***Siang berganti menjadi sore yang dingin, suhu di kota Paris turut menaik setelah hujan berhenti.
Di keadaan yang sedang pancaroba, maksudnya, beberapa bulan Paris lagi akan memasuki musim panas, jadi, cuaca sering tak menentu. Kadang dingin, kadang panas.
Usai berendam dengan air hangat, Flo menyelimuti dirinya dengan sweater rajut abu-abu pucat, dan tak lupa memakai kaus kaki.
Tinggal di kota Paris selama satu tahun, Flo belum terbiasa akan suhu udara dan cuaca yang jauh berbeda dari Indonesia.
Di tanah air, dia tidak perlu khawatir saat badai salju datang, karena di sana memang tidak akan ada salju yang turun.
Sedang di Paris, dia harus menyiapkan makanan yang cukup untuk musim dingin, kalau habis, siap-siap deh, membeku di luar.
Tok tok tok...
"Qui? Je vous connais?!" [Siapa? Aku kenal kamu?] seru Flo.
Ia sangat malas jika harus membukakan pintu, gadis itu sedang menonton film Ballerina, film animasi yang dirilis tahun 2016. Tepatnya di ruang tamu bersama coklat hangat dan beberapa makanan ringan.
"C'est moi, Raquella!" [Ini aku, Raquella!]
Flo mengembuskan napasnya kasar, "Masuk saja, tidak dikunci!"
Pintu utama terbuka, menampakkan perempuan berbalut mantel berbulu tebal. Dia Raquella, sahabat Flo selama Flo tinggal di Paris, hubungan diantara mereka sudah seperti kakak-adik. Sangat dekat.
"Aku bawa pizza, kau mau?" Tawarnya sembari melepas mantel lalu meletakkannya di dekat sofa. Raquella mendekati Flo bersama pizza, "film apa?"
"Ballerina, ratingnya tinggi. Kamu sudah pernah menontonnya?" jawab Flo, dia mengambil sepotong pizza yang dibawa Raquella, mengunyahnya, lalu kembali menonton.
Gadis sampul majalah itu mengangguk-angguk kecil, dia sudah pernah menonton film itu di bioskop bersama ponakan perempuannya. "Sudah, filmnya memang bagus, sih."
Seketika Flo menatap netranya tajam, "sst, kalau begitu, diam dan jangan spoiler. Oke?" Raquella seketika merinding, dengan cepat kepalanya ia anggukan.
"Hm, goodgirl." Mereka kemudian asyik menatap layar laptop Flo, sembari memakan pizza ditemani beberapa kaleng soda.
Di akhir film, mereka heboh bertepuk tangan, "gila, alur yang mereka sajikan sangat memesona," puji Flo dengan mata berbinar.
Raquella setuju, ia mengangguk. "Aku tidak akan pernah bosan menonton film ini. Oh ya, besok kamu mau ikut ke Louvre?"
Flo mengerutkan dahinya, "Louvre? Museum terkenal itu? Aku ikut!" girang Flo, Raquella terkekeh dengan sikap kekanakan sahabatnya ini.
"Baiklah, aku ada pemotretan di sana. Kita bebas berkeliling saat aku selesai bekerja."
Flo mengangguk, kemudian memasukkan sepotong pizza ke dalam mulutnya.
***
Setelah Raquella pulang pukul sembilan malam, Flo membereskan bungkus makanan ringan yang tadi mereka makan. Setelah semua kembali bersih seperti sedia kala, barulah gadis itu bersiap-siap untuk bekerja.
Flo bekerja menjadi seorang Blogger. Dia menulis informasi-informasi yang berkaitan dengan petualangan, alam, dan tempat-tempat yang jarang orang ketahui.
Ada juga sesi pengalaman pribadi yang menjadi kontennya, biasanya dia akan menulis itu satu bulan sekali.
