"Hai"
"Sasaa adrisa yang hobi bolos" ucapnya sambil menghampiri Caca.
"Tetangga keren lo datang ""Aleexx! Caca mau sendiri aja. Jangan ganggu gue lex"
"lihat gue"
Caca melihat Alex dengan tatapan yang berusaha untuk meyakini Alex bahwa dia baik-baik saja. Ntah apa peran yang dimiliki Alex saat ini? Apa kah peran seorang tetangga? Teman? Atau Tempat ternyaman untuk Caca? Semakin rumit cerita ini pemirsa.
"Air mata itu bukan kelemahan manusia, Sa. Lo ga perlu berusaha jadi orang yang ceria di depan gue, keluari aja air mata lo, nangis aja sekuat-kuatnya. Mungkin dengan begitu lukanya bisa sembuh walau berbekas. Menangislah kalau itu menyakitkan." ucap Alex
Caca terhanyut dengan perkataan Alex. Caca menangis sekuatnya. Entah mengapa setelah itu rasanya seperti sangat ringan, hanya saja perih jika kembali teringat.
"Alex, kekelas yok"
"Udah lo gue antar pulang aja, lo sakit tuh,Sa"
"Yang sakit hati gue, bukan badan gue ogeb"
"ssttt udah ikutin gue aja"
"serahlo"Mereka turun dari rooftop dan meminta izin ke guru piket untuk izin pulang. Ntah apa yang direncanakan Alex selanjutnya. Sebenernya ini cerita Alex atau Caca si?
-----
"Lex gue naik gojek aja ya" ucap Sassa
"ok, gue anter lo pakek gojek gue juga"
"lo kok ngingutin gue si lex"
"Nanti lo diculik"
"serah lex"Berdua menunggu gojek, kenapa ga naik grab cobak? Karena....
"Pak buruan pak kejar cewek pendek itu" ucap Alex
"Pak kenceng lagii ntar kita kalah pak" ucap Caca
"Tapi mbak keselamatan lebih utama mbak" ucap Bapak Gojeknya
"ntar saya kasih bintang 5 pak"
"Gassss mbakkk"Karena mau balapan gitu ceunah.
"Yeay makasih ya pak, bintang 10 buat bapak" ucap Caca
"heheh bisa aja mbaknya"
"cemen lo lex"
"biar lo senang" ucap Alex
"lex, lo bolossss?"
"gapapa deh, yaudh masuk sana"Caca merebah diri kekasur hari ini sangat lelah. Biarlah lelaki jahanam itu bahagia, mungkin ini cara tuhan buat ngejauhi Caca dari orang jahat.
"Tiin..tinn...tiiin"
"Saaaaa!!"
"ih apasih lex" teriak Caca dari jendela kamarnya
"Turuuunnn!!"
"Apaan sihh lex capek gue naik turun tangga"
"Ganti baju dulu, jangan gembel kali"
"buat apaa bwambang"
"udah ganti baju, aja dulu Sassa"Setelah sekian lama menunggu Caca ganti baju. Akhirnya Alex mengajak Caca jalan jalan.
"Lex kita mau kemna? Lo kok tumben pakai mobil lo?"
"Dari pada membusuk mobilnya mending gue pakek. Kita mau kemana ikuti aja gue ya"
"serahlo"Alex selalu tau cara untuk membuat Caca tertawa, selalu tau cara untuk.membuat Caca jengkel. Bukan kah kita baru bertemu semalam? Rasanya kita seperti teman kecil.
"You're my sunshine" caca bernyanyi kecil tapi alex mendengarnya
"My only sunshine" sambung Alex
"You make me happy when skys are grey, you never know dear how much i love u please dont take my sunshine away."Ntah untuk siapa Alex bernyanyi, tapi kenapa seperti bumi berhenti berotasi,kenapa rasanya hanya ingin mendengarnya lagi dan lagi.
"...."
"lo baper ya? Terkesima ya denger suara gue?"
"aa.. Enggga..gue kesel aja lo ngeborong lagu gue" sebel Caca
"Lex kok didufan"
" kenapa lo takut?"
"BIG NO!"Kedua insan itu mengantri untuk membeli tiket, tapi karena antisipasi jika ramai yang datang, Alex membeli 2 tiket fast track.
"Lex lo kok ga bilang si mau kedufan, gue gembel banget lo ini"
"Lo cantik sa" ucap Alex
"ah bisa aja lo lex"
" TAPI BOONG " ejek alex sambil lari
"awas lo yaa"Dan mereka menikmati wahana pertama mereka yaitu kejar-kejaran diDufan.
"Naik kora kora yok"
"Halilintar dulu lo lex"
"yaudh ayok""ini terlalu biasa lo,Sa"
"AAAAAAAAAAAA UDAH GILAK AAAA SAKIT BADAN GUEEE" teriak Alex si pemberaniPadahal naik halilintar itu bentar doang yaampun.
"HAHAHAHA MAMPOS LO" ejek Caca
"oke next kora kora, duduknya paling ujung ya" ucap Alex
"bismillahirahmanirahim" ucap Caca
"ah masih selow"
"AAAAA UDAHHHH WAKKK"
"SAKK PIPISSSSS ADUH"
"ALLAHU AKBAR"
"UDAHHH UDAHHHHHHH"
"MAU TURUUUNNN"Caca turun dengan sempoyongan.
Dan terjadilah mereka saling ejek. Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat mereka berncana mengakhiri nya dengan menaiki wahana bianglala."Wahhh, seharusnya kita naik kereta gantung itu lex" ucap Caca
"Ga berani gue"
Caca pun mengambil gambar dari atas menggunakan handphone nya."sini biar lo pernah poto sama orang ganteng" ucap Alex merampas handphone Caca.
Mereka pun berswafoto ria. Langit mulai memamerkan keindahannya di sore hari kepada kami. Sangat jingga senja hari ini. Mereka pun keluar dari dufan untuk mencari makan malam.
"Alex buruan cari tempat makan laper kali ni" rengek Caca.
"iya tuan puteri"Mereka pun sampai di tepi pantai, alex memilih tempat terbuka seperti ini agar bisa dilihat keindahan alam yang diciptakan tuhan. Angin malam saat ini sangat menusuk tulang. Untung saja kan Caca pakai jaket hari ini. Ntah keuntungan apa kesalahan Caca karena pakai jaket, jadi ga ada adegan ngasih jaket trus bilang"dingin nanti kamu sakit". WAKAKAKAK. Setelah makan kami kembali untuk pulang. Saat dijalan kami hanya diam karena lelah sampai akhirnya Caca tertidur.
"Sa bangun dah sampek ni, gue gamau gendong lo soalnya lo berat kayak rindu" ucap Alex
"ih apaan sih lex , gue denger ya" ucap Caca
"yaudah turun gih" ucap Alex
"iya iya.. Oiyaa lex"
"apaan"
"sini gue bisikin" ucap Caca
". . ."
"Daaa Alex ,maksih buat hari ini"Alex masih terdiam dengan apa yg baru saja dibisikin Caca. Dia tersenyum ketika mengingatnya.
"Dasar Tetangga" ucap Alex senyum sendiri
"now you're just my neighbor, I don't know that maybe later you will be my sunshine" bisikan Caca menjelang perpisahan di malam hari:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alessa
Teen FictionCeritanya bukan tentang gimana caranya buat dia jatuh cinta, tapi gimana caranya untuk sembuh dari patah hati. Sembuh mungkin, lalu tentang luka bagaimana? Tentang ruangmu di hidupku? Tentang peran utamamu diceritaku? Kalau aku mau aku ingin mengubu...