01 | Tamu Tak Diundang

93 75 134
                                    

Jordin Emely de Buffld, gadis psycho berusia 21 tahun. Sifat kejam dan angkuhnya berhasil membuat dirinya menduduki posisi leader di antara perkumpulan mafia mematikan bernama 'Tarantula'.

Kepandaiannya dalam membantai musuh, membuat dirinya disegani dan ditakuti oleh setiap anggota mafia lainnya. Menyiksa dan membunuh manusia, memang sudah menjadi hal yang wajar dilakukan oleh Jord. Menjual organ dalam manusia juga sudah menjadi tradisi disetiap aksinya.

Misi pencarian dalang dibalik kematian kakek dan neneknya, telah memakan korban hampir ratusan orang. Bodoh, memang. Namun Jord telah bersumpah, bahwa dirinya akan mencari dan membantai dalang keparat yang entah, sedang bersembunyi dimana dia.

Pembantaian terakhir yang dilakukannya di ruangan bawah tanah adalah dengan Desantos de Blowwed. Seorang pengikut setia keluarga Zielberth, yang dituduhnya sebagai dalang dari kematian kakek dan neneknya.

Percaya atau tidak, bukti akan pembunuhan kakek dan neneknya memang sama sekali tidak mengarah kepada Desantos, dan kepala keluarga Zielberth yang juga telah tewas ditangannya. Anggaplah Jord telah melakukan pembantaian satu keluarga. Karna demi untuk memancing Desantos keluar dari persembunyiannya, ia rela melenyapkan istri beserta anak dari Desantos, jauh sebelum ia melenyapkan Desantos.

Sudah sejak dua hari setelah pembantaian terakhir itu, Jord mengurung dirinya di kamar. Ia bahkan memberikan bonus libur satu minggu kepada semua anak buahnya. Dengan alasan, ia sedang tidak ingin diganggu.

Jord bahkan memerintahkan Sam, sepupunya yang maniak seks. Untuk tinggal di mansion lain, selama satu minggu. Yah, memang benar. Sepeninggal kakek dan neneknya, ia tinggal bersama dengan Sam, sepupu sekaligus satu-satunya keluarga yang dimilikinya saat ini.

Orang tua Jord dan Sam dulunya adalah anggota pembunuh bayaran terhandal di benua Eropa. Namun, peristiwa baku tembak yang terjadi 12 tahun yang lalu, berhasil menewaskan mereka semua. Saat itu usia Jord baru saja menginjak 9 tahun, dan Sam yang sudah 13 tahun.

Selama itu, Jord dan Sam diasuh dan dibesarkan oleh kakek dan nenek dari Ayah mereka. Namun, tak berlangsung lama. Kakek dan neneknya tewas terbunuh, lima tahun yang lalu.

Saat itu Jord berusia 16 tahun, ia duduk di kelas dua sekolah menengah keatas. Sepulang dari sekolahnya, ia sama sekali tak mendapati kakek dan neneknya di dalam mansion. Namun setelah berkeliling menyusuri setiap sudut mansion-nya, ia teringat akan satu tempat yang berada di belakang mansion, kolam renang. Dan benar saja, ia mendapati kakek dan neneknya tewas tersengat listrik hingga mengapung di kolam renang. Dan sampai saat ini, masih belum jelas siapa yang melakukan itu semua.

Lamunan Jord buyar ketika ponsel miliknya berdering, mendandakan panggilan masuk.

"....."

"Ada apa?"

"....."

Jord memutar bola matanya, malas. "Cukup! Aku akan segera kesana."

Tutt.. Tutt.. Panggilan terputus.

'Dasar keparat sialan! Menyingkirkan puluhan binatang saja tidak becus.' Gerutu Jord disepanjang perjalanannya menuju lift mansion.

Langkahnya sedikit terburu, meninggalkan bunyi khas boots disetiap pinjakannya.

Ting.. Bunyi lift berdenting.

Jord menghentikan langkah kakinya, tepat ketika ia mendapati seorang pria sedang duduk santai di sofa ruang tamunya. Jord sempat terkejut, namun sedetik kemudian, ia kembali memasang ekspresi dinginnya.

BEAUTY PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang