ELOVII
‘Stupid what are you doing?’
Mataku mengerjap beberapa kali. Ku lirik jam besar yang tertempel di dinding kamarku. Sudah jam 11 siang.
‘Stupid Llama? Ah, aku tebak. Kau baru bangun ya? Ish dasar pemalas’
Tanpa sadar senyum mengembang di wajahku. Aku memang baru saja bangun. Dan itu pun karena mendapat panggilan telepon dari gadis yang kini tengah mengomeliku.
“Hehe maaf. Dan terima kasih sudah membantuku bangun lebih cepat”
Aku tidak tahu harus menjawab apa. Apa gadis itu akan marah karena aku baru bangun? Hah. Aku tidak bisa membuang kebiasaanku bangun siang.
‘Kau dimana?’
Dia bertanya keberadaanku alih-alih semakin mengomel padaku.
“Di apartemen. Lebih tepatnya di kamar. Kenapa?”
‘Aku akan datang’
Mataku melebar sempurna. Tanpa sadar aku langsung melompat dari atas tempat tidur. Pendengaranku tidak salah kan? Gadis itu benar-benar akan datang? Tapi bagaimana bisa? Kapan dia akan datang? Jarak dari Korea ke LA jauh dan memakan waktu yang lama. Kenapa harus memberitahuku seperti ini dan bukannya menelepon kalau sudah sampai saja?
‘Sebaiknya kau cepat mandi karena aku tidak mau menunggu sesampainya disana. Oh ya, passwordmu masih yang dulu kan?’
Tidak mungkin. Jangan katakan gadis itu sudah sampai di LA?
“krystal? Kau dimana?”
‘Aku? Sekarang ada di planet bernama Venus. Kenapa? Kau ingin lihat?’
Aish. Di saat seperti ini bisa-bisanya dia bercanda.
‘Sudahlah aku akan segera sampai. Aku tidak mau melihat wajah mengantukmu sekarang Amb’
OK. Sepertinya gadis itu benar-benar sudah berada di LA. Kenapa aku tidak tahu?
Aku hendak membuka suara untuk menanggapi perkataan gadis itu namun rupanya sambungan telepon sudah terputus. Baiklah, gadis itu bersungguh-sungguh akan segera sampai di apartemen ini.
Dengan segera aku beranjak ke kamar mandi. Membersihkan tubuhku. Sepertinya aura princessnya masih bisa kurasakan meski hanya melalui telepon. Buktinya aku segera mandi alih-alih mengkonfirmasi keberadaannya sekarang.
Tidak membutuhkan waktu lama, aku segera keluar dari kamar mandi dan mulai bersiap.
Suara gemericik air membuatku terhenti. Menatap pantulan diriku di depan cermin dengan kening mengernyit. Aku yakin sudah menutup kran air di kamar mandi. Kenapa suara air masih terdengar?
Suaranya semakin jelas terdengar. Tapi tunggu. Itu bukan berasal dari kamar mandi ku. Melainkan berasal dari arah dapur.“Amber...”
Suara seorang gadis? Benarkah pendengaranku saat ini?
Tanpa menunggu lama aku segera keluar dari kamar dan berjalan cepat ke arah dapur.
Gadis itu nyata adanya. Dia benar-benar ada disini. Di dalam apartemenku. Di LA. Sedang apa dia disini? Kapan dia sampai?
Dengan perlahan aku menghampiri gadis itu yang masih berkutat dengan piring kotor di wastafel.
“Kau benar-benar pemalas. Ish sampai kapan kau akan seperti ini, dasar anak kecil. Sudah ku bilang bangun pagi untuk olahraga. Aku tahu kau suka pergi ke gym tapi dengan kau bangun siang semua usahamu sia-sia. Dan apa ini? Kau bahkan tidak mencuci piring kotormu. Bagaimana bisa kau mengumpulkannya seperti ini...”
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot KRYBER
Short StoryKumpulan oneshoot tentang KRYBER. Mungkin ceritanya membosankan. Jauh dari harapan para readers. Dan mengecewakan. Junsuhamnida. Happy reading:)