Enjoy! :)
✨✨✨
Hari ini merupakan hari yang sial menurut Navasya. Tentu saja, di hari pertama ia masuk sebagai siswi kelas 11, dia sudah terlambat 35 menit dari bel masuk sekolah."Kenapa kamu terlambat, Navasya Younalita?" Tanya Bu Anis yang termasuk dalam list "guru killer" bagi semua murid senior di Sky Senior High School.
"A-anu Bu, tadi saya bangun kesiangan. Maaf Bu," Navasya menjawab dengan gugup, sebab Bu Anis menatapnya dengan tatapan menginterogasi-nya yang sangat menakutkan.
"Halo Bu Anis yang cantik jelita bagai bidadari," Ujar seseorang yang berada di belakang Navasya kepada Bu Anis.
"Kamu juga, kenapa baru datang jam segini, Levano Dravios?!" Tanya Bu Anis kepada seseorang tadi yang ternyata bernama Levano.
"Biasa Bu, semalam saya habis nonton Piala Dunia. Perancis - Kroasia. 4 - 2. Wow, amazing."
"Ih, nonton juga? Gue seneng banget Perancis menang!" Bukan Bu Anis yang menjawab, melainkan Navasya.
"Yoi lah, gue juga seneng,"
"Haish, kalian ini. Sekarang, lari di lapangan sebanyak 10 kali. Cepat!"
"Baik, Bu." Ucap mereka berdua berbarengan.
✨✨✨
Saat ini, Levano dan Navasya sedang menjalankan hukuman mereka. Levano sudah menjalankan sebanyak enam kali, dan Navasya? Hahaha, lima saja belum. Dia memang payah soal lari-larian."Lo suka nonton bola?" Tanya Levano kepada Navasya.
"Ya begitulah, kalau benua Asia enggak suka, tapi kalau benua Eropa atau Amerika, suka." Jawabnya sambil menunjukkan deretan gigi yang putih.
"Lah? Bisa gitu,"
"Iya hahaha."
"By the way, nama lo siapa?"
"Navasya, Navasya Younalita."
"Hmm, Navasya,"
"Iya, kalau lo?"
"Levano Dravios, panggil aja Levano."
"Ok, Levano. Lo kelas berapa?"
"Hm? 11 IPA 3. Lo?"
"11 IPS 2."
"Ips?"
"Iya."
Tidak terasa, akhirnya hukuman telah terlaksana. Kecuali untuk Navasya, dia masih harus berlari sebanyak 3 kali lagi. Huft, lelah Navasya tuh.
"Nav? Gue ke kelas duluan ya, lo gak apa-apa 'kan?"
Navasya berhenti sejenak dari kegiatan berlarinya.
"Iya, gue gak apa-apa kok." Ujarnya dengan senyuman yang bisa membuat hati kaum adam meleleh.
Levano sempat terpaku oleh senyumannya, tapi tidak lama kemudian, kesadarannya pulih.
"Se-serius? Hah, gue tungguin aja deh, masih berapa putaran lagi, sih?" Dia tidak tega meninggalkan Navasya sendirian disini. Hiks.
"Hm, sekarang sih, masih dua kali lagi. Lo duluan aja, gue gak apa-apa kok." Katanya sambil tersenyum, tulus.
"No no no. Gue gak jadi balik duluan."
"Loh? Kenapa? Gue gak apa-apa kali, tinggal satu kali lagi kok."
"Hm? Yaudah, tetep gue tungguin. Nah, udah kan? Kuy, ke kantin."
"Ngapain ke kantin anjir, gue mau ke kelas aja ah. Bye,"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVANO
Dla nastolatkówNAVANO "Kisah ini, akankah berjalan hingga ajal memisahkan? Atau, kandas di tengah jalan?" - NAVANO - By CathVF. 2018 Publish ulang : 2019.