Meskipun hanya kerja sampingan, uang yang dihasilkan memulis artikel seperti itu tidaklah kecil. Semakin banyak yang membaca artikelnya, semakin bertambah juga uang yang mengalir. Dampak dari pemasangan iklan pun sama besarnya.
Yah, sistemnya hampir sama seperti youtube.
Tema kali ini tentang pengalaman pribadi, karena seperti yang susah dijelaskan di atas, hari ini jadwal untuk share pengalaman pribadi yang menarik.
Ini tentang danau penuh misteri yang pernah ia sambangi di tanah air. Danau ini tidak sengaja ia temukan saat menjelajahi sudut-sudut desa terpencil.
Danau itu sangat memesona, airnya jernih, pohon-pohon yang mengelilingi danau tersebut sangat unik. Daunnya berwarna hijau keunguan, tekstur daunnya seperti tisu.
Aneh memang, dia pun sampai sekarang belum tahu apa jenis pohon itu, yang pasti, pohonnya sangat cantik.
Danau itu berukuran cukup kecil, kedalamannya? Flo tidak tahu karena dia tidak sempat berenang ataupun menyelam.
Di sana, dia hanya beristirahat sebentar, menyimak apa yang danau itu sajikan padanya, kemudian kembali ke tempat penginapan sebelum matahari tenggelam.
Dan, di sini letak misterinya, saat Flo berbincang santai dengan beberapa penduduk desa, dia menceritakan pengalamannya di danau tadi.
Setelahnya, para pendengar cerita Flo terdiam, lalu berkata, "kamu tadi tersesat, ya?" Jelas saja Flo menggeleng. Dia tidak tersesat saat menjelajahi sudut-sudut desa.
"Kamu nggak sadar kalau sebenarnya kamu itu tersesat. Dan menemukan sebuah danau yang sangat cantik, itu sudah jadi hal yang lumrah di sini," Flo semakin tidak paham apa yang mereka bicarakan.
"Pengunjung yang menemukan danau itu, sedang dalam posisi tersesat."
Bapak-bapak yang tidak sengaja mendengar cerita itu memotong pembicaraan, "jarang loh, yang bisa balik lagi kalau sudah nemu danau itu."
Sampai di situ, Flo berhenti mengetik, karena, setelah Bapak itu berkata seperti itu, Kepala desa memanggilnya untuk menjadi tamu di acara yang rutin di adakan setiap malam Selasa.
Flo kemudian menerbitkan artikelnya, setelah selesai merevisi kata-kata yang salah dan beberapa typo.
Setelah beberapa menit dipublikasikan, netizen mulai ramai berkomentar, para pembaca setia blog Flo memang sangat aktif kala ia mempublikasikan edisi share pengalaman.
Karena, selain berbagi pengalaman menarik, Flo menyantumkan beberapa tips untuk bertualang dan agar tidak tersesat.
Malam semakin larut usai Flo makan malam dengan beberapa pancake dan roti.
Ah, dia rindu nasi uduk.
***
_
I'm comeback!Gue cuma pengen bilang, jangan sungkan memberi kritik, ya!
Dan, gue harap, kalian menikmati alur cerita yang gue buat.
Satu lagi, doakan cerita ini kelar ya, gue takut ini cerita bakalan mogok di tengah jalan.
Thanks!
Ps: Museum Louvre adalah salah satu museum seni terbesar yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen bersejarah di dunia.
Museum Louvre terletak di Rive Droite Seine, Arondisemen pertama di Paris, Prancis. Hampir 35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter persegi. Wikipedia
KAMU SEDANG MEMBACA
Paris In The Rain
RomanceLong distance relationship itu ternyata tidak seindah lagu 'Dekat Di Hati' milik RAN. Apalagi, rasa yang terpaut antara mereka itu perlahan mulai goyah, jarak yang menyebabkan hal itu terjadi. Well, mari kita lihat, berapa lama hubungan LDR itu ber...