Happy Reading❤
***
Tentang Namja bernama Jeon Jungkook putra dari seorang Konglomerat yang bernama Jeon Yeonbin dan Song Hye Kyo, Jungkook adalah pemegang perusahaan Game terbesar bernama AIRSOFT COMPENY dengan posisinya sebagai CEO. Jungkook sangat ingin sekali mempunyai perusahaan game tersebut, dan akhirnya cita-citanya pun tercapai.
Jungkook tinggal di Apartmen yang sangat mewah di temani dengan Bibi Sollhe dan Paman Song, mereka adalah Pembantu dan Sopir yang menemani Jungkook dari sejak SMA. Bibi Sollhe dan Paman Song sudah di anggap sebagai orang tuanya sendiri. Orang tua Jungkook tinggal di Sepanyol dikarenakan mereka mempunyai banyak perusahaan yang dibangun di sana dan pulang ke korea 1 tahun sekali.
Pukul sudah menunjukan jam 17:30 Jungkook pun segera membereskan berkas-berkas yang ada di meja,dengan rambut yang acak-acakan & dasi yang sudah tidak karuan bentuknya.
Jungkook terlihat sangat lelah sekali dan di pikirannya melintas bahwa dia membutuhkan Sekertaris pribadi.
JUNGKOOK.
" Aigo,,,sepertinya aku membutuhkan Sekertaris pribadi."
Drrt...Drrt
" Yeoboseo."
" Wee Hyung?"
"...."
" Ohh baguslah, eh Hyung boleh aku minta bantuan, Carikan aku Sekertaris Pribadi ne?"
"...."
"Yasudah ya Hyung gomawoo."
Setelah itu Aku langsung membereskan tasku dan bergegas untuk pulang karna hari sudah hampir larut malam.
Ketika di perjalanan Aku melihat Yeoja yang sedang termenung di Halte Bus sendirian, tanpa basa basi Aku pun memberhntikan mobil dan bergegas menghampiri Yeoja tersebut.
"Haii Nuna!!" Seruku sambil duduk di samping Yeoja tersebut.
"Hmmmm hai, siapa kau? " jawab Yeoja itu dengan lesu sekali kelihatannya.
"Saya melihatmu dengan wajah yang sangat menyedihkan Nuna, jadi Saya kesini menghampirimu." aku pun menjelaskan
"Kau kenapa Nuna?" tanyaku dengan lembut.
"Aku di pecat dari perusahaan." Jelas Yeoja tersebut dengan mata yang berkaca-kaca.
"Wee? Kenapa kau di pecat?" Tanyaku dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personal Secretary~Jk
FanfictionTentang seorang Jeon Jungkook yang diam diam ingin memenangkan hati Sekertaris pribadinya sediri. "Kau harus selalu bersamaku jangan dengan pria lain ara? Jika perlu berdiamlah di rumah ini selamanya Min Asya, dan saya tidak menerima penolakan."