14. Tinggal di Desa Cocoyashi

652 39 12
                                    

Di sebuah rumah kecil yang dikelilingi kebun jeruk terlihat 4 orang wanita sedang menatap seorang laki-laki dengan tatapan aneh..

Ya, Nojiko, Nami, Bellmere, Robin menatap Leo aneh, mereka berfikir, 'bagaimana bisa sekarang anak yang berumur 8 tahun memiliki tinggi seperti itu'

Leo merasa bahwa suasana menjadi semakin tidak mengenakan, jadi dia sedikit menjelaskan

"Hahaha.... jangan terlalu terkejut, keluargaku memiliki kemampuan untuk dapat menjadi dewasa dengan cepat.."

Nojiko dikejauhan mendekati Leo dan bertanya...

"Apakah itu berarti kau cepat tua.."

"Ya... tidak... maksudku tentu saja tidak... ini hanya terjadi ketika masih kanak-kanak, ketika kami remaja, kami mulai tumbuh dengan lambat,.."

Leo menjelaskan kepada mereka, dengan ekspresi sungguh-sungguh.. meskipun Leo tidak sepenuhnya benar tapi juga tidak bohong...

Robin dan Bellemere mengerti, mungkin ada beberapa rahasia dalam keluarga Leo, jadi mereka berhenti bertanya,...

Sedangkan Nojiko dan Nami disamping mendengarkan,.. dan menatap Leo dengan takjub..

Nojiko semakin mengagumi Leo, dan Nami yang disamping Nojiko semakin penasaran dengan Leo...

Nami merasa bahwa laki-laki misterius didepannya aneh... karena Nami dari kecil selalu tinggal di desa cocoyashi,.. jadi dia selalu merasa keinginan tahuan yang dalam akan dunia luar...

Leo memberi tahu Bellemere , bahwa Leo dan Robin akan tinggal sebentar di Desa Cocoyashi, dan meminta rekomendasi penginapan terbaik untuk tempat tinggal sementara...

"Bellemere-san, apakah ada tempat penginapan di desa untuk kami tinggal sementara?"

Bellemere berfikir sejenak, sebelum Nojiko angkat bicara..

"Kenapa kalian tidak tinggal saja disini? Masih ada beberapa kamar kosong dirumah,"

Leo yang mendengar saran Nojiko segera mengalihkan pandangannya pada Bellemere, karena Bellemere adalah pemilik rumah yang sebenarnya.

"Baiklah... kalian dapat tinggal dirumah ini, nanti aku akan memberitahukan pada kepala desa.."

"Apa yang akan kau mau beritahukan padaku"

Ketika Leo mendengar konfirmasi dari Bellemere Leo bergembira, tetapi suara yang tak dikenal datang, dia adalah seorang pria menggunakan pakaian pelaut dan kincir angin ditopinya...

"Genzo, kau kemari?"

"Aku hanya berkunjung, apa yang akan kau beritahukan padaku?"

"Mereka berdua akan tinggal di rumahku mulai sekarang, apakah ada masalah?"

Bellemere menunjuk ke Leo dan Robin, supaya lelaki itu yang bernama Genzo dapat memutuskan,

"Aku tidak mengenal mereka, dan mereka terlihat mencurigakan"

"Apa yang kau maksud mencurigakan, kakak adalah orang yang baik.., benarkan Nami"

"Mmm"

Sebelum Leo dapat berbicara, Nojiko segera membelanya dan diikuti anggukan Nami,

Mungkin karena Leo berjanji membelikan buku pada Nami, sehingga Nami juga membantu Leo..

Robin hanya tersenyum melihat kedua anak itu, dan berfikir 'apa yang dilakukan oleh Leo sehingga mereka membantu kami?',..

Genzo juga sedikit terkejut, karena jarang melihat Nojiko dan Nami bertingkah seperti ini,..

Bellemere tertawa dan tidak mengatakan apa-apa?

"Sekarang pokoknya kakak akan tinggal bersama kami..., iyakan Bellemere-san,?"

"Ya... tentu saja"

Bellemere menatap Nojiko dengan lembut dan kasih sayang, setelah itu berbalik menatap Genzo dan dengan tegas menyatakan

"Mulai sekarang mereka berdua akan tinggal ditempat ku,"

Leo mendengar ini senang, dan melangkah maju

"Terimakasih Bellemere-san.."

