My Childish Man (Part 6)

3.7K 199 14
                                    

Sebulan  setelah jiyeon meminta izin untuk mengundang temannya ke kediaman keluarga Kim, sang teman belum datang berkunjung. Orang tua myungsoo sudah kembali dari perjalanan bisnis nya. Nyonya kim beberapa kali mengundang suzy kerumah, namun myungsoo masih belum mau berbicara panjang lebar dengan wanita yang sesungguhnya berstatus sebagai kekasihnya itu.

Suzy sebenarnya muak harus mencoba merayu myungsoo yang seperti bocah ingusan itu, tapi mengingat keluarga myungsoo merupakan orang terpandang yang akan sangat menguntungkan untuk menaikkan reputasi dirinya dia harus menahannya. Myungsoo yang dewasa memang sangat menggoda, tapi dengan myungsoo sebagai bocah sungguh membuat suzy jengah.

Mungkin sesungguhnya suzy tidak benar-benar tulus mencintai myungsoo seperti yang telah sang ibu bicarakan. Sepertinya wanita itu hanya menyukai gelar dan latar belakang sang pria tanpa mau menerima kekurangan nya.

Bagaimana dengan Jiyeon? Setelah orang tua myungsoo kembali wanita itu diberikan jatah libur sebanyak satu hari setiap minggunya. Waktu libur itu dia habiskan untuk menemui teman-teman dan keluarganya. Tapi kebanyakan waktunya dia habiskan bersama “Hongbin”, pria tampan yang merupakan seniornya waktu dikampus.

Hongbin menyukai jiyeon, namun dia belum berani menyatakan perasaannya kepada gadis itu. Tapi perhatian dan sikap hongbin sangat jelas menunjukkan perasaannya. Hongbin akan mencari-cari alasan agar bisa menghabiskan waktu dengan jiyeon, pria itu rela bolos bekerja demi menemui jiyeon yang hari liburnya berbeda. Ya seperti yang kita ketahui pekerjaan di rumah sakit jadwal liburnya tidak diakhir pekan seperti pekerja kantoran.

Jika kalian bertanya mengenai perasaan Jiyeon pada hongbin, sesungguhnya nonaa Park itu merupakan pengagum nomor satu pria itu. Jiyeon selalu luluh dengan segala perlakuan hongbin padanya, tapi terkadang jiyeon bingung dengan perlakuan hongbin padanya. Aapakah pria itu berlaku seperti itu karena menganggapnya sebbagai seorang hoobae yang dekat dengan nya, sebagai adik ataukah sebagai wanita yang dia sukai? Karena sampai saat ini pria itu belum menyatakan perasaannya pada jiyeon. Itulah mengapa gadis itu tidak ingin terlalu berharap.

Menurut jiyeon bisa dekat dengan pria sesempurna Hongbin merupakan sebuah anugrah, dia tidak ingin berharap lebih dan merusak hubungan pertemanan mereka.

-Jiyeon POV-

Hari ini merupakan jatah liburku, sebenarnya agak sedikit sulit meengambil hati libur karena myungsoo tidak ingin aku jauh. Tadi malam saat akan pulang kerumah aku harus membujuknya terlebih dahulu. Aku harus meyakinkan bahwa senin pagi aku sudah berada dirumahnya.
Semenjak aku bekerja dikediaman keluarga Kim, jadwal liburku disesuaikan dengan keadaan rumah itu. Berhubung orang tua myungsoo akan berada dirumah saat weekend maka jadwal liburku pun diatur menyesuaikan dengan jadwal mereka. Aku akan kembali kerumahku pada hari sabtu sore dan kembali ke kediaman keluarga Kim pada senin pagi pagi sekali

Saat ini aku sedang berada di cafe yang terletak didalam gedung pusat perbelanjaan. Aku sedang menunggu seorang pria saat ini, hari libur yang sangat menyenangkan bukan. Aku akan bertemu dengan seorang pria dewasa tampan setelah berhari-hari mengurus pria dewasa yang kekanakan. Hehehe

“Sudah lama menunggu?”
Aku menolehkan kepalaku kesumber suara, dan kudapati seorang pria tampan dengan senyum lebarnya sedang menatapku.

“Tidak terlalu lama oppa, mungkin baru sekitar satu jam kok” jawabku padanya.

Ekpresi pria itu langsung berubah, dia memasang wajah bersalahnya padaku, lalu aakupun tertawa terbahak karena berhasil mengerjai nya.
“Hahaha, kau tertipu oppa!! Aku baru saja sampai 5 menit yang lalu”

“Ya!! Park Jiyeon!!! Aku kira aku telah membuat mu menunggu sangat lama, kau tau aku akan sangat merasa bersalah membiarkan mu menunggu terlalu lama sendirian disini disaat akulah yang mengajakmu untuk bertemu” Dia mendumel sambil memasang wajah cemberutnya.

“Aigoo oppa, maafkan aku. Aku hanya rindu menjahili mu”  ucapku dengan cengiran lebar.

“Rindu menjahiliku atau rindu padaku? “  tanyanya padaku.

“Keduanya”
Mendengar jawabanku dia tersenyum sangat lebar.

-Author POV-

“Bagaimana pekerjaanmu? Apakah pria yang kau rawat sudah sembuh?” tanya hongbin pada Jiyeon.
“keadaannya sangat baik, tapi belum ada perkembangan mengenai perubahan mentalnya”

“Ceritakan padaku, apa dia tampan sepertiku?” goda pria itu.

“Oh ayolah oppa, semua orang tau myungsoo sang pebisnis muda itu sangat tampan. Jangan bandingakan dia dengan dirimu” jawab jiyeon sembari terkikik

“Ya!!! Kau tidak tau apa, aku ini tidak kalah tampan. Bahkan baanyak sekali wanita yang jatuh pada pesonaku.”

“Cih, sombong sekali kau oppa”

Setelah saling menggoda mereka terlibat pembicaraan yang sangat panjang dan menyenangkan. Jiyeon bilang kalau pria itu membutuhkan sesuatu dia bisa langsung menemui nya di kediaman keluarga kim. Dan meyakinkan bahwa dia telah mendapatkan ijin dari pemilik rumah dan juga myungsoo. Lalu hongbin pun berjanji bahwa dia akan berkunjung kesana untuk memeriksa apakah jiyeon bekerja dengan serius atau tidak.

-Jiyeon POV-

Hari ini merupakan hari senin, seperti janjiku pada myungsoo aku akan berada dirumahnya pagi-pagi sekali. Untuk itu aku harus bangun awal dan duduk rapi di bus pukul 4 pagi. Karena jalanan cukup lengang jam 5 aku sudah sampai, padahal biasanya meembutuhkan sekitar 1 jam 40 menit dsri rumah ku menuju kemari.

Setelah mengemas barangku dikamar aku turun kedapur untuk membantu Jung ahjumma menyiapkan sarapan. Tepat pukul 7 tuan dan nyonya kim tiba diruang makan.

“Eomma, jiyeon noona belum datang?”
Aku tersenyum mendengar suara serak khas bangun tidur yang baru saja menanyakan keberadaanku. Dia berjalan kearah meja makan sambil mengucek matanya. Yaampun dia sangat tampan jika seperti itu, hanya saja jika sikap manja nya sudah muncul kharisma itu seakan hilang begitu saja.

Kulihat dia celingak celinguk memandang segala sudut ruang makan, dan akhirnya dia melihatku yang sejak tadi memang berdiri didapur.

“Noona!!!! Kukira noona tidak datang” adunya lucu.

“bukannya noona sudah berjanji akan datang pagi-pagi sekali? Mana mungkin noona tidak datang”

Dapat kulihat semua orang diruangan ini tersenyum melihat interaksiku dan myungsoo.

-Author POV-

Setelah sarapan jiyeon menemani myungsoo mengantar orangtuanya meenuju pintu utama untuk pergi bekerja. Setelah menyelesaikan tugasnya untuk memastikan myungsoo meeminum obat paginya, jiyeon bersantai diruang keluarga ditemani myungsoo yang sedang menonton robocar poli.

Dering ponsel jiyeon mengalihkan atensi wanita itu dsri buku yang sedang dibacanya. Tertera nama sang penelpon dilayar ponsel nya, nama itu membuat jiyeon tersenyum seketika.

“Begitu merindukanku tuan Lee? Baru semalam bertemu kau sudah menelponku karena rindu”
Goda gadis itu kepada pria yang disebutnya tuan Lee  tersebut.

“Bagaimana ini jiyeon-a? Sepertinya aku benar-benar merindukanmu” sang pria membalas candaan jiyeon.

“Hahaha, kau bisa saja oppa. Ada yang bisa kubantu?”

“Aku hanya ingin memberitahumu bahwa dompetmu tertinggal dimobilku semalam”

“Oh my god!! Kenapa aku bisa lupa? Pantas saja kucari tadi pagi tidak ada” jawab jiyeon seraya menepuk keningnya.
“bagaimana ini oppa, aku sangat membutuhkan tanda pengenalku untuk memperpanjang surat kontrak kerja di rumah sakit”

“Sudah kuduga, tadinya akan memberitahumu ketika kau sadar dompet ini tidak ada padamu. Tapu ternyata feeling ku benar untuk langsung menelpon mu. Share lokasimu sekarang, aku akan mengantarkannya”

“Oppa thank you, alamatnya kukirim lewat pesan ya”

Duapuluh lima menit kemudian Jung ahjumma menghampiri jiyeon diruang keluarga dan memberitahukannya bahwa ada teman nya yang bernama hongbin diruang tamu. Jiyeon berterimakasih pada Jung ahjumma karena telah mempersilahkan tamunya untuk masuk.

“Myungsoo, ada teman noona diruang tamu. Noona akan menemuinya sebentar ya” iyeon memberitahu pria yang sedang asik dengan acara kesukaannya itu. Pria itu hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangan nya dari poli kesayangannya.

Jiyeon menghampiri hongbin, lalu mereka terlibat pembicaraan ringan dimana hongbin berujar bahwa tempat kerja jiyeon saat ini sangat mewah. Sebagai seorang arsitek dia sangat menyukai interior dan desain dari rumah tersebut.

Myungsoo mencari jiyeon setelah acara kesukaannya tadi telah selesai. Dia mendapati noona nya itu sedang berbincang dengan seorang hyung yang tampan.

“noona~” panggilnya

Atensi jiyeon pun berubah setelah mendengar panggilan itu, jiyeon terlihat sedikit panik mengingat saat ini jiyeon sedang bersama seorang lelaki. Myungsoo selalu melarang nya mengobrol dengan seorang lelaki terlalu lama setelah kejadian pengantar susu waktu itu.

“Hai, kau pasti myungsoo ya? Kenalkan namaku hongbin, teman nya jiyeon noona” ujar hongbin sembari menyodorkan tangan nya. Dan yang mencengangkan myungsoo mengambil uluran tangan itu dan balas menjabatnya.

Merasa mendapat respon positif hongbin langsung mengobril dengan myungsoo dengan topik yang membuat bocah itu tertarik, mereka terus mengobrol sampai akhirnya hongbin harus kembali kekantor karena mendapat telpon dari klien nya.

“Hyung, kau harus datang lagi ya. Jangan lupa bawakan dvd robocar poli yang tadi hyung janjikan” ujar myungsoo ceria. Merupakan hal yang langka myungsoo memanggil dengan sebutan hyung bukannya ahjussi, bahkan meminta orang itu untuk datang lagi.

Lagi-lagi myungsoo melakukan hal yang nantinya akan membuatnya menyesal, ya dia pasti menyesal mengundang saingannya untuk berkunjung kembali kerumahnya.

TBC

Akhirnya aku memutuskan memakai hongbin, mengingat yang sudah vote diawal banyak yang pilih hongbin. Maaf ya yang udah milih sehun, kutetap tak bisa memakainya karena pilihan pertamanya kan tidak ada sehun nya. Tenang nanti kita bikin cerita yang ada dedek thehun nya ya.

Terimakasih buat yang masih setia membaca cerita gak jelas ini, terimakasih juga yang udah vote sama komen. Itu memacu saya untuk melanjutkan cerita ini.

고마워요~

My Childish ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang