya menuju pintu utama karena ia akan berangkat sekolah sekarang dan di antar oleh supir pribadinya.
Saat prilly sudah menghilang di balik pintu arga menghela nafasnya jengah, selalu saja setiap hari seperti ini dan bahkan saat mereka tinggal di pranciss pun prilly memang tak pernah mau untuk sarapan bersama kecuali jika shera sudah tidak ada karena pergi ke butik pagi-pagi sekali mengingat shera memiliki butik di pranciss dulu dan juga memiliki beberapa cabang di indonesia yang tentunya berkat bantuan oleh arga sehingga butiknya memiliki kemajuan yang sangat pesat.
Padahal arga dan shera khawatir dengan kesehatan prilly jika ia selalu tidak sarapan setiap hari maka tak jarang jika shera terkadang memilih untuk pergi ke butiknya pagi-pagi walaupun tak ada kerjaan disana bertujuan agar prilly mau sarapan karena ia tau prilly tidak mau sarapan bersama karena ada dirinya.
"Maafin prilly ya sher, aku yakin suatu saat prilly akan menerima kamu sepenuhnya dan juga menyayangi kamu seutuhnya seperti ia menyayangi ibunya sendiri, namun itu semua butuh waktu, aku harap kamu masih dengan sabat untuk menunggunya"ucap arga menatap shera dengan tatapan sendu sembari menggenggam tangan shera yang berada di atas meja.
"Iya mas, aku akan terus menunggu waktu itu kok, karena aku udah terlanjur menyayangi prilly seperti putri ku sendiri"balas shera lembut sembari tersenyum yang di balas juga dengan senyuman oleh arga.
Setelah itu mereka berdua pun kembali melanjutkan menghabiskan sarapan mereka berdua hingga selesai dan setelah itu arga akan berangkat ke kantornya untuk memulai kerjanya hari ini.
*******
Prilly berjalan menyusuri koridor yang ada di sekolah mencari tulisan di depan kelas yang menunjukkan bacaan "XI-ipa1".Sesampai nya di sekolah prilly langsung mencari kelasnya karena ia tak ingin berurusan lagi dengan guru-guru yang ada di sekolahnya ini untuk pendaftarannya di sini dan menanyakan di mana kelasnya berada atau sekedar berbasa-basi karena semua nya sudah di urus oleh papinya dan dia tinggal masuk ke dalam kelasnya dan mengikuti pelajaran seperti biasa.
'Aww'pekik prilly tiba-tiba saat ada yang menabrak nya dari depan karena orang itu berjalan dengan mata yang terfokus pada ponselnya sehingga tak sadar jika ia sudah menabrak prilly.
Tersadar karena ia baru menabrak seseorang lalu orang itu pun mengangkat pandangannya sehingga tatapannya bertemu dengan prilly.
"Ehh maaf gue benar-benar gak sengaja"ucap orang itu meminta maaf.
Prilly menatap penampilan orang itu yang sedang menggunakan baju olahraga dan prilly dapat menyimpulkan jika pelajaran pertama orang di hadapan nya ini adalah penjas sehingga ia tak masuk kelas walaupun bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu.
Saat prilly sedang melihat penampilannya tiba-tiba pandangan ali dan prilly kembali bertemu dan Entah mengapa saat melihat orang itu prilly merasa ia sudah sangat dekat dengannya, melihat tatapannya prilly merasa jika ia sudah tak asing lagi dengan tatapan itu, namun prilly tak bisa mengingat pasti apakah ia pernah bertemu atau tidak dengan orang di hadapannya kini.
"Iya ga papa kok"balas prilly sembari tersenyum ramah saat mengingat bahwa orang di hadapannya kini tadi meminta maaf kepadanya.
Setelah mendengar balasan prilly lelaki itu pun langsung melangkahkan kakinya meninggalkan prilly tanpa sepatah kata pun.
"Dihh sombong banget sih, untung ganteng"ucap prilly berbicara sendiri dan kemudian melanjutkan langkahnya kembali mencari kelasnya.
Saat sudah mendapati kelasnya prilly pun mengetuk pintunya terlebih dahulu karena memang jam pelajaran pertama sudah di mulai dan gurunya yang mengajar pun sudah masuk.
"Silahkan masuk nak"ucap guru di dalam mempersilahkannya masuk yang sudah kenal dengan prilly anak dari pemilik sekolah ini.
Prilly pun berjalan memasuki kelas barunya sembari tersenyum ramah dengan semua penghuni kelas.
"Perkenalkan diri kamu terlebih dahulu ya prill"lanjut guru tersebut yang di balas dengan anggukan oleh prilly.
"Hai semua, nama aku prilly thasafa safna wijaya, kalian bisa panggil aku prilly, dulu aku dan keluarga tinggal di pranciss dan aku asal pindahan dari salah satu sekolah disana"ucap prilly mulai memperkenalkan dirinya yang membuat seisi kelas terkejut karena mereka mendapat teman baru asal pindahan dari pranciss.
"Prilly ini adalah anak dari pemilik sekolah ini yang tak lain adalah anak dari bapak arga wijaya"ucap guru tersebut yang prilly ketahui bernama andin itu adalah wali kelasnya karena papinya sudah memberitahunya.
Ucapan guru tersebut membuat seisi kelas kembali heboh karena gadis cantik yang ada di depan itu adalah anak dari pemilik sekolah ini.
"Ya sudah kamu bisa duduk di bangku yang kosong yang ada di samping naya safira itu prill"ucap buk andin menunjuk ke arah bangku kosong yang di sebelahnya terdapat seorang gadis cantik yang tersenyum ke arahnya yang baru prilly tau bernama naya safira itu, kemudian prilly pun berjalan menuju tempat duduknya itu dan pelajaran pun kembali di lanjutkan.
Hai aku bawa cerita baru ni😂semoga kalian suka yayaya😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart & Hurt
Teen FictionSebelum baca di sarankan follow terlebih dahulu karena ada sebagian part yang akan di private demi kepentingan author:) Terimakasih🙏 Disaat satu-satunya alasan ku bertahan sejauh ini tak menginginkan kehadiranku disini lagi,maka aku akan memilih un...