"Mulai sekarang aku dan Robin akan tinggal disini, dan kami akan menjaga kalian"

Leo memberikan senyum yang indah dan mempesona, membuat Robin dan Nojiko terpana, bahkan Nami yang tadinya hanya memikirkan buku mana yang akan dibeli jadi terpukau melihat Leo tersenyum,

Memang dengan senyum Leo yang memiliki wajah tampan di atas orang tampan, ditambah senyum yang tulus dari hati, sulit untuk menolak pesonanya...

Bellemere dan Genzo terdiam melihat hal ini,...

Setelah para gadis mendapatkan akal mereka kembali, Nojiko dan Nami segera mengantar Leo dan Robin ke kamar kosong di rumah Bellemere, meninggalkan Genzo dan Bellemere,

Bellemere juga tidak mengatakan apa-apa, melihat Nojiko dan Nami tampak bersemangat dan bahagia, itu juga membuat Bellemere senang,..

Genzo juga tidak banyak bicara dan segera pulang, karena tidak ada yang memperhatikannya...

Sore hari dibelakang rumah....

Terlihat Leo duduk bersila di atas batu dengan mata tertutup seperti seorang pertapa...

Leo sekarang sedang berlatih senjutsunya,...

Merasakan afinitas yang ada di alam... setiap unsur memiliki makna mereka sendiri, dari, angin, tanah, tumbuhan, air, dan masih banyak lagi,...

Keringat kotor membasuh seluruh tubuh Leo, itu adalah kotoran yang ada didalam tubuhnya, yang menghambat potensinya..

Malam pun tiba, tetapi Leo belum berhenti, ketika Nojiko atau Nami ingin memanggil Leo untuk makan malam bersama, itu dihentikan oleh Robin,

"Sister Robin, kenapa kakak Leo masih berlatih?"

"Leo berlatih karena dia ingin menjadi kuat dan dapat melindungi orang-orangnya,..."

"Bukankah katanya kakak Leo sudah kuat?"

"Leo selalu berfikir, jadilah kuat sebelum kau dikalahkan, karena dia tidak ingin menyesal nantinya"

"Apakah aku juga bisa menjadi kuat?"

"Tentu saja bisa, selama kau berlatih, kau pasti akan bertambah kuat?"

"Mmm.. aku mengerti"

Setelah makan malam Nojiko kembali ke kamarnya dan segera tidur, Nami juga kembali ke kamarnya, tetapi tidak tidur, melainkan membaca buku,..

Robin dikamar juga belajar tentang sejarah desa cocoyashi,

Malampun mulai berlalu, matahari mulai menunjukan dirinya,..

Nami masih tertidur,.. Nojiko mulai berlatih bersama Robin, meskipun hanya latihan dasar seperti berlari dan memanah itu sudah cukup bagus..

Dan kenapa memanah, karena hanya ada senapan dan panah dirumah, untuk berpedang Nojiko tidak begitu menyukainya...

Setelah berlatih mereka beristirahat dan memandang seorang lelaki yang sedang duduk diatas batu,...

"Apakah kakak Leo masih lama berlatih?"

"Siapa tahu.."

Robin menjawab singkat, Robin juga sedang belajar tentang cara terbaik untuk menggunakan buah iblisnya..

Ketika hampir siang, akhirnya Leo membuka matanya, untuk melihat Robin dan Nojiko didepannya, Leo tersenyum kearah mereka, dan dibalas senyum..

"Kakak, kenapa kau berlatih lama sekali?"

"Hahaha... bertanya nanti saja oke, aku ingin mandi terlebih dahulu.?"

"Benar, segeralah mandi!"

Robin tidak bisa menahan senyun ketika menyuruh Leo untuk mandi, karena Robin juga dapat melihat keringat yang menempel di seluruh tubuhnya, dengan lengket dan sedikit bau, terlihat dari Leo bergerak,..

Setelah Leo mandi, Leo mengajak Robin, Nojiko, dan Nami berjalan-jalan dan tidak lupa membelikan Nami buku yang dia janjikan..

Cheat In One Piece WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang