Bagian 2.

56.7K 672 11
                                    

👉 Warning 21+
👉 Untuk di bawah umur jangan coba baca ya
👉 Banyak adegan ranjang, scene, bahasa kasar

•••••
Andreas mencabut kedua jarinya dari sensitif itu, kini waktunya dia memasukkan miliknya di dalam. Di cium sebentar bibir adiknya yang merah itu, Natasha membalasnya, bahagia memang untuk Andreas sendiri. Hubungan terlarang memang berat terbesar baginya. Namun, dia akan menanggung semua jika pun sampai hamil.

Perlahan Andreas mendorong miliknya di sensitif depannya, Natasha melenguh, mengernyit alis - kening ada sesuatu mencoba menerobos masuk di bagian sempit itu.

"Eenggg-" Lenguh Natasha terdengar kembali.

Andreas sulit memasukkan miliknya ini terlalu sempit dan belum bisa mendobrak pintu, "Akh!" Pekik Natasha seketika.

"Tahan, Dik, sedikit lagi." Kata Andreas, "Sa - Sa - Sakit!" Raung Natasha terputus-putus menahan benda beda coba menerobos masuk itu.

Andreas menekan kuat, dan akhirnya lolos masuk setengah kepala di dalam. Sesuatu mengalir hangat dari dinding sensitifnya. Keperawanan sang adik tersayang dan tercintanya telah di renggut oleh dia sendiri.

Suara isak tangisan dari Natasha terdengar oleh Andreas, dihapusnya menggunakan jempolnya. "Hiks - Hiks - Hiks, Sakit, Bang!" tangisnya.

"Sebentar lagi enggak sakit, kok. Abang janji tanggung jawab, abang sayang adik." Di elus poni rambut depannya.

Mata sayup milik Natasha saat mendengar ucapan Andreas bahwa dia sayang. Natasha juga.

Andreas mencium ubun kepalanya, mata, hitung, pipi, dan terakhir bibir. Isak tangisan Natasha telah reda, masih terasa kedutan milik Andreas di dalam sensitif. Mendorong sedikit lagi takut Adiknya meringis sakit tak tertahankan.

Hari sudah mulai sore, Natasha bangun, pelukan hangat dari Andreas tercium maskulin miliknya. Dia telah melakukan larangan dari saudaranya sendiri. Turun dari kasur, mendapatkan bercak darah di kain putih di mana hubungan itu terjadi.

"Aauw!" Desisnya merintih kesakitan di bagian sensitifnya.

Andreas bangun mendengar suara kesakitan. Sosok mungil telah bangun membelakanginya. Andreas memeluk adiknya yang manja itu, menatap sesuatu yang jatuh dari matanya.

"Sakit, Bang! Hiks - Hiks - Hiks!" Kembali menangis lagi, Andreas memeluk tubuh kecil itu.

"Maaf, ini kesalahan abang sendiri. Seharusnya tidak memaksa elo lakuin terlarang, Abang memang bejat, iya, kan?" Andreas mengakui kesalahan terbesarnya.
Natasha tidak membalas, dia malu juga untuk menjawab atas kesalahan dari abangnya. Tetap saja, dia sendiri salah kenapa harus mencoba hubungan intim ini.

••••••

Telah bersih dengan pakaian ganti, Natasha kembali ke kamarnya. Sedangkan Andreas sibuk tengah sibuk mengurus beberapa pekerjaan tertunda tadi. Natasha keluar mencari abangnya, takut mengganggu kegiatan kerjanya.

"Bang," panggil Natasha dari luar kamar pintunya.

"Masuk saja, dek!" serunya, Natasha membuka dan mengintip.

Masih tidak ada bedanya. Postur tubuh tetap vulgar. Natasha masuk dan menutup kembali pintu itu. Masih malu kucing, Andreas memutar kursinya menatap adik sayangnya.

"Kesini, kenapa berdiri di sana?" Seperti tahu isi hati Natasha.

Dia pun melangkah kaki menuju tempat Andreas berada, Andreas menarik pinggangnya duduk di pangkuan. Andreas menyingkirkan rambut di belakang daun telinga. Wajahnya cantik, manis Andreas sangat suka dan sayang.

"Kamu kenapa?" tanya Andreas, Kini bukan lagi kata "Elo" atau "Gue"

"Aku takut, Om Robert tahu kalau kita lakuin ini?" jawab Natasha memainkan baju kaos Andreas.

Andreas senyum ciut, lucu memang lihat sikap adiknya ini, "Kalaupun, Om tahu. Kita tinggal menikah saja," ucapnya.

Natasha melirik wajah Andreas, intens kedua mata bertemu. Natasha juga berpikir hal seperti itu. Tapi, apa bisa menikah dengan satu saudara.

"Abang cinta, Nata?" Pertanyaan pertama keluar dari mulutnya.

"Cinta, sangat cinta malahan. Bukan cinta sesama adik, melainkan lebih." Jawab Andreas serius.

"Tapi, kita..."

"Tidak ada yang bisa melarang cinta kita, kalau pun sesama saudara satu darah. Meski pun larangan itu terjadi. Aku tetap tulus cinta kepadamu." Potong Andreas meyakinkan pada Natasha.

Lama terdiam, Andreas mencium bibir Natasha tanpa seizin nya, Natasha melingkar kedua tangan di leher abangnya. Ciuman hangat sesama suka dan saling mencintai satu saudara.

"Abang masih ingin dirimu lagi, boleh?" ucap pelan dari Andreas.

Natasha mengangguk mengizinkan Andreas lakukan hubungan terlarang ini lagi. Andreas akan melakukan lebih lembut agar kesakitan di bagian sensitif adiknya tidak terluka. Awal memang sangat rawan, tetap dia akan lakukan dan memuaskan untuknya.

"Ahh..." Desahan pertama dari Natasha lolos. Andreas mengangkat bajunya ke atas. Kecupan demi kecupan untuk tubuh mulus itu. Tidak lupa berikan tanda kissmark di lehernya.

Pejamkan mata Natasha menikmati sentuhan dari Abang tercinta benar nikmat. Natasha bagaikan jalang di selimuti oleh angin malam yang dingin. Bagaikan ular betina di sentuh oleh majikannya.

"Hmm..." lenguh Natasha, membangkitkan semangat Andreas telah turun bagian pusar perutnya.

"Ahh..."

Andreas masuk kelima jari di dalam celana dalamnya, di sentuh pertama yaitu klitorisnya. Di tekan membuat Natasha bangkit berdiri seperti ingin mengeluarkan air mani.

"Akhh... ssssh..." desahnya lemah.

Di keluarkan ke lima jari itu dari G-spot, di turunkan celana dalam miliknya perlahan tanpa ada lagi helaan pada bawahnya. Terpampang jelas, bulu sedikit pun tak terlihat. Di elus-elus pelan - pelan, di tekan sekali lagi, Kaki yang satu terangkat olehnya.

Natasha sudah merasakan kenikmatan, seperti cacing kepanasan. Satu jari masuk ke vagina lubang itu. "Aakhhh!" erang Natasha.

Payudara Natasha telah mengeras dan tegak, Andreas pun mengisap seperti bayi besar mendapatkan susu hangat. Natasha meremas rambut Andreas, di tekan sampai sulit bernafas.

Suara raungan desah milik Natasha menggema di seluruh ruangan ada di dalam kamar itu. Andreas senang, jika Adiknya menikmati kehangatan hubungan ini. Seksi untuk tubuhnya, wajahnya, seluruhnya. Benar Andreas sulit untuk melepaskan ikatan cinta ini. Sekian lama di tunggu telah di dapatkan, Andreas terus menopang keluar masuk miliknya yang sudah sedalam minimum. Pelukan hangat dari Natasha belum lagi cou mana panas darinya.

Cinta Terlarang Antara Aku dan Dia.  (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang