00.00

17 4 4
                                    

"Bel bel" Panggil Risa kepada Belva yang sedang asik membaca novel.

"hmm?" Dehem Belva tanpa mengalihkan padanganya sedikitpun.

"Belva mah di panggil gk noleh" Kesal Risa sambil duduk disamping Belva.

"Kenapa sih Ris nganggu orang baca novel aja" Menutup novelnya dan menghadap ke arah Risa.

"Lo punya novelnya Tereliye apa aja"

"gue cuman punya 3 atau 4 aja novelnya Tereliye"

"Apa aja judulnya"

"Lupa gue kalau itu"

"Yaudah pokoknya besok bawain gue satu novelnya Tereliye ok"

"Iya Claris"

"Kantin kuy Bel"

"Ayok" Kemudian Risa dan Belva pergi ke kantin bersama karena sekarang waktunya istirahat.

***

"Bel" Panggil Risa pada Belva setelah mereka baru saja memesan makanan.
"Apa" Sambil membuka air mineral yang dia beli.

"Lo tau enggak"

"Enggak gue gk tau"

"Belum selesai Bel"

"Mangkanya ngomong jangan dipisah pisah"

"Heheh mon maap"

"Kenapa emangnya"

"Masa Zara suka kakak kelas"

"Ya udah sih suka suka dia lah"

"Tapi lo tau gk sih"

"Gue gk tau,udah mending makan dulu nanti lagi bahasnya keselek baru tau rasa lo"

"Lo mah gitu"

Mereka berdua memakan makanan mereka masing masing hingga habis,tanpa berbicara sepatah katapun.Karena setiap Risa akan berbicara saat makan Belva selalu memberikan tatapan horornya.

"Akhirnya ya allah kenyang alhamdulillah" Belva sambil mengelus ngelus perutnya tanda bahwa dia telah kenyang.

"Gimana lo gk kenyang sih, orang lo makan batagor sama bakso" Risa dengan ekspresi kesalnya.

"Hehehe" Belva hanya cengegesan sambil mengacungkan dua jari berbentuk V kearah Risa.

"Gitu bilangnya gue pengen kurusan lagi,tapi makanya banyak banget udah gitu baru olahraga bentar dah capek dasar"

"Semua itu butuh proses"

"mangkanya usaha"

"Btw, lanjut yang tadi tentang Zara"

"Ohh itu, jadi Zara suka sama kakak kelas, anak kelas ips kalau gk salah,anaknya tinggi banget"

"Siapa namanya"

"Nah itu anak anak gk ada yang tau sampe sekarang masih cari tau"

"Anaknya gk famous?"

"Enggak anaknya biasa aja, dia tinggi tapi bukan anak basket, anaknya tampangnya kelihatan dingin gitu sih"

"Yang mana sih? Tapi kan Zara famous pasti dia punya kenalan banyak kenapa gk tanya aja ke kakak kelas temen sekelas yang di taksir Zara"

Heart sacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang