Alen melamun di saat jam pelajaran sedang berlangsung. Ntah kenapa Alen jadi memikirkan kejadian yang tadi. Ya, saat seorang lelaki datang lalu langsung menggenggam tangan bidadari cantik nya itu.
Jika di lihat, sepertinya lelaki itu sudah sangat dekat dengannya. Dan dia bilang apa tadi? Kak Ari?
Alen berpikir sebentar, sedetik kemudian..
BRAKKK!!
Seisi kelas sangat terkejut ketika Alen memukul mejanya. Alen yang baru tersadar pun melihat ke sekitar, dan mendapati semua pasang mata sudah tertuju padanya. "ALEN! SINI KAMU!"
Alen pun melangkah ke depan. "Iya Bu, kenapa?"
Apa? Masih bertanya kenapa? Ha! Batin guru itu. Guru itu menggelengkan kepalanya. Lalu menyuruh Alen untuk keluar.
Bukannya menolak dan bertahan di kelas, Alen malah langsung menuruti perintah nya dengan senyuman. Terlebih Alen mengatakan terimakasih. Duh, Alen!
Alen sekarang sedang berjalan-jalan di sekitar sekolah nya. Melangkahkan kakinya ke setiap penjuru sekolah. Alen terhenti saat melihat seseorang yang ia kenali. Bidadari cantik!
Ternyata perempuan itu berada kelas 11 IPA 2. Wah ternyata ia adalah murid yang pintar. Lihat saja, ia berada di kelas unggulan!
Alen memundurkan langkahnya, lalu mengintip ke dalam kelas dari jendela paling belakang. Alen terus memperhatikan perempuan itu.
Tak terasa sudah hampir 30 menit Alen berada disitu. Hingga suara bel pulang sudah berbunyi nyaring. Alen menyadarkan dirinya. Alen pergi dan melangkah kembali ke kelasnya. Setidaknya ia sudah tau dimana kelas bidadari cantik nya.
•••
"Eh kutil naga! Kemana lo tadi?" Tanya heran ketika melihat Alen baru kembali."Abis dari kelas bidadari cantik gue." Ucap Alen seraya senyum yang tidak dapat diartikan.
"Ha? Bidadari cantik?" Gilang mengerutkan keningnya. Siapa dia? Batin Gilang.
"Ada deh, ntar lo tau sendiri." Ucap Alen sambil menepuk pundak sahabat nya itu.
Sedetik kemudian Alen melangkah pergi dari kelas itu, meninggalkan Gilang yang masih heran.
Ketika ingin mengajak Arga dan Dino pulang, alangkah terkejutnya ketika ia melihat kedua orang ini masih memainkan game di ponselnya.
Tak tahan lagi, Gilang mengambil paksa ponsel itu. "Eh, eh, HP gue!"
Ketika melihat apa yang mereka mainkan itu, Gilang terkejut. Talking Tom?!
"Sini, balikin!" Arga merebut kembali ponselnya.u
Tak ingin pusing, Gilang pergi lebih dulu, yang membuat Arga dan Dino berdecak kesal.
"Eh kutu kupret, tungguin kita!
•••
"Duh, koko mana, ya? Udah jam berapa ini?" Ucap seorang perempuan yang terlihat khawatir di halte depan sekolahnya.
Sesekali ia melirik ke kanan dan ke kiri. Tak lupa juga ia melihat ponselnya, apakah sudah ada balasan.
Hingga ada sebuah suara yang agak membuat perempuan terkejut. "Astaga!"
Dia..
"Hay, bidadari cantik!"
Ya, sewaktu di gerbang tadi ia melihat ke arah halte, dan mendapati seorang perempuan yang ia tak asing. Bidadari cantik?! Ucapnya. Ia pun langsung mengarahkan motor nya ke halte itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Teen FictionSaat pertama kali melihat sosok Shani Indira, seorang Alensyah Putra langsung jatuh hati padanya. Shani yang diibaratkan seorang bidadari langsung mencap Alen sebagai badboy. Bukan Alen namanya jika langsung menyerah untuk mengejar cinta S...