"Mengapa seseorang gemar diam dalam keramaian?
Apa mereka kesepian?
Atau mereka menolak kebersamaan?"
Aku senang berpergian ke tempat asing seorang diri.
Aku tak pernah bertanya kepada jiwa, mengapa aku terus mengasingkan diri.
Nampaknya aku tak harus bertanya demikian. Aku memang sudah menikmati kesendirian.Bukan. Aku bukan seorang antisosial. Aku hanya telah menemukan konsistensi dari diriku sendiri.
Kesendirian ini terus mendatangkan kedamaian, juga rasa aman.Mungkin, aku sering terlihat seperti orang yang kesepian.
Tapi jangan berprasangka.
Kadang aku malah merasa ramai jika berada di sekeliling pandangan orang-orang.Malu? Tentu tidak.
Gelisah? Tidak juga.Jika gelisah, mungkin aku tidak akan ada di sini.
Aku senang, jika beberapa orang melempar perkataan mengenai keseharianku.Entah apa karena kau suka berlaku demikian, atau memang kenyataannya kau senang bermain keterampilan berpisau.
Lagi pula, tidak ada guna juga bertanya demikian, apalagi mencampuri urusanku yang pada akhirnya tidak akan aku tanggapi.Tapi sesungguhnya aku memiliki banyak teman
Teman yang mungkin bisa aku ajak bernestapa ke tempat-tempat yang sering aku singgahi.
Tapi aku menolak.
Aku lebih baik menikmati kesendirianku ini.Tidak bisa mengelak juga, awalnya aku selalu berkecamuk dan tidak menerima.
Aku tidak ingin sendirian, aku tidak ingin menjadi sendiri.Namun hingga pada akhirnya, aku menyadari.
Kesendirian membuat kita menjadi diri kita secara utuh.
Kesendirian membuat kita jauh dari prasangka.
Kesendirian membuat sadar akan kemampuan diri.
Kesendirian itu membangun.
Kesendirian membuat manusia kokoh.Mungkin aku akan menjadi gelap, dan mungkin sulit untuk didekati
Namun aku mendapati apa yang sesungguhnya ingin kulakukan.aku menemukan siapa aku sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark note
Short StoryIni hanya sedikit tentang catatan kecil kehidupan kelam ku