Suatu hari, diam-diam Andrew ingin sekali pergi kampusnya. Dia pun mengajak seorang teman akrabnya, Alex. Tanpa sepengetahuan dari Ibunya, Mom Andrea, Andrew pergi. Dia hanya terkena bujuk rayu Alex yang mengatakan bahwa ada sebuah taman yang indah dan hanya beberapa orang yang tahu tentang taman tersebut. Konon katanya bagus saat malam hari.
"Benarkah?" sahut Andrew.
"Aku rasa info ini benar, karena temanku yang kuliah di sana bilang kalau taman itu jarang sekali yang tahu. Kecuali beberapa mahasiswa yang lembur, khususnya desain interior yang suka membuat tugas hingga larut malam. Aku rasa kamu beruntung kuliah di sana," kata Alex.
"Ok! Sebelum aku memulai kuliahku. Aku ingin datang ke tempat itu. Gimana?" ucap Andrew seraya melirik temannya itu.
"Apa kamu yakin? Ini benar-benar sudah malam. Bagaimana jika mommymu tahu kalau kamu pergi malam-malam hanya untuk melihat taman itu," kata Alex.
Andrew menarik lengan Alex dan mengatakan untuk bangun, karena dia memiliki seribu alasan agar Mommynya percaya padanya. "Aku benar-benar heran padamu, bahkan saat kamu sudah menjadi terkenal pun belum ada satu pun cewek yang kamu terima. Apa sih maumu?" komentar Alex. "Maumu terlalu banyak, Andrew!!!" lanjut Alex. Di dalam mobil, Andrew hanya menyuruh Alex diam untuk tidak membicarakan masalah perempuan dihadapannya.
Ceritanya, Andrew pernah pacaran dengan seorang gadis, namanya Mikayla. Gadis itu yang membuat Andrew sedikit kehilangan kepercayaan pada gadis lainnya usai mereka putus. Rupanya, Mikayla telah membohongi Andrew. Jelas saja, karena saat itu titik Andrew berada dipuncak dan seketika dia memergoki Mikayla berbohong padanya. Tidak semua orang tahu cerita sebenarnya antara Mikayla dan Andrew. Mom Andrea pun enggan memberi tanggapan kepada media mengenai hubungan Andrew dan gadis itu, lantaran dia benar-benar tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Andrew dan Alex tiba di Alpha University. Mereka bergegas menemui teman Alex yang tahu tempatnya. "Sepi sekali," sahut Andrew. Lalu teman Alex, yang bernama Niko itu berkata, "Ya! Aku rasa karena minggu ini adalah minggu terakhir ujian tengah semester. Sebagian dari mereka akan belajar di rumah dan semua tugas ditiadakan." Alex mengangguk. Seketika dia terhenti melihat sebuah ruangan yang masih terlihat terang. "Tadi kamu bilang kalau hampir semua mahasiswa belajar di rumah, tapi dia malah belajar di sini," sahut Alex.
"Oh dia. Akhir-akhir ini aku melihatnya belajar di ruang belajar itu. Aku rasa dia dari jurusan Design Interior, karena jurusan itu menerima tugas akhir ujian, dan kabarnya tugas itu sangat berat. Mereka harus mengerjakannya secara berkelompok. Teman-temannya baru saja pergi, hanya saja dia masih melanjutkan tugasnya," sahut Niko.
"Kamu sangat tahu tentangnya," sahut Alex melebarkan bibirnya.
"Karena itu rumor di kampus ini dan kamu harus tahu juga, bahwa gadis tadi adalah gadis yang pintar menarik perhatian beberapa dosen. Dia sangat pintar," kata Niko.
"Benarkah? Siapa namanya?" sahut Alex lagi.
"Kita sudah sampai!" sahut Niko mengganti topik pembicaraannya.
"Ah indah sekali!" sahut batin Andrew mulai terpesona dengan keindahan taman itu.
Niko mulai menjelaskan bahwa taman ini bernama Unicorn, karena beberapa dari rumornya, pembuatnya sangat menyukai Unicorn. "Benarkah?" sahut Andrew. Niko melanjutkannya, "lihat lampu itu, jika kalian mengerti maksud lampu itu maka yakinlah bahwa satu keberuntungan akan memihak padamu,".
Hanya saja, kekaguman Andrew seketika buyar karena beberapa mahasiswa perempuan memergokinya. Mereka mengejar-ngejar Andrew hingga dia harus kabur. Entah karena apa hingga dia harus kabur. Alex sedikit bingung, "kenapa dia harus kabur?" Niko hanya tersenyum melihatnya, sepertinya dia tahu alasannya.