Chapter 2

99 10 1
                                    

Pagi ini tetap seperti pagi-pagi sebelumnya, prilly langsung berangkat ke sekolah tanpa menyentuh sarapannya sedikitpun.

Prilly berjalan menyusuri koridor sekolahnya kemudian matanya memicing saat melihat seseorang yang sedang berjalan di depannya, prilly ingat jika orang itu adalah orang yang semalam menabraknya, kemudian prilly pun mengikuti langkah lelaki itu sampai lelaki itu masuk ke dalam kelasnya.

Prilly terkikik geli karena ia mengikuti lelaki itu dan akhirnya ia mengetahui di mana kelas lelaki itu berada yaitu XI-ipa3, kemudian prilly pun kembali melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

"Selamat pagi naya"sapa prilly kepada naya saat sudah duduk di tempat duduknya.

"Pagi prilly"balas naya juga tersenyum senang menyambut kedatangan prilly.

Karena naya dan prilly sama-sama ramah dan mudah bergaul sehingga membuat mereka sudah terlihat akrab dalam waktu sehari.

"Ehh nay gue mau nanyak deh"ucap prilly

"Nanyak apaan prill?"tanya naya

"Lo kenal sama anak sebelas ipa 3 yang ganteng itu gak?yang putih,lumayan tinggi,alisnya agak tebal terus bulu matanya lentik itu?"tanya prilly kepada naya.

"Hmm kayaknya yang lo sebutin ciri-cirinya itu si ali deh"jawab naya sedikit ragu.

"Oo jadi namanya ali, dia emang gitu ya?orangnya dingin terus cuek gitu sama orang sekitar?"tanya prilly yang semakin penasaran dengan ali.

"Iya prill ali itu orangnya cuek banget sumpah, terus dia itu berhati es dan berkepala batu, hatinya itu gak tersentuh sangkin dinginnya, jangan sampai deh lo suka sama dia ya walaupun sebenarnya emang banyak perempuan di sekolah ini yang kagum sama dia cuma karena sifat dia yang dingin itu membuat semua perempuan yang suka sama dia hanya bisa mengaguminya dari jauh tanpa niat untuk mendekatinya karena takut sakit hati soalnya dia kalau bicara ketus banget gak mikiri perasaan orang"jelas naya panjang lebar yang membuat prilly mengangguk-anggukkan kepalanya.

Mendengar ucapan naya membuat prilly semakin berniat untuk mendekati pria tampan berhati dingin itu, prilly yakin ia mampu meluluhkan hati yang dingin itu, entah mengapa saat pertama prilly melihatnya prilly langsung jatuh cinta dengan lelaki itu bahkan saat itu ia belum tau siapa namanya, aneh memang jika hanya dengan sekali bertemu langsung jatuh cinta karena selama ini begitu banyak pria yang ingin menjadikan prilly sebagai kekasihnya namun tak ada satu pun yang menarik perhatian prilly dan entah mengapa mencintai ali adalah tantangan tersendiri bagi prilly yang sangat ingin ia menangkan.

"Ehh btw lo kok nanyak in tentang ali sih prill?bener deh prill gue bilang lo jangan sampai  suka sama dia, gue ga mau lo nanti sakit hati kalau udah terlalu suka sama dia"lanjut naya lagi menatap prilly.

"Gue ga suka kok sama dia"jawab prilly sembari tersenyum yang membuat naya bernafas lega.

"Tapi cinta"lanjut prilly lagi kemudian tertawa melihat ekspresi naya yang kaget dengan melototkan matanya lucu.

*******

Sekarang saatnya jam istirahat dan naya mengajak prilly ke kantin namun prilly menolaknya dengan alasan ia ingin pergi ke perpus mencari buku yang di perlukannya sehingga jadilah naya pergi berdua dengan teman sekelas prilly yang bernama sherlin.

Prilly melangkahkan kakinya keluar kelas namun bukan ke arah perpus melainkan ke arah kelas sebelas ipa tiga.

Prilly mengintip dari jendela kelas itu dan terlihat kini ali sedang duduk sendirian dengan hp di tangannya, sepertinya ali sedang main game.

Prilly dengan santainya melangkahkan kakinya menuju ke tempat duduk ali.

"Hai ali, serius banget sih main hp nya, jadi tambah ganteng"ucap prilly tiba-tiba yang membuat ali sedikit kaget.

Ali langsung mengangkat pandangannya ke arah prilly dan ia mengernyitkan dahinya saat gadis yang semalam ia tabrak kini sudah berada di hadapannya dan gadis itu sudah tau namanya.

Merasa tidak penting ali kembali fokus pada game di hp nya.

Prilly yang melihatnya di abaikan langsung merampas hp ali kemudian mematikannya, ali yang melihatnya tampak geram karena selama ini tidak ada satu pun orang yang berani melakukan itu kepadanya.

"Lo apaan sih tiba-tiba datang main rampas hp gue aja, kan gue jadi afk yaelah,kenal juga enggak"ucap ali sewot.

"Santai dong ganteng, kenalin deh nama aku prilly"ucap prilly dengan senyum lebar khasnya, ali yang melihatnya hanya memutar bola matanya malas.

"Siniin hp gue"ucap ali lagi

"Gak mau"balas prilly menjauhkan hp ali dari jangkauannya.

"Yaudah buat lo aja, gue bisa beli yang baru"ucap ali santai kemudian melangkahkan kakinya keluar kelas.

Prilly yang mendengarkan ucapannya membulatkan matanya, ternyata selain berhati dingin ia juga sombong.

"Ali lo mau kemana?"tanya prilly sedikit berteriak karena ali sudah lumayan jauh darinya namun pertanyaannya itu tak di jawab ali sedikit pun.

Prilly yang geram hanya menghentak-hentakkan kakinya kemudian ia mengambil hp nya di dalam sakunya dan mencatat nomor hp ali kemudian ia tersenyum puas dan menaruh kembali hp nya ke dalam sakunya, setelah itu prilly kembali melanjutkan langkahnya mencari keberadaan ali.

Prilly bingung ingin mencari ali kemana, karena ini sedang jam istirahat prilly memutuskan untuk mencari ali di kantin karena mungkin saja ali sedang makan di sana.

Saat dalam perjalanan menuju kantin prilly seketika menghentikan langkahnya saat melihat seseorang yang ia cari kini sedang duduk sendirian di sebuah bangku taman yang ada di sekolah, kemudian prilly melangkahkan kakinya ke arah ali.

"Nih hp lo gue kembaliin, murahan gue gak suka"ucap prilly sembari terkekeh saat ia sudah berada di hadapan ali, ali yang melihatnya hanya mengerutkan kening nya kemudian langsung merampas hp miliknya yang ada di tangan prilly.

"Oh iya li gue mau minta sesuatu ni sama lo"ucap prilly lagi.

Namun ali sama sekali tak berniat untuk membalas ucapan prilly, ia terus saja memainkan hp nya tanpa menganggap kehadiran prilly.

Merasa ali tidak ingin menjawab prilly kembali membuka suaranya.

"Gue gak minta yang macem-macem kok li, cuma nomor hp lo doang"lanjut prilly sembari tersenyum memperlihatkan deretan gigi-giginya yant rapi.

Melihat sikap prilly yang seperti itu membuat ali sangat menyesali kenapa semalam ia jalan tidak melihat-melihat sehingga ia bisa menabrak gadis itu dan akhirnya gadis itu malah terus mengikutinya seperti sekarang, bahkan gadis-gadis lain di sekolah ini jangankan mendekatinya seperti ini, tersenyum kepadanya saja pun mereka enggan karena sifat ali yang dingin itu.

"Ali, lo kok diam aja sih, gue bilang gue mau minta nomor hp lo, pokoknya lo harus kasi, titik ga pake koma apalagi emot marah, kalo emot love boleh deh"ucap prilly lagi dengan kalimat yang menurut ali sangat aneh itu.

"Dasar gadis aneh"ucap ali di depan wajah prilly kemudian langsung berjalan menjauhi prilly.

Prilly yang melihatnya hanya mengerucutkan bibirnya kemudian ia tertawa kecil karena sebenarnya ia sudah mendapatkan nomor hp ali tadi saat ia menyita hp ali sebentar dan prilly hanya mengetes saja apakah ali memberikannya atau tidak namun ternyata benar seperti yang di bilang naya tadi bahwa ali itu sifatnya sangat dingin dan hatinya tak tersentuh.

Setelah kepergian ali prilly pun melangkahkan kakinya menuju kantin karena merasa lapar mengingat ia belum ada makan dari pagi, dan untungnya saat sampai di kantin masih ada naya dan sherlin di sana sehingga prilly tidak sendirian makan di sana karena ia belum mengenal banyak orang di sekolah ini.

Jangan lupa vote😉karena satu bintang itu berharga😙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart & HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang