Aho Girl : Dia berbeda

4.5K 411 7
                                    

Teng teng teng..

Suara bel masuk sekolah menarik atensi ku yang tadi terpusat pada gadis itu.

Aku mengalihkan tatapanku kedepan kelas dimana sudah ada seorang guru yang berdiri disana.

Hahh, aku bahkan tidak menyadari guru itu masuk..

Aku hanya memangku wajah ku dengan sebelah tangan ku saat guru itu menjelaskan tentang peraturan saat ulangan yang intinya TIDAK BOLEH MENYONTEK.

Setelah kertas ujian dibagikan, aku melirik ke arah Sakura yang duduk disamping ku.

Ia tampak tenang dengan jari lentiknya yang memutar-mutar pulpen dengan tangan kirinya dan tangan kanan yang memangku wajahnya yang tampak malas.

Hahh.. Apa-apaan gadis itu.. Ia bahkan tak berusaha untuk mengerjakannya. Aku menghela napas berat saat melirik lembar jawaban Sakura yang bahkan belum tersentuh sama sekali. Ia hanya menulis nama dan kelas nya dengan tulisan nya yang harus kuakui memang sangat indah.

Yah, kurasa tulisannya memang adalah satu-satunya kelebihannya.

Meski tangan 'berbakat' nya itu tak pernah dimanfaatkan untuk menulis hal-hal yang berguna.

Aku masih meliriknya ketika tiba-tiba Sakura menoleh padaku, lalu nyengir lebar dengan jempol yang teracung, seolah mengatakan tak apa-apa.

Aku menghela napas ku dan memilih mengalihkan tatapan ku darinya dan mulai mengerjakan soal-soal di hadapannku.

Tangan ku mulai menulis dan mengerjakan soal matematika yang berjumlah 40 soal dengan cepat. Sampai 30 menit berlalu dan aku pun sudah menyelesaikannya.

Yah, kurasa otak ku yang encer khas Uchiha adalah satu-satunya hak yang bisa ku banggakan.

Aku melirik Sakura yang kini tampak mengantuk. Aku menghela napas berat saat melihat lembar jawabannya yang baru terisi 10 nomor.

Astaga.. Apa yang dilakukan gadis itu sejak tadi..

Aku mendengus dan memilih untuk mengabaikannya. Lagipula salah gadis itu karna tak mencoba untuk belajar.

Dasar bodoh.

Waktu terus berlalu. Sampai waktu tinggal 10 menit lagi dan para siswa lainnya pun mulai terlihat panik. Aku melirik Sakura yang sudah memejamkan matanya dengan tangan yang terlipat di meja.

Kulirik kertas jawabannya yang agak tertindih tangannya.

Astaga, baru 20 nomor dan dia sudah bisa sesantai itu?!

Aku menghela napas dan melirik ke depan kelas dimana sensei pengawas itu sudah tertidur dengan kepala yang terangguk-angguk.

Para siswa lainnya mulai riuh menanyakan jawaban kesana kemari. Bahkan sejak tadi sudah banyak yang memanggil ku namun aku mengabaikannya.

Aku melirik Sakura yang masih asik tidur tak terganggu dengan suara bisikan disana-sini.

Aku menggeram kesal. Kalau begini ia pasti akan benar-benar menghabiskan seluruh liburan musim panas dengan kelas tambahan.

Aku mulai gelisah saat waktu tersisa 7 menit lagi namun Sakura bahkan baru mengisi setengah soalnya dan itupun aku tak yakin dengan jawabannya.

Hatiku berkata untuk membangunkannya dan memberi jawaban namun logika ku menahannya. Telunjukku mengetuk meja dengan gelisah dan mata ku terus melirik kearahnya.

Aku menghela napas ketika lagi-lagi aku merasa kalah dengan hatiku.
Aku melirik sekilas sensei yang masih tertidur dan mengalihkan tatapan ku pada Sakura.

Aho Girl ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang