JODOH Dari ALLAH

162 5 0
                                    

Seorang gadis Cantik mungil tengah duduk disudut taman. Namanya Haura Hasna, Gadis cantik berusia 23 Tahun. Haura Hasna yang keturunan dari darah Pakistan dan Indonesia. memandang ke atas langit sambil menatap Awan biru yang indah. Bibir nya terbungkam seakan Tertekan banyaknya masalah. Awan yang biru yang bergerak cepat telah digantung Cahaya Matahari. Panas yang membara di atas awan Bagaikan sungai yang tercampur Lahar. Suara gemuru di Atas Langit Tinggi yang tak tercapai, Membuat Risau setiap manusia. Terlihat banyak orang yang bertebaran kesana kemari bagaikan kapas terhembus angin. Awan biru yang Indah telah berganti Warna menjadi hitam bagaikan kapas tercampur arang. Cepat bagaikan kilat seperti membela Dua Samudra. Rintikan Hujanpun Turun membasahi Bumi, Dirintikan derasnya hujan Haura masih saja duduk disudut taman, ia biarkan Hujan membasahi seluruh Tubuh nya. Anginpun berhembus kencang mengibarkan jilbabnya yang panjang. Sambil menikmati hujan ia mengingat kenangan-kenangan indah saat bersama ibunya semasa ibunya hidup. Haura sendiri memiliki kekurangan dalam fisiknya, haura tidak dapat melihat seperti manusia lainya. Semenejak kecelakaan terakhir bersama ibunya dulu, haura selalu menyendiri dan mengurung dirinya sepanjang hari. Hari-harinya yang kusam disaksikan oleh alam bisu yang ikut simpati. Ayahnya tidak dapat berbuat apa-apa selain menjaga haura dan merawatnya penuh dengan kasih sayang. Dengan memberinya kasih sayang sudah cukup membuat haura bahagia dikala sendiri. Sore itu ayah haura pulang dari kerjaannya. Ia bekerja sebagai OB di salah satu perusahaan yang tidak jauh dari rumahnya. Melihat haura yang tengah hujan-hujanan sang ayah pun bergegas membawa haurah masuk kedalam rumah dengan rasa khawatir.

"berapa kali harus ayah bilang, jangan keluar rumah tanpa ayah. Kalau ada orang jahat menculikmu bagaimana..?" ucap ayah sambil membawakan handuk kepada Haura.

"Siapa yang akan menculiku, aku wanita yang tidak dapat melihat apa-apa ayah. Semua orang pun tahu." Jawab haura.

"husttt,, jangan bicara begitu. Kamu itu anak perempuan ayah yang paling cantik dan solehah. Dan segera kamu ganti baju yah." Ucap ayah sambil menuntun haura menuju kamar"

"Aku tidak memiliki tujuan apa pun dalam hidup ini yah, aku hanya memiliki naluri untuk bertahan hidup, meskipun hatiku diisi oleh kekosongan, tapi aku tidak pernah ingin lenyap begitu saja" saut haura kembali.

"Jadi kamu mau apa..?"Tanya ayah.

"Aku ingin membantu dan membahagiakan ayah, menjadi anak yang solehah, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa untuk ayah. Aku sedihh" Jawab haura sambil memuluk ayah.

"Jangan lebayy.." jawab ayah mencoba merubah suasana.

"ihhh ayah" jawab aisyah tersenyum.

Malam harinya haura dan ayahnya makan bersama dengan makanan yang sederhana. Ayahnya memasakan haura nasi goreng kesukaanya sejak lama. Bulan terlihat indah. Sinarnya yang lembut menenggelamkan suasana dingin yang menyeruak hingga menusuk ke dalam tulang sum-sum. Keharmonisan anak dan bapak ini membuat semua orang akan iri kepada mereka. Awan yang hitam menutupi titik-titik bening cahaya bintang yang semakin mengecil sehingga perlahan berselimut kegelapan. Hanya sang bulan yang tampak sayu dan mudah dirayu oleh awan hingga langit malam benar-benar tak berintik cahaya. Angin malam yang menyelimuti mulai menyentuh keharmonisan anak dan bapak tersebut.

"haura.. kamu tau. Anaknya bos ayah suka sama kamu. Tapi ayah tidak tau yang mana orangnya"

"uhukkk.... (batuk). Ayah nggak salah..?" jawab haura.

"kemarin ayah bawa foto kamu. Terus ketinggalan. Ayah juga gak tau kalau foto kamu ketinggalan dikantor papanya. Anaknya soleh"

"dari mana ayah tau..?"

"itu sih perkiraan ayah saja, selama ayah kerja di tempat papanya, ayah selalu melihat dia sholatnya pergi kemsjid dan baca alqur'an dikantor.

Penderitaan adalah lambang kekuatan jiwa, tak akan pernah tertukarkan penderitaan ini dengan sukacita manusia. Jiwa haura menemukan ketenangan manakalah hatinya bersuka cita menerima himpitan kesusahan dan kesesakan kehidupan. Sepeninggalan ibunya yang begitu menyayanginya dan setia menemaninya dikala ibunya masih hidup. Kini hsurs sendiri tidak bisa membantu sang ayah yang sudah tua menahan beban dari penderitaan nya. Hari demi hari, waktu demi waktu ayahnya bekerja keras untuk mengumpulkan uang biaya oprasi mata anaknya. Dia yang tidak pernah letih demi kebahagian sang buah hati satu-satunya. Dipagi harinya ayah mengajak haura untuk berjalan-jalan ketempat kerja. Alasanya adalah agar setiap pekerjaan yang dilakukan selalu melihat wajah dan senyuman manis anaknya. Dengan itu ia pun bersemangat dalam melakukan pekerjaan. Ketika ayahnya bekerja haura selalu melantunkan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'ant untuk ayahnya. Kata haura biar rezky ayahnya lancar dan ayahnya selalu tersenyum. Lantunan Al-Qur'an terdengar oleh ahsan. Ahsan adalah anak bos dari pemilik perusahaan. Sesekali ahsan mengintip dari kejauhan, pandangan pertamanya melihat haura begitu cantik. Tapi ahsan belum tau bahwa haura tidak dapat melihat. Jilbab panjang haura sesekali terbang berkibar disentuh oleh lembutnya angin siang, melihat kepolosan haura semakin membuah hasan penasaran. Ahsan pun pergi menyapa anak dan bapak tersebut.

Ana UHIBBUKI FILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang