ROOFTOP
Rooftop gedung YGent, seingatku waktu itu tahun 2014. Saat itu bukanlah pertemuan pertamaku dengannya, aku sering sekali bertemu dengannya karena dia adalah dongsaeng ku di agensi. Aku melihatnya di sedang berdiri di sisi tepi tembok pembatas rooftop, aku hanya melihatnya tanpa menyapanya, kupikir mungkin dia sedang merenungkan sesuatu. Beruntungnya setiap aku pergi ke rooftop dia selalu ada disana, kebetulan saja mungkin. Namun, melihatnya di sisi tepi rooftop menjadi hobi baruku meskipun aku langsung kabur saat dia mulai ingin berbalik. Suatu malam aku memberanikan diri menyapanya, malam itu adalah malam pertama jantungku berdebar saat melihat senyumannya. Aku adalah kwon jiyong dan gadis itu adalah dongsaeng ku lalisa manoban.
Diam-diam kami sering bertemu di rooftop, entah sengaja atau tidak sengaja. Kami hanya mengobrol membahas hal yang tidak penting dan tertawa, seakan kami sedang berada di dunia lain.
"Kenapa kau sering sekali melihat ke bawah dari tepi rooftop lis?" Tanya jiyong.
"Aku hanya senang memperhatikan orang lain dari atas sini, menyenangkan rasanya hihihi" Jawab lisa, cekikin dengan tawa khasnya.
Menurutku, senyuman lisa bagaikan virus yang sangat menular. Aku yang sering melihatnya saja selalu tertular hanya dalam waktu seperkian detik, senyumannya menenangkan hatiku.
Satu hal yang kusesali, sangat aku sesali. Saat kami diluar zona rooftop kami langsung berubah seperti biasa tidak sedekat saat kami di rooftop, seakan-akan tidak terjadi apapun. Memang aneh, entah kenapa kami berdua refleks seperti itu.
Nomer telfon? Sudah pasti aku punya nomernya dan bahkan kami sering bertukar pesan. Aku sering menyemangatinya lewat pesan, sebagai oppanya aku harus selalu mendukung dongsaeng ku. Oppanya? Aku memang oppa nya di agensi dan lisa tidak keberatan memanggilku "oppa".
Entah dimulai sejak kapan, aku mulai membawa masuk lisa kedalam kehidupan pribadiku. Aku dan lisa lebih dekat bahkan lebih intim bagaikan sepasang kekasih, tapi tetap dibalik dibalik layar. Hanya sahabatku di bigbang dan orang-orang terdekatku saja yang tahu hubungan aneh antara aku dan lisa. Saat aku bekerja ke luar kota atau negeri dan kebetulan lisa tidak ada jadwal, dia akan ikut bersamaku menemaniku. Lisa tidak pernah menolak, dia sangat penurut daan tidak pernah mengeluh.
Kebiasaannya tidak pernah berubah, memperhatikan orang-orang dalam diam. Aku hanya memperhatikannya seperti biasa, terkadang aku mengabadikannya di ponselku. Lisa sangat cantik, dan aku menyukainya saat seperti ini. Mau lihat? Akan ku tunjukan.
Cantik kan? Meskipun wajahnya tidak terlihat dan hanya punggungnya saja yang terlihat lisa masih tetap cantik bahkan ujung kukunya terlihat cantik bagiku.
Aku bingung jika ditanya tentang status hubunganku dengan lisa, kami sudah dalam hubungan seperti ini lebih dari 5 tahun. Ada yang pernah bilang kalau lisa seperti istri simpanan karena aku berkencan dengan wanita lain secara terang-terang. Aku sungguh tidak mengerti, dan lisa tidak pernah protes ataupun keberatan. Aku sudah bilang bukan kalau lisa sangat penurut? Bahkan ketika lisa memergoki ku tengah bercinta dengan wanita lain dia hanya pergi begitu saja. Ya aku memang berengsek, maki aku saja tidak masalah kok. Lisa sangat tertutup menurut ku, seakan ada tembok beton yang menghalanginya. Lisa hanya tersenyum, tersenyum, tersenyum, dan bahagia. Hanya itu, bahkan aku tidak pernah melihat air mata jatuh di pipinya barang setetespun.
KAMU SEDANG MEMBACA
A little thing
FanfictionKumpulan one-shot atau lebih dari G-Dragon dan Lalisa. 1 2 3 4 5 Akan ku tenggelamkan perasaan ini dan menyatu dengan air lalu menjadi bisa dan menghilang.