Park jiyeon
Seorang gadis cantik berusia 25 tahun, bekerja sebagai seorang perawat disalah satu rumah sakit ternama di Seoul. Sejak dua tahun yang lalu Jiyeon mengambil tugas yang mengharuskan dirinya berada lebih sering dirumah pasien dibandingkan rumah sakit.Karena ketelatenan yang dia miliki, para dokterpun sering memberikan dia tugas yabg terkadang perawat lain tidak sanggup.
Dua hari yang lalu dia baru saja dibebas tugaskan menjaga pasien nya yang lumpuh akibat kecelakaan.Jiyeon sedang berada dirumah sakit saat ini, kemarin gadis itu diberitahukan bahwa ada pasien dokter Kang yang harus dia tangani.
"Jiyeon-a, ini berkas pasien yang akan kau tangani selanjutnya".
"Thank you Hyorim".
Jiyeon segera mengambil berkas yang diberikan oleh rekannya tersebut. Gadis itu langsung mempelajari berkas tersebut, mulai dari gejala apa yang dialami pasien nya dan penyebanya. Dihalaman terakhir dia membaca profile dari keluarga pasiennya.
"Kim Myungsoo, sepertinya aku pernah mendengar nama ini sebelumnya". Monolog gadis itu seraya melihat foto Kim Myungsoo di file yang saat ini dia pegang.
"Park Jiyeon-ssi, kau diminta menghadap keruangan dokter Kang sekarang juga!!" Perawat senior yang merupakan kepala regu hari ini memberitahu ku.
"Baik Timjang-nim! Terimakasih atas informasinya". Sahutku sambil mengulas senyum.
Tok tok tok.
Aku mengetuk pintu ruangan dokter Kang dan langsung mendapat jawaban yang mempersilahkan ku untuk masuk.
Didalam ruangan dokter Kang kulihat ada dua orang yang sedang menoleh padaku saat ini."Selamat siang dokter Kang". Sapaku seraya membungkuk pada orang yang juga berada di ruangan itu.
"Selamat siang Jiyeon-a, duduklah" dokter Kang menepuk kursi yang sebelumnya dia geser menjadi disebelah beliau dan menghadap kedua orang yang kulihat tadi.
"Tuan dan Nyonya Kim, perkenalkan ini Park Jiyeon yang akan bertugas merawat Myungsoo"
"Selamat siang tuan dan nyonya, perkenalkan nama saya Park Jiyeon. Mohon bimbingan nya!!"
"Selamat siang Jiyeon-ssi, senang bertemu dengan anda. Kami mohon bantu anak kami ya." Nyonya Kim meraih tanganku dan berkata dengan lembut sekali.
"Saya akan berusaha semampu saya nyonya" aku merasakan kesedihan yang dirasakan nyonya Kim, sepertinya dia sangat terpukul dengan apa yang dialami anaknya.
Setelah dokter Kang menjelaskan semua hal yang harus aku perhatikan saat merawat Kim Myungsoo, aku pikir ini tidak akan sulit. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai penyakit dalam dan penyakit fisik lainnya, karena yang bermasalah disini adalah psikis sang pasien.
Dokter bilang mental pria itu kini seperti bocah TK yang mulai beranjak memasuki sekolah dasar.
Kami tiba diruangan Myungsoo, saat masuk aku melihat dia sedang memanyunkan bibirnya. Dimatanya pun terlihat genangan air mata tanda bahwa dia mungkin sedang merajuk, entah mengapa melihat itu aku tanpa sadar tersenyum.
"Dia terlihat menggemaskan" gumamku dalam hati.
"Ayolah myungsoo, kau harus makan ini agar segera sembuh. Katamu kau rindu dengan mainanmu" bujuk sang eomma.
"Aku tidak mau!!! Ini sangat bau dan aku tidak suka, aku benci!!!" Sahut myungsoo sambil tersedu-sedu.
Ah, rupanya dia merajuk karena tidak mau minum obat. Merasa nyonya Kim tidak berhasil membujuk anaknya, mungkin ini saatnya aku mengambil alih. Mengingat sekarang aku adalah perawat yang ditugaskan menangani dia.
"Hai myungsoo~" sapaku sambil menunjukkan senyuman terbaikku.
"Kenapa menangis?, kau terlihat tidak tampan saat menangis""Aku tidak suka bau obat ini noona, bau nya seperti sup brokoli" adunya padaku.
Aku terkekeh mendengar jawaban polosnya itu. "Lalu apa yang kau sukai?"
"Aku menyukai strawberry" suaranya terdengar antusias saat memberitahuku buah kesukaannya.
"Mau noona bawakan strawberry?"
Diapun mengangguk dengan sangat cepat, sungguh menggemaskan."Noona akan membawakan strawberry nani, tapi dengan syarat sekarang kau harus meminum obat ini"
"Janji???" Ucapnya dengan mata menyelidik dan menyodorkan jari kelingkingnya.
Dia membuatku terkekeh, akupun mengulurkan jari kelingkingku dan berjanji padanya."Tentu, noona tidak akan berbohong padamu" aku menyodorkan obat yang tadi dia tolak, dia mengernyit saat menelan obat itu.
"Ini sangat bau noona" ujarnya setelah berhasil menelan obat itu.
Aku tersenyum padanya dan mengelus kepalanya, sambil kuberitahu dia bahwa dia merupakan anak yang pintar karena mau meminum obat yang bau itu. Dia tersenyum lebar mendengarnya.
"Eomma, aku mau noona ini yang menjagaku. Aku tidak mau lagi dengan Jung ahjumma".
"Mulai sekarang memang Jiyeon noona yang akan menjagamu nak, kau senang?"
Lagi-lagi dia mengangguk dengan sangat antusias sambil tersenyum lebar.
"Yeay!!!! Jiyeon noona nanti main sama myungsoo!!!" Ujarnya sambil berteriak.
Sejak saat itu Myungsoo selalu mencari Jiyeon, saat Jiyeon kembali ke ruangan perawat dia akan menangis meminta noona nya itu kembali menemaninya.
Myungsoo menjadi sangat manja disekitar Jiyeon, dan orang tua Myungsoo pun meminta pengertian Jiyeon atas hal itu. Jiyeon meyakinkan mereka bahwa hal ini sama sekali tidak masalah buatnya, dia senang karena hal ini akan memudahkan tugasnya nanti.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Man
FanfictionKisah seorang lelaki yang setelah mengalami kecelakaan harus terjebak dengan tubuh pria dewasa namun berpikiran seperti bocah berusia 5-7 tahunan yang dirawat oleh seorang perawat cantik nan tulus, bagaimana bila sang bocah mulai kembali kepemikiran...